Jakarta: Belakangan ini tengah viral budaya Pacu Jalur yang menggemparkan dan memesona warganet. Mereka menganggap budaya ini begitu unik, terutama pada bagian penari di atas perahu yang menari di saat para awak sedang mendayung. Ternyata, ini ada artinya, loh!
Baca juga: Pacu Jalur Jadi Sorotan Dunia, Yuk Jelajahi Festival Perahu Dayung Lain di Indonesia
Dilansir dalam Diskominfo, Pacu Jalur merupakan sebuah pesta rakyat yang menjadi kebanggaan masyarakat dari Kuantan Singingi atau Kuansing di Provinsi Riau. Pacur Jalur merupakan tradisi yang sudah tua dan diwariskan kepada setiap generasi hingga saat ini.
Pacu Jalur sendiri mencerminkan semangat kolektif, kehormatan kampung, dan juga nilai spiritual dan sosial yang mengangkat kuat dalam kehidupan masyarakat di sana. Hal ini juga dirayakan dengan perlombaan perahu panjang setiap tahunnya di Sungai Kuantan.
Struktur awak jalur sendiri terdiri atas komando jalur, juru mudi, tukang gelek atau penabuh irama, hingga penari yang biasanya merupakan anak-anak. Keberadaan penari ini menandakan sebagai pembawa semangat, harmoni, dan kekuatan spiritual bagi para tim.
(Pacu Jalur. Video: Dok. Instagram Karisma Event Nusantara (KEN)/@karismaeventnusantara)
Ternyata, penari di atas perahu menari tidak sembarangan. Karena ada beberapa 'kode' yang diberikan oleh penari kepada para awak. Jadi, para awak mendayung mendapatkan sinyal untuk bisa lebih unggul dari lawan mereka adalah berkat sang penari tersebut.
Lantas, apa saja kode yang dimaksud beserta artinya? Dilansir dalam beberapa sumber, berikut penjelasan kode dari sang penari Pacu Jalur, antara lain:
Jika penari duduk, ini berarti tandanya bahwa perahu yang mereka naiki memiliki posisi setara dengan punya si lawan. Jika sang penari duduk, inilah momen di mana para awak akan berusaha untuk mengejar keunggulan tersebut.
Jika kamu melihat berbagai video di media sosial yang menampilkan anak penari di atas perahu tersebut mengibaskan ke kanan atau kiri, ini memiliki makna untuk mengejar lawan.
Jika tangan kanan di kibaskan, ini artinya pendayung di sebelah kanan perlu mendayung lebih cepat. Begitu juga sebaliknya, ketika tangan dikibaskan ke kiri.
Jika penari melakukan tangan diputar-putar, itu memberikan sinyal kepada para pendayung untuk menyamaratakan tenaga mereka dalam mendayung. Dalam hal ini, para awak perlu kompak untuk menyatukan energi mereka untuk mendayung perahu dengan kekuatan penuh.
Pada bagian ini, penari bernari-nari di atas perahu bukan hanya sebagai bentuk kesenangan. Namun, memberikan sinyal bahwa mereka unggul dari lawan-lawan mereka. Menari memberikan simbol bahwa mereka unggul dan melakukan selebrasi di atas perahu.
Baca juga: Apa Sih Arti 'Aura Farming' dalam Pacu Jalur?
Berbicara Pacu Jalur, budaya ini telah diresmikan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kemendikbudristek pada tahun 2014. Ini bukan hanya perihal olahraga tradisional, tetapi juga menjadi panggung budaya dan simbol solidaritas antar-kampung.
Pacu Jalur biasanya diadakan setiap tahun pada bulan Agustus, sebagai bentuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Bagi Sobat Medcom yang tertarik, dapat mengunjungi lokasi di Tepian Narosa, Teluk Kuantan. Festival ini diikuti oleh puluhan hingga ratusan jalur dari berbagai desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Baca juga: Pacu Jalur Jadi Sorotan Dunia, Yuk Jelajahi Festival Perahu Dayung Lain di Indonesia
Dilansir dalam Diskominfo, Pacu Jalur merupakan sebuah pesta rakyat yang menjadi kebanggaan masyarakat dari Kuantan Singingi atau Kuansing di Provinsi Riau. Pacur Jalur merupakan tradisi yang sudah tua dan diwariskan kepada setiap generasi hingga saat ini.
Pacu Jalur sendiri mencerminkan semangat kolektif, kehormatan kampung, dan juga nilai spiritual dan sosial yang mengangkat kuat dalam kehidupan masyarakat di sana. Hal ini juga dirayakan dengan perlombaan perahu panjang setiap tahunnya di Sungai Kuantan.
Struktur awak jalur sendiri terdiri atas komando jalur, juru mudi, tukang gelek atau penabuh irama, hingga penari yang biasanya merupakan anak-anak. Keberadaan penari ini menandakan sebagai pembawa semangat, harmoni, dan kekuatan spiritual bagi para tim.
(Pacu Jalur. Video: Dok. Instagram Karisma Event Nusantara (KEN)/@karismaeventnusantara)
Ternyata, penari di atas perahu menari tidak sembarangan. Karena ada beberapa 'kode' yang diberikan oleh penari kepada para awak. Jadi, para awak mendayung mendapatkan sinyal untuk bisa lebih unggul dari lawan mereka adalah berkat sang penari tersebut.
Lantas, apa saja kode yang dimaksud beserta artinya? Dilansir dalam beberapa sumber, berikut penjelasan kode dari sang penari Pacu Jalur, antara lain:
1. Duduk
Jika penari duduk, ini berarti tandanya bahwa perahu yang mereka naiki memiliki posisi setara dengan punya si lawan. Jika sang penari duduk, inilah momen di mana para awak akan berusaha untuk mengejar keunggulan tersebut.
2. Tangan dikibaskan
Jika kamu melihat berbagai video di media sosial yang menampilkan anak penari di atas perahu tersebut mengibaskan ke kanan atau kiri, ini memiliki makna untuk mengejar lawan.
Jika tangan kanan di kibaskan, ini artinya pendayung di sebelah kanan perlu mendayung lebih cepat. Begitu juga sebaliknya, ketika tangan dikibaskan ke kiri.
3. Tangan diputar
Jika penari melakukan tangan diputar-putar, itu memberikan sinyal kepada para pendayung untuk menyamaratakan tenaga mereka dalam mendayung. Dalam hal ini, para awak perlu kompak untuk menyatukan energi mereka untuk mendayung perahu dengan kekuatan penuh.
4. Menari
Pada bagian ini, penari bernari-nari di atas perahu bukan hanya sebagai bentuk kesenangan. Namun, memberikan sinyal bahwa mereka unggul dari lawan-lawan mereka. Menari memberikan simbol bahwa mereka unggul dan melakukan selebrasi di atas perahu.
Baca juga: Apa Sih Arti 'Aura Farming' dalam Pacu Jalur?
Berbicara Pacu Jalur, budaya ini telah diresmikan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kemendikbudristek pada tahun 2014. Ini bukan hanya perihal olahraga tradisional, tetapi juga menjadi panggung budaya dan simbol solidaritas antar-kampung.
Pacu Jalur biasanya diadakan setiap tahun pada bulan Agustus, sebagai bentuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Bagi Sobat Medcom yang tertarik, dapat mengunjungi lokasi di Tepian Narosa, Teluk Kuantan. Festival ini diikuti oleh puluhan hingga ratusan jalur dari berbagai desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)