WISATA

Pacu Jalur Jadi Sorotan Dunia, Yuk Jelajahi Festival Perahu Dayung Lain di Indonesia

Yatin Suleha
Minggu 13 Juli 2025 / 15:32
Jakarta: Tradisi Pacu Jalur di Riau, tiba-tiba mencuri perhatian dunia setelah video tarian seorang anak di ujung perahu menjadi viral dan diikuti para pesohor. Fenomena ini membuka peluang besar untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke mata global.

Sebuah tradisi dari Kuantan Singingi, Riau, ini kini mendadak mencuri perhatian dunia. Dalam video yang viral di media sosial, tampak seorang anak laki-laki berdiri di ujung perahu Pacu Jalur dengan gerakan penuh semangat. 

Baca juga: Viral Pacu Jalur dari Tradisi Riau

Aksi ini menarik warganet internasional, hingga menciptakan tren “aura farming” yang diikuti para pesohor.

Secara berkelanjutan fenomena ini membuka peluang besar untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan pariwisata Indonesia ke khalayak global. 

Marketing Manager AirAsia MOVE Indonesia, Amelia Virginia menyampaikan, “Melihat popularitas Pacu Jalur yang kini dikenal dunia, semakin memotivasi kami untuk mengajak traveler internasional datang dan menyelami kekayaan budaya Indonesia."

Pacu Jalur sendiri diyakini telah ada sejak abad ke-17. Lebih dari sekadar perlombaan, tradisi ini menjadi simbol gotong royong khas bangsa Indonesia. 

Tak heran jika balap perahu dayung dengan nuansa berbeda juga tumbuh di daerah lain, masing-masing mempunyai keunikan tersendiri. Berikut tiga festival perahu dayung paling meriah di Indonesia yang patut dikenal oleh mata dunia.
 

Di mana sajakah festival perahu dayung di Indonesia?

 

1. Lomba Dayung Jukung



(Pacu jalur kini viral. Foto: Dok. Pemprov Riau)

Setiap 17 Agustus, warga Banjarmasin (Kalimantan Selatan) yang dikenal sebagai "Kota Seribu Sungai" rutin menggelar lomba dayung jukung di Sungai Martapura. 

Tradisi yang telah berlangsung sejak 1924 ini melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan. Selain menjadi wujud syukur atas Hari Kemerdekaan Indonesia, kompetisi ini sekaligus upaya melestarikan jukung, perahu tradisional Banjar yang dulu digunakan untuk transportasi, berdagang, dan mencari ikan. 
 

2. Perahu Naga


Mengadopsi budaya Tionghoa, salah satu Festival Peh Cun atau Festival Perahu Naga tertua di Indonesia diketahui berlangsung di Sungai Cisadane, Tangerang. Perlombaan ini melibatkan 13 orang dalam satu tim yang mendayung perahu berhias kepala naga, diiringi tabuhan tambur atau genderang di bagian ujung. Dentuman simbal serta letupan petasan turut menambah semarak yang memikat penonton.

Baca juga: Pacu Jalur jadi Momentum Promosi Budaya Indonesia
 

3. Lomba Bidar


Mirip dengan lomba dayung jukung di Kalimantan, warga Palembang, Sumatra Selatan juga memiliki festival balap perahu Bidar di Sungai Musi untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. 

Kompetisi ini mempertandingkan perahu bidar sepanjang 25–30 meter yang dikayuh oleh lebih dari 20 orang. Perlombaan ini tidak hanya menguji kecepatan, namun sarat makna. Desain perahu yang ramping melambangkan kegigihan masyarakat, sementara gerakan mendayung serempak menjadi simbol kekompakan dalam meraih tujuan bersama.



(Pacu Jalur dari Riau mendunia. Video: Dok. Instagram Sewa Drone Jogja/Jawa Tengah/Drone Pilot Certified/@mhd.nurfajri_)


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH