Jakarta: Duolingo membuat langkah budaya pertamanya di Indonesia dengan cara tak terduga, yakni hadir di festival legendaris Pacu Jalur. Maskot burung hantu hijau ikonisnya, Duo, melambaikan tangan, menari, hingga bercanda mengejar sosok “aura farming boy” yang tengah viral.
Kehadiran Duo dalam festival ini bukan hanya strategi pemasaran, melainkan perwujudan filosofi global Duolingo: menghadirkan kreativitas yang terinspirasi budaya sekaligus mengedepankan inovasi produk.
Kreativitas Budaya Bertemu Inovasi Produk
Cerita global yang relevan secara lokal: Penggemar tentu masih ingat dengan “Dead Duo,” kisah dramatis (dan fiksi) tentang hilangnya sang maskot yang memicu buzz besar di media sosial, hingga seri meme lucu “Dua Lipa.” Ditambah lagi komentar satir di ajang Met Gala, semua ini menunjukkan bahwa Duolingo tak sekadar mengikuti tren, tapi menjadi bagian darinya.
Inovasi berbasis AI skala besar: Belum lama ini, Duolingo menyelesaikan ekspansi konten terbesar sepanjang sejarahnya, meluncurkan 148 kursus bahasa baru hanya dalam waktu kurang dari setahun, didukung teknologi generative AI dan sistem konten berbagi. Langkah ini mempercepat pemenuhan kebutuhan pengguna di seluruh dunia.
Mekanisme belajar baru: Duolingo juga memperkenalkan sistem “Energy” untuk menggantikan model “Hearts.” Kini, streak dan jawaban benar akan diberikan bonus energi. Pendekatan gamifikasi ini lebih menekankan keterlibatan positif dan sudah menunjukkan hasil awal yang menjanjikan.
Ekspansi Asia Tenggara sebagai Strategi Pertumbuhan
Partisipasi Duolingo di Pacu Jalur sejalan dengan upaya memperkuat eksistensinya di Asia Tenggara. Dengan 46,6 juta pengguna aktif harian, 10,3 juta pelanggan berbayar, dan pertumbuhan pendapatan 38% year-over-year, inovasi produk serta strategi pemasaran terbukti memberikan dampak nyata secara global.
Pemilihan Pacu Jalur sebagai debut sosial di Indonesia juga memperlihatkan pendekatan Duolingo yang berbeda. Tanpa baliho besar atau kampanye formal, mereka justru membangun kedekatan lewat interaksi hangat dengan budaya lokal yang dipadukan sentuhan modern.
Jakarta: Duolingo membuat langkah budaya pertamanya di Indonesia dengan cara tak terduga, yakni hadir di festival legendaris
Pacu Jalur. Maskot burung hantu hijau ikonisnya, Duo, melambaikan tangan, menari, hingga bercanda mengejar sosok “aura farming boy” yang tengah viral.
Kehadiran Duo dalam festival ini bukan hanya strategi pemasaran, melainkan perwujudan filosofi global Duolingo: menghadirkan kreativitas yang terinspirasi budaya sekaligus mengedepankan inovasi produk.
Kreativitas Budaya Bertemu Inovasi Produk
Cerita global yang relevan secara lokal: Penggemar tentu masih ingat dengan “Dead Duo,” kisah dramatis (dan fiksi) tentang hilangnya sang maskot yang memicu buzz besar di media sosial, hingga seri meme lucu “Dua Lipa.” Ditambah lagi komentar satir di ajang Met Gala, semua ini menunjukkan bahwa Duolingo tak sekadar mengikuti tren, tapi menjadi bagian darinya.
Inovasi berbasis AI skala besar: Belum lama ini, Duolingo menyelesaikan ekspansi konten terbesar sepanjang sejarahnya, meluncurkan 148 kursus bahasa baru hanya dalam waktu kurang dari setahun, didukung teknologi generative AI dan sistem konten berbagi. Langkah ini mempercepat pemenuhan kebutuhan pengguna di seluruh dunia.
Mekanisme belajar baru: Duolingo juga memperkenalkan sistem “Energy” untuk menggantikan model “Hearts.” Kini, streak dan jawaban benar akan diberikan bonus energi. Pendekatan gamifikasi ini lebih menekankan keterlibatan positif dan sudah menunjukkan hasil awal yang menjanjikan.
Ekspansi Asia Tenggara sebagai Strategi Pertumbuhan
Partisipasi Duolingo di Pacu Jalur sejalan dengan upaya memperkuat eksistensinya di Asia Tenggara. Dengan 46,6 juta pengguna aktif harian, 10,3 juta pelanggan berbayar, dan pertumbuhan pendapatan 38% year-over-year, inovasi produk serta strategi pemasaran terbukti memberikan dampak nyata secara global.
Pemilihan Pacu Jalur sebagai debut sosial di Indonesia juga memperlihatkan pendekatan Duolingo yang berbeda. Tanpa baliho besar atau kampanye formal, mereka justru membangun kedekatan lewat interaksi hangat dengan budaya lokal yang dipadukan sentuhan modern.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(PRI)