KULINER

Kenapa Sih Wajan Antilengket Cepat Rusak?

Yatin Suleha
Senin 11 November 2024 / 12:20
Jakarta: Wajan, penggorengan, panci adalah beberapa yang sering dipakai oleh kamu yang sering berkutat di dapur untuk memasak. Tapi, tahukah kamu dari mana kata wajan berasal?

Dinukil dari wikipedia, kata "wajan" berasal dari kata waja yang dalam bahasa Jawa berarti "baja" atau "besi", penggunaanya terutama digunakan di Pulau Jawa termasuk di Jakarta. Di daerah lainnya, istilah Melayu "kuali" lebih umum. Di pulau Jawa, kata "kuali" -bahasa Jawa kwali lebih merujuk pada wadah serupa panci namun terbuat dari tanah liat.

Dalam bahasa Inggris dan di Dunia Barat pada umumnya dikenal sebagai wok yang berasal dari Bahasa Kanton. Dalam bahasa Tionghoa disebut chao guo. Dan, wajan merupakan alat terpenting dalam memasak masakan Tionghoa lho ENDEUSiast.

Baca juga: Habis Hujan, Terbitlah Sup Pangsit

Sejak periode Dinasti Han, wajan dibuat dari bijih besi. Ia memiliki dasar yang cekung atau rata dan digunakan untuk menggoreng, merebus, mengukus, memanggang dan menumis. Tapi kenapa sih, wajan favorit kamu yang terutama punya antilengket cepat rusak?
 

Alasan wajan antilengket cepat rusak


Jika dibandingkan dengan wajan lainnya, wajan antilengket lebih mudah rusak terutama bila kamu menggunakannya sembarangan. Kebiasaan buruk yang sadar dan tidak disadari ini membuat lapisan wajan serta wajan itu sendiri jadi mengelupas. Wah, kira-kira apa saja ya? Dilansir dari Endeus TV, ada beberapa alasan seperti di bawah ini.
 

1. Suhu api terlalu panas



(Salah satu yang bikin wajan antilengket kamu cepat rusak juga penggunaan cooking spray yang berlebihan atau terlalu sering. Memakainya terlalu sering bisa membuat permukaan antilengket wajan bisa rusak. Ini karena partikel dalam cooking spray tidak kompatibel dan lama-lama bisa mengendap. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Biasanya ketika membeli wajan antilengket, terdapat buku petunjuk yang memberikan penjelasan soal berapa maksimal suhu yang bisa ditampung dan digunakan saat memasak.

Kalau sudah tahu, maka saatnya untuk menyesuaikan memasak dengan suhu maksimal karena jika terus-menerus digunakan dalam suhu tinggi, lapisan antilengket bisa luntur dan bercampur dengan makanan.
 

2. Menggosok wajan dengan kasar


Terkadang setelah memasak, terisa kerak yang cukup sulit dihilangkan, terutama bila wajan tidak langsung dicuci. Otomatis biasanya gosokan besi akan jadi solusi, namun seperti yang dikatakan tadi besi bisa mengelupas lapisan antilengket.

Sekalipun bukan besi, jika menggosoknya terlalu keras hal yang sama akan terjadi. Sebaiknya rendam dulu wajan yang berkerak dengan air hangat dan jeruk nipis agar lebih mudah dibersihkan. Namun ingat untuk tidak terlalu lama merendamnya karena lapisan malah bisa menjadi rapuh.
 

3. Membilas saat wajan masih panas


Ketika panas dan dingin bertemu secara tiba-tiba, perubahan suhu secara ekstrem ini akan menyebabkan permukaan wajan rusak. Lapisan akan mengerut dan mengelupas jika wajan panas langsung dibilas dengan air terus menerus.
 

4. Menggunakan sutil dari bahan metal 


Memadukan spatula metal dengan metal akan mengakibatkan goresan, itulah yang akan terjadi jika kamu menggunakan spatula yang berbahan sama dengan wajan.

Maka dari itu, gunakan yang terbuat dari silikon atau kayu. Selain itu logam pada spatula bisa menyebabkan lapisan antilengket dari wajan tercungkil dan jadi pengelupasan yang lebih cepat.



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH