KULINER
Ini 5 Efek Sampingnya Jika Mengonsumsi Keju Setiap Hari
Aulia Putriningtias
Sabtu 14 Juni 2025 / 13:06
Jakarta: Mengonsumsi keju memanglah sangat lezat dan menjadi kesenangan tersendiri. Namun, memakan keju terlalu banyak akan menimbulkan beberala masalah kesehatan.
Keju adalah salah satu produk olahan susu yang dapat dikonsumsi sebagai camilan atau diolah menjadi berbagai jenis makanan. Tak hanya lezat, keju juga dikenal sebagai sumber nutrisi yang baik bagi tubuh.
Sebagian orang takut mengonsumsinya karena kandungan lemak dan garam di dalamnya. Padahal, bila dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, ada banyak manfaat keju untuk kesehatan yang bisa diperoleh
Meski demikian, mengonsumsi keju berlebihan dapat berdampak buruk. Menurut penelitian, konsumsi keju yang berlebihan dapat mengurangi bakteri baik dalam usus, meningkatkan risiko peradangan, dan menyebabkan sakit perut, diare, dan kembung.
Baca juga: Ahli Sebut Konsumsi Keju Berpengaruh pada Kesehatan Mental
Efek mengonsumsi dikaitkan dengan masalah usus besar. Proses fermentasi yang digunakan untuk membuat keju — selain memberikan cita rasa yang unik — juga dapat menghasilkan senyawa yang dapat mengganggu mikrobioma usus pada sebagian orang.
Secara sederhana, fermentasi keju adalah proses alami di mana bakteri memecah gula susu, laktosa, menjadi asam laktat. Asam ini menurunkan tingkat pH susu, menyebabkannya mengental dan membentuk dadih, yaitu sebuah basa padat yang akhirnya menjadi keju.
Tidak ada makanan yang baik untuk kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Ahli gizi Neha Ranglani dalam HealthShots pum menguraikan efek samping dari makan terlalu banyak keju, yakni:
Konsumsi keju yang berlebihan dapat menyebabkan kembung, gas, dan sembelit (terutama pada orang yang tidak toleran terhadap laktosa ). Makan pasta, pizza, burger, dan nacho yang mengandung banyak keju, bahkan dapat memicu peradangan atau ketidakseimbangan usus.
Keju mengandung residu hormon dan dapat memengaruhi kulit, kesuburan, dan gejala sindrom pra-menstruasi pada sebagian orang. Meskipun para peneliti belum dapat menemukan hubungan langsung antara konsumsi keju dan jerawat, mengonsumsi susu dapat memengaruhi orang secara berbeda.
Keju mengandung banyak lemak jenuh dan sodium. Hal ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah, yang dapat membahayakan kesehatan jantung. Itulah mengapa penting untuk mengonsumsi keju dalam jumlah sedang.
Casomorphin (fragmen protein susu) dalam keju menciptakan keinginan dan akibatnya akan konsumsi berlebihan. Ini akan membawamu ke dalam masalah kesehatan.
Dari bahan tambahan dan pengemulsi hingga residu hormon dan bahkan jejak bahan kimia plastik, banyak jenis keju yang dibeli di toko diproses secara berlebihan.
Bahan-bahan tersembunyi ini dapat mengganggu hormon, memicu peradangan, dan berkontribusi terhadap resistensi insulin jika dikonsumsi secara teratur. Keju yang sudah tua memiliki histamin tinggi, yang juga dapat menyebabkan sakit kepala dan ruam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Keju adalah salah satu produk olahan susu yang dapat dikonsumsi sebagai camilan atau diolah menjadi berbagai jenis makanan. Tak hanya lezat, keju juga dikenal sebagai sumber nutrisi yang baik bagi tubuh.
Sebagian orang takut mengonsumsinya karena kandungan lemak dan garam di dalamnya. Padahal, bila dikonsumsi dalam jumlah yang tepat, ada banyak manfaat keju untuk kesehatan yang bisa diperoleh
Meski demikian, mengonsumsi keju berlebihan dapat berdampak buruk. Menurut penelitian, konsumsi keju yang berlebihan dapat mengurangi bakteri baik dalam usus, meningkatkan risiko peradangan, dan menyebabkan sakit perut, diare, dan kembung.
Baca juga: Ahli Sebut Konsumsi Keju Berpengaruh pada Kesehatan Mental
Efek mengonsumsi dikaitkan dengan masalah usus besar. Proses fermentasi yang digunakan untuk membuat keju — selain memberikan cita rasa yang unik — juga dapat menghasilkan senyawa yang dapat mengganggu mikrobioma usus pada sebagian orang.
Secara sederhana, fermentasi keju adalah proses alami di mana bakteri memecah gula susu, laktosa, menjadi asam laktat. Asam ini menurunkan tingkat pH susu, menyebabkannya mengental dan membentuk dadih, yaitu sebuah basa padat yang akhirnya menjadi keju.
Tidak ada makanan yang baik untuk kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. Ahli gizi Neha Ranglani dalam HealthShots pum menguraikan efek samping dari makan terlalu banyak keju, yakni:
1. Masalah usus
Konsumsi keju yang berlebihan dapat menyebabkan kembung, gas, dan sembelit (terutama pada orang yang tidak toleran terhadap laktosa ). Makan pasta, pizza, burger, dan nacho yang mengandung banyak keju, bahkan dapat memicu peradangan atau ketidakseimbangan usus.
2. Efek hormonal dan kulit
Keju mengandung residu hormon dan dapat memengaruhi kulit, kesuburan, dan gejala sindrom pra-menstruasi pada sebagian orang. Meskipun para peneliti belum dapat menemukan hubungan langsung antara konsumsi keju dan jerawat, mengonsumsi susu dapat memengaruhi orang secara berbeda.
3. Meningkatkan risiko kesehatan jantung
Keju mengandung banyak lemak jenuh dan sodium. Hal ini dapat meningkatkan kadar kolesterol dan tekanan darah, yang dapat membahayakan kesehatan jantung. Itulah mengapa penting untuk mengonsumsi keju dalam jumlah sedang.
4. Keju bisa membuat ketagihan
Casomorphin (fragmen protein susu) dalam keju menciptakan keinginan dan akibatnya akan konsumsi berlebihan. Ini akan membawamu ke dalam masalah kesehatan.
5. Menyebabkan berbagai masalah kesehatan
Dari bahan tambahan dan pengemulsi hingga residu hormon dan bahkan jejak bahan kimia plastik, banyak jenis keju yang dibeli di toko diproses secara berlebihan.
Bahan-bahan tersembunyi ini dapat mengganggu hormon, memicu peradangan, dan berkontribusi terhadap resistensi insulin jika dikonsumsi secara teratur. Keju yang sudah tua memiliki histamin tinggi, yang juga dapat menyebabkan sakit kepala dan ruam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)