KULINER

Nika Kolaborasikan Sensasi Ngopi ala Jepang dan Indonesia

Medcom
Selasa 10 Desember 2024 / 19:00
Jakarta: Budaya minum kopi merupakan tradisi yang biasa dilakukan masyarakat Indonesia. Tak heran, banyak kedai kopi yang bermunculan.

Kedai kopi tak hanya dianggap sebagai tempat pelepas penat, tetapi juga sebagai ruang untuk beragam kegiatan produktif. Fenomena itulah yang membuat kedai kopi Nika hadir di Jakarta.

Mereka coba menghadirkan sensasi ngopi khas Jepang dengan cita rasa lokal yang khas. Kombinasi biji kopi petani lokal dengan komoditi bahan yang didatangkan dari negeri sakura membuat mereka terasa berbeda. Kolaborasi dua budaya ini diyakini mampu membawa oase baru bagi para penikmat kopi lintas generasi di seluruh Indonesia.

"Kami tidak hanya menawarkan kopi istimewa tetapi juga ruang, momen, dan pengalaman yang mencerminkan gaya hidup modern dan aspiratif masyarakatnya. Nika bukan sekadar kafe, melainkan menjadi tujuan yang mengubah rutinitas biasa menjadi sesuatu yang bermakna dan menginspirasi," kata Dolly Hardjono selaku founder Nika.

Nika lahir dari filosofi Jepang yang bermakna Bunga Matahari. Perpaduan Ni (Matahari), Ka (Bunga) dalam terminologi Jepang ini menghasilkan sebuah logo kelopak bunga merah sebagai simbol connected alias terhubung. Pemaknaan NIKA sebagai sun flower (bunga dan matahari) memiliki tiga core value yakni Connect (menghubungkan), Engage (mengajak) dan Discover (menemukan).
 
baca juga: Beragam Cara Menikmati Kopi


"Kami ingin menghubungkan orang dengan sebuah tempat agar semua orang bisa terhubung di sini. Lalu mengajak siapapun untuk memiliki pengalaman yang berkesan. Terus kamu bisa bekerja di sini dan menemukan inspirasi," papar Dolly.

Nika juga memasukkan unsur budaya Korea yang terlihat dari desain interior dan ornamen di dalam kedai. Kombinasi tiga budaya ini menjadi nilai tambah bagi Nika dalam menghadirkan atmosfer kedai kopi yang unik tetapi tetap bertumpu pada kearifan lokal.

Nilai lokalitas ini juga terwujud melalui komposisi bahan-bahan seperti seperti gula palem yang diharapkan selaras untuk memenuhi kebutuhan selera lokal. Sedangkan komoditi dari Jepang yang diimpor langsung seperti ceremonial matcha dan croffle tuna akan menjadi signature.

"Signature kami black coffee, kenapa dikatakan best seller, karena kopi yang kami miliki ramah dikonsumsi untuk segala kalangan. Dan juga minuman matcha dirty menjadi pilihan yang saat ini digandrung," ujarnya.

Jika kamu suka manis, terdapat kopi gula aren sedangkan jika tidak suka yang manis ada pula espresso, black coffee, long black, ice black. Uniknya lagi, semua menu kopi bisa ditakar level kafeinnya sesuai dengan kebutuhan.

Saat ini Nika hadir perdana di Plaza Indonesia lantai 5 dengan seluruh menu kopi dan main dishes yang sudah tersertifikasi halal. Untuk menu kopi dibanderol dari harga Rp38 ribu hingga Rp60 ribu, makanan dari harga Rp 26 ribu - Rp 70 ribu.

Selain Dolly Hardjono sebagai founder, saat ini Nika memiliki 4 co-founder yakni Lionel Hanjaya, Wanyi Patriknyo, ?Sumintra dan ?Wanshen Patriknyo. Selain itu, terdapat 2 share holder yakni Susan Song and Shirly Hardjono.

"Kami menghadirkan pengalaman premium bagi semua orang dengan menawarkan kualitas dengan harga terjangkau. Dengan lokasi yang mudah diakses dan ruang yang dirancang dengan cermat, merek ini memastikan bahwa momen-momen penting tidak hanya diperuntukkan bagi kaum elit," tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ELG)

MOST SEARCH