FITNESS & HEALTH

Penelitian Ungkap Hipertensi Tingkatkan Risiko Demensia

Fatha Annisa
Minggu 27 April 2025 / 15:57
Jakarta: Sebuah penelitian dalam jurnal Nature Medicine mengungkapkan bahwa hipertensi dapat meningkatkan risiko seseorang terkena demensia di usia lanjut.
 
Dilaporkan Medical Daily, penelitian ini melibatkan 34.000 orang dewasa berusia di atas 40 tahun dari berbagai desa di China. Peneliti menemukan adanya kaitan antara hipertensi yang tidak diobati dengan peningkatan risiko demensia.
 
Peserta yang mengalami hipertensi tanpa pengobatan memiliki risiko 42 persen lebih tinggi untuk menderita demensia sepanjang hidup mereka, dibandingkan mereka yang tidak mengalami hipertensi.
 
 
Baca juga: 3 Tipe Latihan Ini Diketahui Kurangi Demensia, Bisa Kamu Coba!


Peneliti membagi peserta menjadi dua kelompok untuk mengetahui apakah intervensi dapat memberikan pengaruh. Kelompok pertama terdiri dari 17.000 orang yang diberi obat hipertensi dan dukungan gaya hidup sehat, sementara kelompok lainnya menerima perawatan standar.
 
Setelah dipantau selama empat tahun, kelompok yang menerima intervensi tidak hanya menunjukkan kontrol tekanan darah yang lebih baik, tetapi juga mengalami penurunan risiko penurunan kognitif yang signifikan.
 
Tak hanya itu, risiko terkena demensia berkurang hingga 15 persen, dan kemungkinan mengalami gangguan kognitif juga menurun hingga 16 persen.
 
Direktur Muda Riset dan Inovasi Alzheimer Society, Dr. Richard Oakley, lantas memberikan apresiasi terhadap penelitian ini dan melihatnya sebagai langkah positif. Pihaknya menyebut akan menunggu penelitian selanjutnya.

 
Baca juga: Temuan Terbaru Nyatakan Konsumsi Daging Merah Berisiko Demensia

 
"Kami sangat menantikan penelitian lanjutan yang dapat memberikan informasi lebih dalam tentang dampak pengendalian tekanan darah dalam jangka panjang dan pada kelompok populasi lainnya," kata Oakley, seperti dikutip Antara.
 
Profesor James Leiper, Direktur Riset di British Heart Foundation, juga menekankan pentingnya melihat apakah penurunan risiko ini berlanjut setelah periode tindak lanjut. Serta, apakah efek serupa muncul pada populasi lain yang mendapatkan perawatan yang sama.
 
"Jika ini terbukti, maka penggunaan pengobatan untuk tekanan darah tinggi yang lebih luas pada individu dengan kondisi tersebut bisa dianjurkan untuk mengurangi dampak demensia yang semakin meningkat," ujar Leiper.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(PRI)

MOST SEARCH