FITNESS & HEALTH
Temuan Terbaru Nyatakan Konsumsi Daging Merah Berisiko Demensia
Aulia Putriningtias
Jumat 17 Januari 2025 / 12:12
Jakarta: Penelitian terbaru yang dipublikasikan Medical Daily menyatakan bahwa mengonsumsi daging merah olahan berisiko demensia. Mengapa demikian?
Makanan daging olahan dapat kamu temukan di sekitar. Mulai dari hotdog, bacon, burger, dan lainnya. Makanan daging olahan memang seringkali dinilai cepat dan mudah untuk didapat dan dikonsumsi.
Riset yang disiarkan pada Kamis, 16 Januari 2025, di mana konsumsi daging merah olahan dalam jumlah lebih banyak berkaitan dengan penurunan fungsi otak. Selain itu, juga berdampak pada penuaan otak yang lebih cepat.
Hasil penelitian baru menunjukkan, orang yang mengonsumsi lebih banyak (0,25 porsi atau lebih) daging merah olahan mengalami peningkatan risiko demensia 13 persen. Hal ini dibandingkan orang-orang yang konsum si lebih sedikit daging olahan (kurang dari 0,10 porsi) setiap hari.
Pada satu porsi daging beratnya sekitar tiga ons dan satu porsi daging olahan berupa sosis beratnya dua hingga empat ons. Peneliti melakukan evaluasi kondisi 133.771 orang dengan usia rata-rata 49 tahun.
Baca juga: Terminal Lucidity, Ketika Pasien 'Sehat' Kembali Sebelum Meninggal Dunia
Hasil penelitian menunjukkan, setiap porsi tambahan daging merah olahan per hari mengakibatkan penurunan fungsi otak secara keseluruhan selama 1,61 tahun. Selain itu, juga ada penurunan memori verbal selama 1,69 tahun.
Sayangnya, penelitian ini juga meneliti dampak konsumsi daging merah yang tak diolah. Konsumsi lebih banyak daging merah yang tidak diolah juga dinilai menimbulkan risiko serupa terhadap kesehatan otak.
Peneliti juga melakukan evaluasi kelompok terpisah, di mana umur rata-rata peserta berada di angka 78 tahun. Sebanyak 43.966 partisipan diteliti mengenai pengaruh konsumsi daging merah terhadap penurunan kognitif subyektif, ukuran kemampuan otak untuk mengingat, berpikir, dan memecahkan masalah.
Hasilnya adalah individu yang mengonsumsi satu porsi atau lebih daging merah yang tidak diolah per hari memiliki risiko 16 persen lebih tinggi mengalami penurunan kognitif subyektif. Hal ini dibandingkan dengan peserta yang makan kurang dari setengah porsi setiap hari.
Namun, untuk menekan terjadinya demensia, peneliti menemukan cara baru, yakni mengganti seporsi daging merah dengan kacang-kacangan. Satu porsi daging digantikan dengan satu porsi kacang-kacangan dan polong-polongan per hari, risiko demensia menurun 19 persen dan penuaan kognitif berkurang 1,37 tahun.
"Kabar baiknya adalah bahwa studi ini juga menemukan bahwa menggantinya dengan alternatif yang lebih sehat, seperti kacang-kacangan, ikan, dan unggas, dapat mengurangi risiko," imbuh Dr. Dong Wang dari Brigham and Women's Hospital di Boston selaku penulis studi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Makanan daging olahan dapat kamu temukan di sekitar. Mulai dari hotdog, bacon, burger, dan lainnya. Makanan daging olahan memang seringkali dinilai cepat dan mudah untuk didapat dan dikonsumsi.
Riset yang disiarkan pada Kamis, 16 Januari 2025, di mana konsumsi daging merah olahan dalam jumlah lebih banyak berkaitan dengan penurunan fungsi otak. Selain itu, juga berdampak pada penuaan otak yang lebih cepat.
Hasil penelitian baru menunjukkan, orang yang mengonsumsi lebih banyak (0,25 porsi atau lebih) daging merah olahan mengalami peningkatan risiko demensia 13 persen. Hal ini dibandingkan orang-orang yang konsum si lebih sedikit daging olahan (kurang dari 0,10 porsi) setiap hari.
Pada satu porsi daging beratnya sekitar tiga ons dan satu porsi daging olahan berupa sosis beratnya dua hingga empat ons. Peneliti melakukan evaluasi kondisi 133.771 orang dengan usia rata-rata 49 tahun.
Baca juga: Terminal Lucidity, Ketika Pasien 'Sehat' Kembali Sebelum Meninggal Dunia
Hasil penelitian menunjukkan, setiap porsi tambahan daging merah olahan per hari mengakibatkan penurunan fungsi otak secara keseluruhan selama 1,61 tahun. Selain itu, juga ada penurunan memori verbal selama 1,69 tahun.
Apakah kita harus mengonsumsi daging merah yang tak diolah?
Sayangnya, penelitian ini juga meneliti dampak konsumsi daging merah yang tak diolah. Konsumsi lebih banyak daging merah yang tidak diolah juga dinilai menimbulkan risiko serupa terhadap kesehatan otak.
Peneliti juga melakukan evaluasi kelompok terpisah, di mana umur rata-rata peserta berada di angka 78 tahun. Sebanyak 43.966 partisipan diteliti mengenai pengaruh konsumsi daging merah terhadap penurunan kognitif subyektif, ukuran kemampuan otak untuk mengingat, berpikir, dan memecahkan masalah.
Hasilnya adalah individu yang mengonsumsi satu porsi atau lebih daging merah yang tidak diolah per hari memiliki risiko 16 persen lebih tinggi mengalami penurunan kognitif subyektif. Hal ini dibandingkan dengan peserta yang makan kurang dari setengah porsi setiap hari.
Namun, untuk menekan terjadinya demensia, peneliti menemukan cara baru, yakni mengganti seporsi daging merah dengan kacang-kacangan. Satu porsi daging digantikan dengan satu porsi kacang-kacangan dan polong-polongan per hari, risiko demensia menurun 19 persen dan penuaan kognitif berkurang 1,37 tahun.
"Kabar baiknya adalah bahwa studi ini juga menemukan bahwa menggantinya dengan alternatif yang lebih sehat, seperti kacang-kacangan, ikan, dan unggas, dapat mengurangi risiko," imbuh Dr. Dong Wang dari Brigham and Women's Hospital di Boston selaku penulis studi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)