FITNESS & HEALTH
6 Strategi Sederhana untuk Jaga Otak dan Jantung Tetap Kuat
Mia Vale
Minggu 13 April 2025 / 08:27
Jakarta: Jantung dan otak yang sehat saling terkait. Jika jantung dalam kondisi baik, kecil kemungkinan kamu akan menderita penyakit kronis seperti diabetes. Dan risiko terkena penyakit jantung — seperti tekanan darah tinggi atau bahkan serangan jantung — pun akan menurun drastis.
Kelebihan besar lainnya, dengan jantung yang sehat, kamu akan memiliki lebih banyak energi. Artinya lebih banyak semangat untuk menjalani hidup yang lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih aktif.
Terlepas dari semua hubungan yang mengkhawatirkan tersebut, ada banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk memperkuat jantung dan otak. Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, para peneliti mengamati lebih dari 6.000 orang dewasa yang lebih tua.
Hasilnya sungguh menakjubkan, semakin sehat jantung mereka, semakin rendah risiko mereka terkena demensia. Ya, apa yang berhasil bagi orang-orang tersebut dapat berhasil juga bagi kamu. Berikut hal-hal simpel yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan menjaga otak tetap tajam.
Periksa tekanan darah secara teratur. Hipertensi menukil laman AOL merupakan penyebab utama stroke dan penyakit jantung, jadi penting untuk memeriksa tekanan darah. Ingat, tekanan darah yang sehat adalah kurang dari 120/80 mmHg.
.jpg)
(Makanan sehat untuk jantung meliputi buah, sayuran, ikan berlemak, biji-bijian, kacang-kacangan, dan teh hijau. Selain itu alpukat kaya lemak tak jenuh tunggal, apel, anggur, dan tomat. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Mencakup buah dan sayur, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak. Tambahkan juga beberapa makanan laut, terutama salmon, di mana kaya akan asam lemak Omega-3 yang menyehatkan jantung. Kurangi alkohol, minuman manis, dan makanan asin.
Menurut CDC, diabetes terjadi ketika kadar gula dalam darah terlalu tinggi. Memang, otak membutuhkan gula untuk menjalankan fungsinya. Tetapi gula yang terlalu banyak dapat merusak saraf dan pembuluh darah.
Gula dapat menyebabkan masalah pada ingatan dan membuat kamu sulit belajar. Gula bahkan dapat merusak suasana hati.
Jadi, jika menderita diabetes, sangat penting untuk menjaga kadar gula darah pada tingkat yang ideal. Ikuti rencana pengobatan diabetes dan konsultasikan dengan dokter tentang cara untuk tetap sehat.
Baca juga: Hati-Hati 6 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Daya Ingat Lho!
Olahraga baik untuk jantung. Olahraga dapat mengendalikan diabetes dan tekanan darah tinggi, bahkan mencegah beberapa jenis kanker. Bahkan, olahraga juga baik untuk otak. Olahraga teratur menurunkan risiko depresi dan kecemasan.
Olahraga juga dapat membantu kamu tidur lebih baik, dan dapat menurunkan risiko Alzheimer. "Kami merekomendasikan setidaknya 150 menit olahraga sedang hingga berat setiap minggu," jelas Mitchell S. V. Elkind, M.D., kepala ilmuwan untuk American Heart Association (AHA). Itu berkisar 30 menit, 5 kali seminggu. Bahkan jalan cepat terbukti efektif untuk menjaga kesehatan otak.
Merokok merusak pembuluh darah. Bahkan, darah lebih mudah menggumpal. Hal itu dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Menurut AHA, merokok merupakan penyebab utama kematian yang dapat dicegah di Amerika Serikat.
Merokok juga dapat meningkatkan risiko kamu terkena penyakit alzheimer dan bentuk demensia lainnya. Merokok selain mengubah struktur otak, ternyata orang yang merokok memiliki korteks yang lebih tipis, yakni bagian otak yang terlibat dalam memori dan bahasa.
Menemukan sesuatu yang kamu sukai dan melakukannya bersama orang lain, sangat baik. Aktivitas sosial, seperti mengunjungi teman atau berpartisipasi dalam klub, atau memiliki hobi yang melibatkan pikiran, juga tampaknya bermanfaat dalam menjaga kesehatan otak dan mencegah penurunan kognitif.
Salah satu manfaat terbesar dari jantung yang sehat adalah otak yang sehat. Semuanya berawal dari darah yang mengalir antara jantung dan otak. Jika jantung memompa dengan baik, otak akan mendapatkan bahan bakar yang dibutuhkan untuk menjalankan tugasnya. Namun jika tidak, bisa menimbulkan masalah.
Mengapa? Kesehatan jantung memengaruhi kesehatan otak dalam beberapa cara. Kondisi jantung yang umum memungkinkan terbentuknya gumpalan darah di jantung. Dan gumpalan darah tersebut dapat mengalir ke otak yang menyebabkan stroke.
Pada tahun 2020, stroke (kadang-kadang dikenal sebagai "serangan otak") menyebabkan berkisar 1 dari setiap 21 kematian di Amerika Serikat, menurut AHA. Kondisi jantung juga dapat menurunkan jumlah darah yang mengalir ke otak, dan di sebut iskemia. Kondisi ini bisa merusak kemampuan kamu untuk berpikir jernih, bahkan dapat menyebabkan cedera otak.
Jika jantung tidak dalam kondisi prima, pikiran akan melambat, ingatan akan menurun, dan kamu akan kesulitan berkonsentrasi. Faktanya, penurunan kogniti, saat kamu mengalami kesulitan berpikir jerni, memengaruhi hingga setengah dari semua orang yang mengalami gagal jantung.
Dan faktor risiko yang sama untuk penyakit jantung juga dapat membahayakan kesehatan otak. Misalnya, masalah kesehatan seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan serangan jantung jika tidak diobati.
"Orang dengan tekanan darah tinggi memiliki risiko lima kali lipat mengalami penurunan kognitif di usia lanjut dan dua kali lipat risiko demensia," ujar Dr. Elkind. Tekanan darah tinggi, terutama pada orang dewasa paruh baya dan lebih tua, dapat merusak area otak yang penting untuk memori dan fungsi kognitif.
Selain itu, obesitas dan merokok juga dapat meningkatkan risiko demensia hingga 40 persen. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), penyakit jantung bahkan terkait dengan kondisi kesehatan mental. Ini termasuk, kecemasan, stres kronis, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Kelebihan besar lainnya, dengan jantung yang sehat, kamu akan memiliki lebih banyak energi. Artinya lebih banyak semangat untuk menjalani hidup yang lebih bahagia, lebih sehat, dan lebih aktif.
Terlepas dari semua hubungan yang mengkhawatirkan tersebut, ada banyak hal yang dapat kamu lakukan untuk memperkuat jantung dan otak. Dalam sebuah penelitian baru-baru ini, para peneliti mengamati lebih dari 6.000 orang dewasa yang lebih tua.
Hasilnya sungguh menakjubkan, semakin sehat jantung mereka, semakin rendah risiko mereka terkena demensia. Ya, apa yang berhasil bagi orang-orang tersebut dapat berhasil juga bagi kamu. Berikut hal-hal simpel yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi risiko penyakit jantung dan menjaga otak tetap tajam.
1. Kelola tekanan darah
Periksa tekanan darah secara teratur. Hipertensi menukil laman AOL merupakan penyebab utama stroke dan penyakit jantung, jadi penting untuk memeriksa tekanan darah. Ingat, tekanan darah yang sehat adalah kurang dari 120/80 mmHg.
2. Konsumsi makanan sehat
.jpg)
(Makanan sehat untuk jantung meliputi buah, sayuran, ikan berlemak, biji-bijian, kacang-kacangan, dan teh hijau. Selain itu alpukat kaya lemak tak jenuh tunggal, apel, anggur, dan tomat. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Mencakup buah dan sayur, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak. Tambahkan juga beberapa makanan laut, terutama salmon, di mana kaya akan asam lemak Omega-3 yang menyehatkan jantung. Kurangi alkohol, minuman manis, dan makanan asin.
3. Perhatikan kadar gula darah
Menurut CDC, diabetes terjadi ketika kadar gula dalam darah terlalu tinggi. Memang, otak membutuhkan gula untuk menjalankan fungsinya. Tetapi gula yang terlalu banyak dapat merusak saraf dan pembuluh darah.
Gula dapat menyebabkan masalah pada ingatan dan membuat kamu sulit belajar. Gula bahkan dapat merusak suasana hati.
Jadi, jika menderita diabetes, sangat penting untuk menjaga kadar gula darah pada tingkat yang ideal. Ikuti rencana pengobatan diabetes dan konsultasikan dengan dokter tentang cara untuk tetap sehat.
Baca juga: Hati-Hati 6 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Daya Ingat Lho!
4. Bergeraklah lebih banyak
Olahraga baik untuk jantung. Olahraga dapat mengendalikan diabetes dan tekanan darah tinggi, bahkan mencegah beberapa jenis kanker. Bahkan, olahraga juga baik untuk otak. Olahraga teratur menurunkan risiko depresi dan kecemasan.
Olahraga juga dapat membantu kamu tidur lebih baik, dan dapat menurunkan risiko Alzheimer. "Kami merekomendasikan setidaknya 150 menit olahraga sedang hingga berat setiap minggu," jelas Mitchell S. V. Elkind, M.D., kepala ilmuwan untuk American Heart Association (AHA). Itu berkisar 30 menit, 5 kali seminggu. Bahkan jalan cepat terbukti efektif untuk menjaga kesehatan otak.
5. Berhenti merokok
Merokok merusak pembuluh darah. Bahkan, darah lebih mudah menggumpal. Hal itu dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke. Menurut AHA, merokok merupakan penyebab utama kematian yang dapat dicegah di Amerika Serikat.
Merokok juga dapat meningkatkan risiko kamu terkena penyakit alzheimer dan bentuk demensia lainnya. Merokok selain mengubah struktur otak, ternyata orang yang merokok memiliki korteks yang lebih tipis, yakni bagian otak yang terlibat dalam memori dan bahasa.
6. Carilah hobi
Menemukan sesuatu yang kamu sukai dan melakukannya bersama orang lain, sangat baik. Aktivitas sosial, seperti mengunjungi teman atau berpartisipasi dalam klub, atau memiliki hobi yang melibatkan pikiran, juga tampaknya bermanfaat dalam menjaga kesehatan otak dan mencegah penurunan kognitif.
Hubungan antara jantung dan otak
Salah satu manfaat terbesar dari jantung yang sehat adalah otak yang sehat. Semuanya berawal dari darah yang mengalir antara jantung dan otak. Jika jantung memompa dengan baik, otak akan mendapatkan bahan bakar yang dibutuhkan untuk menjalankan tugasnya. Namun jika tidak, bisa menimbulkan masalah.
Mengapa? Kesehatan jantung memengaruhi kesehatan otak dalam beberapa cara. Kondisi jantung yang umum memungkinkan terbentuknya gumpalan darah di jantung. Dan gumpalan darah tersebut dapat mengalir ke otak yang menyebabkan stroke.
Pada tahun 2020, stroke (kadang-kadang dikenal sebagai "serangan otak") menyebabkan berkisar 1 dari setiap 21 kematian di Amerika Serikat, menurut AHA. Kondisi jantung juga dapat menurunkan jumlah darah yang mengalir ke otak, dan di sebut iskemia. Kondisi ini bisa merusak kemampuan kamu untuk berpikir jernih, bahkan dapat menyebabkan cedera otak.
Pengaruh masalah jantung dan kesehatan otak
Jika jantung tidak dalam kondisi prima, pikiran akan melambat, ingatan akan menurun, dan kamu akan kesulitan berkonsentrasi. Faktanya, penurunan kogniti, saat kamu mengalami kesulitan berpikir jerni, memengaruhi hingga setengah dari semua orang yang mengalami gagal jantung.
Dan faktor risiko yang sama untuk penyakit jantung juga dapat membahayakan kesehatan otak. Misalnya, masalah kesehatan seperti hipertensi atau tekanan darah tinggi dapat menyebabkan serangan jantung jika tidak diobati.
"Orang dengan tekanan darah tinggi memiliki risiko lima kali lipat mengalami penurunan kognitif di usia lanjut dan dua kali lipat risiko demensia," ujar Dr. Elkind. Tekanan darah tinggi, terutama pada orang dewasa paruh baya dan lebih tua, dapat merusak area otak yang penting untuk memori dan fungsi kognitif.
Selain itu, obesitas dan merokok juga dapat meningkatkan risiko demensia hingga 40 persen. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), penyakit jantung bahkan terkait dengan kondisi kesehatan mental. Ini termasuk, kecemasan, stres kronis, depresi, dan gangguan stres pascatrauma (PTSD).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)