Banyak dari kita melakukan hal-hal ini setiap hari tanpa menyadari kerusakan yang ditimbulkan pada kekuatan otak kita. Apabila seseorang mendapati diri mereka melupakan sesuatu, sulit berkonsentrasi, atau merasa lelah secara mental, bisa jadi itu adalah penyebabnya.
Berikut ini enam kebiasaan sehari-hari yang dapat merusak daya ingat manusia dan cara memperbaikinya dikutip dari laman timesofindia.indiatimes.com:
6 kebiasaan yang dapat merusak daya ingat manusia
1. Multitasking
Beberapa orang bangga menjadi seorang multitasker. Penelitian menunjukkan terus-menerus melakukan banyak tugas dapat membebani otak, sehingga lebih sulit menyimpan informasi.Ketika kita membagi perhatian terlalu banyak, otak tidak mendapatkan kesempatan untuk memproses dan menyimpan informasi dengan baik, sehingga menyebabkan kelupaan. Sebagai gantinya, cobalah fokus pada satu tugas dalam satu waktu dan berikan otak perhatian yang layak.
2. Tidak ada aktivitas fisik
Melewatkan olahraga tidak hanya memengaruhi lingkar pinggang, tetapi juga memengaruhi daya ingat. Olahraga teratur meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga membantu berfungsi efisien.Sebaliknya, gaya hidup yang tidak banyak bergerak dapat memperlambat proses kognitif dan bahkan meningkatkan risiko kondisi yang berhubungan dengan memori seperti demensia. Bahkan, berjalan kaki selama 30 menit setiap hari atau melakukan latihan peregangan dapat meningkatkan kekuatan otak dan menjaga daya ingat tetap tajam.
Baca juga: Teknologi Bisa Memengaruhi Kemampuan Otak |
3. Bermain teka teki
Anggaplah permainan otak sebagai makanan untuk pikiran kita. Apabila tidak menantang otak dengan teka-teki atau aktivitas pemecahan masalah, otak akan menjadi malas.Sama seperti otot yang melemah tanpa olahraga, daya ingat bisa menurun bila tidak dirangsang teratur. Bermain Sudoku, menyelesaikan teka-teki silang, atau bahkan mencoba hobi baru dapat membuat otak tetap aktif dan meningkatkan daya ingat.
4. Selalu menggunakan ponsel sepanjang waktu
Bermain tanpa henti di media sosial, menonton video terus-menerus, atau mengandalkan ponsel untuk setiap hal kecil dapat membuat otak lamban. Arus informasi yang terus menerus masuk akan membebani pikiran, sehingga sulit untuk fokus dan mengingat detail-detail penting.Selain itu, menatap layar terlalu lama juga mengurangi kemampuan berpikir mendalam dan melemahkan kemampuan otak untuk menyimpan informasi. Cobalah mengatur batas waktu di depan layar dan beristirahatlah untuk memberi otak ruang bernapas.
5. Mengisolasi diri sendiri
Tahukah kamu kesepian dapat mengecilkan otak ? Interaksi sosial sangat penting untuk kesehatan kognitif. Terlibat dalam percakapan, berbagi ide, dan menghabiskan waktu dengan orang-orang terkasih dapat membantu mempertajam kemampuan berpikir dan meningkatkan daya ingat.Di sisi lain, mengisolasi diri sendiri dapat menyebabkan kabut mental, stres, dan bahkan depresi-kondisi yang secara langsung memengaruhi daya ingat. Biasakan diri berhubungan dengan teman, bergabung dengan kelompok sosial, atau terlibat dalam diskusi menyenangkan agar otak tetap aktif.
6. Terlalu banyak stres
Stres seperti pencuri memori - secara perlahan menghapus kemampuan mengingat informasi. Stres kronis melepaskan kortisol, hormon yang merusak pusat memori otak (hipokampus).Inilah sebabnya mengapa saat stres cenderung lebih mudah melupakan sesuatu. Menemukan cara untuk rileks-seperti meditasi, bernapas dalam-dalam, atau melakukan hobi-dapat membantu melindungi otak Anda dari kerusakan jangka panjang.
Latihan menjaga kesehatan otak
Meningkatkan kesehatan otak juga membutuhkan latihan. Untuk membuat otak lebih cerdas, lakukan aktivitas menantang dan merangsang fungsi kognitif.Mempelajari keterampilan baru seperti bahasa atau alat musik akan memperkuat koneksi saraf, sementara memecahkan teka-teki, membaca, dan menulis akan meningkatkan daya ingat dan pemikiran kritis. Meditasi dan perhatian penuh meningkatkan fokus, sementara latihan fisik meningkatkan aliran darah ke otak, mendukung kesehatan kognitif.
Interaksi sosial, percakapan menarik, dan debat meningkatkan kemampuan penalaran, dan mencoba pengalaman baru, seperti mengubah rutinitas atau menjelajahi lingkungan yang berbeda, meningkatkan neuroplastisitas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News