Jakarta: Banjir yang melanda Kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, pada Sabtu malam, 5 Juli 2025 menimbulkan dampak yang cukup serius. Dua orang dilaporkan tertimbun longsor di salah satu desa di Kecamatan Megamendung.
Derasnya arus air menyebabkan jalanan di kaki Gunung Salak hilang dari pandangan dan menyerupai aliran sungai. Petugas BPBD, Tagana (TAGANA yaitu relawan sosial atau Tenaga Kesejahteraan Sosial yang berasal dari masyarakat), dan dibantu TNI, Polri dikerahkan ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi dan assesmen.
Baca juga: Hati-hati, Nyeker di Pasar Bisa Kena Leptospirosis!
Dan disaat banjir seperti ini, sering dijumpai masalah kesehatan, dua di antaranya yaitu leptospirosis dan hantavirus.
.jpg)
(Leptospirosis juga tidak boleh disepelekan karena jika terlambat ditangani, bisa berkembang menjadi radang selaput otak (meningitis). Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Leptospirosis dapat menular melalui kencing tikus yang terinfeksi bakteri Leptospira. Sedangkan Hantavirus ditularkan melalui kontak dengan kotoran, urine, air liur tikus yang terinfeksi Orthohantavirus.
Dalam paparan dr. Pittara melalaui Alodokter, gejala leptospirosis tidak muncul sama sekali. Namun, pada kebanyakan penderita, gejala penyakit ini bisa muncul 1–2 minggu setelah terpapar bakteri Leptospira.
Gejala leptospirosis sangat bervariasi pada setiap penderita dan awalnya sering kali dianggap sebagai gejala penyakit lain, seperti flu atau demam berdarah. Tanda dan gejala awal yang muncul pada penderita leptospirosis antara lain demam tinggi dan menggigil, sakit kepala, mual, muntah, dan tidak nafsu makan, hingga diare.
Sedangkan hantavirus adalah virus yang menyebabkan sindrom yaitu Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) dan Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS).
Virus ini ditularkan melalui kontak dengan kotoran, urine, air liur tikus yang terinfeksi, inhalasi partikel aerosol dari ekskresi tikus. Hantavirus dapat menyebabkan gangguan pernapasan akut dan gangguan ginjal yang berpotensi fatal.
Dr. Pittara menyebutkan, sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan seseorang terinfeksi hantavirus yaitu akibat:
Leptospirosis yang ringan umumnya tidak memerlukan penanganan khusus, bahkan bisa sembuh dengan sendirinya dalam tujuh hari. Pada kondisi yang berat, pengobatan ditujukan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Baca juga: Musim Hujan, Genangan dan Banjir, Waspada Leptospirosis
Sedangkan untuk hantavirus, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi hantavirus. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencegah infeksi ini adalah dengan menghindari faktor-faktor di atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Derasnya arus air menyebabkan jalanan di kaki Gunung Salak hilang dari pandangan dan menyerupai aliran sungai. Petugas BPBD, Tagana (TAGANA yaitu relawan sosial atau Tenaga Kesejahteraan Sosial yang berasal dari masyarakat), dan dibantu TNI, Polri dikerahkan ke lokasi untuk melakukan proses evakuasi dan assesmen.
Baca juga: Hati-hati, Nyeker di Pasar Bisa Kena Leptospirosis!
Dan disaat banjir seperti ini, sering dijumpai masalah kesehatan, dua di antaranya yaitu leptospirosis dan hantavirus.
Beda leptospirosis dan hantavirus
.jpg)
(Leptospirosis juga tidak boleh disepelekan karena jika terlambat ditangani, bisa berkembang menjadi radang selaput otak (meningitis). Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Leptospirosis dapat menular melalui kencing tikus yang terinfeksi bakteri Leptospira. Sedangkan Hantavirus ditularkan melalui kontak dengan kotoran, urine, air liur tikus yang terinfeksi Orthohantavirus.
Dalam paparan dr. Pittara melalaui Alodokter, gejala leptospirosis tidak muncul sama sekali. Namun, pada kebanyakan penderita, gejala penyakit ini bisa muncul 1–2 minggu setelah terpapar bakteri Leptospira.
Gejala leptospirosis sangat bervariasi pada setiap penderita dan awalnya sering kali dianggap sebagai gejala penyakit lain, seperti flu atau demam berdarah. Tanda dan gejala awal yang muncul pada penderita leptospirosis antara lain demam tinggi dan menggigil, sakit kepala, mual, muntah, dan tidak nafsu makan, hingga diare.
Hantavirus
Sedangkan hantavirus adalah virus yang menyebabkan sindrom yaitu Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) dan Hemorrhagic Fever with Renal Syndrome (HFRS).
Virus ini ditularkan melalui kontak dengan kotoran, urine, air liur tikus yang terinfeksi, inhalasi partikel aerosol dari ekskresi tikus. Hantavirus dapat menyebabkan gangguan pernapasan akut dan gangguan ginjal yang berpotensi fatal.
Dr. Pittara menyebutkan, sejumlah kondisi yang bisa menyebabkan seseorang terinfeksi hantavirus yaitu akibat:
- 1. Menyentuh feses, liur, atau urine, dari tikus yang terinfeksi hantavirus
- 2. Menghirup partikel udara yang mengandung hantavirus
- 3. Menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah kontak dengan benda yang terkontaminasi hantavirus
Pengobatan leptospirosis dan hantavirus
Leptospirosis yang ringan umumnya tidak memerlukan penanganan khusus, bahkan bisa sembuh dengan sendirinya dalam tujuh hari. Pada kondisi yang berat, pengobatan ditujukan untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
Baca juga: Musim Hujan, Genangan dan Banjir, Waspada Leptospirosis
Sedangkan untuk hantavirus, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi hantavirus. Oleh karena itu, cara terbaik untuk mencegah infeksi ini adalah dengan menghindari faktor-faktor di atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)