FITNESS & HEALTH

Musim Hujan, Genangan dan Banjir, Waspada Leptospirosis

Mia Vale
Senin 25 November 2024 / 16:32
Jakarta: Banjir telah merendam ratusan rumah warga dan berdampak pada berkisar 1.600 jiwa. Hal ini diakibatkan tanggul Kali Ledug di Kota Tangerang, Banten, yang jebol pada Sabtu, 23 November 2024 malam. 

Akibatnya permukiman warga Garden City, Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk, terendam air. Tidak hanya harta benda yang hilang, penyakit pun siap menyerang.

Salah satunya, leptospirosis yang merupakan penyakit akibat bakteri. Bakteri leptospira sangat mudah masuk dalam tubuh manusia di musim hujan, apalagi di tengah banjir.

Saat terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir, urine (kencing) hewan dapat mencemari tanah dan sumber air seperti sungai dan danau. Dan bakteri penyakit leptospirosis bisa masuk ke kaki melalui genangan air saat hujan

Baca juga: Pakar Unair: Leptospirosis Bisa Menyerang Hewan Peliharaan di Rumah

Luka pada bagian tubuh juga mempercepat masuknya bakteri ini. Kasus leptospirosis dapat meningkat setelah terjadinya banjir. Tanpa akses terhadap air yang mengalir, orang mungkin minum atau mandi dengan air yang terkontaminasi. Mereka mungkin juga mengarungi air banjir dengan luka di kulitnya.
 

Gejala yang ditimbulkan leptospirosis



(Leptospirosis rentan menyerang masyarakat di daerah yang terkena banjir. Selain itu, leptospirosis juga rentan menyerang orang-orang yang biasa kontak dengan hewan pembawanya. Penyakit ini juga dapat menyerang hewan ke sesamanya maupun hewan ke manusia karena bersifat zoonosis. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Waktu yang dibutuhkan untuk sakit setelah terkena leptospirosis, antara 2 sampai 30 hari. Gejala awal bisa meliputi, demam, dakit kepala, panas dingin, badan atau otot terasa nyeri, muntah atau mual, kulit dan mata menguning (penyakit kuning), sampai mata merah.

Terkadang, menukil laman CDC, infeksinya memburuk dan menyebabkan kerusakan ginjal atau hati, meningitis (radang di sekitar otak dan sumsum tulang belakang), dan kesulitan bernapas. Dalam kasus yang jarang terjadi, hal ini dapat menyebabkan kematian.

Orang juga bisa tertular leptospirosis melalui:
 
  • - Menyentuh air dan tanah dengan urine atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi
  • - Menyentuh urine atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi
  • - Mengonsumsi makanan atau air minum yang terkontaminasi urine
 

Pencegahan yang bisa dilakukan


Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa leptospirosis adalah tikus, anjing, sapi, atau babi. Bakteri tersebut dapat bertahan hidup dalam ginjal hewan yang terinfeksi. Adapun pencegahan yang bisa dilakukan saat terjadi banjir agar terhindar dari leptospirosis, di antaranya:

- Setelah banjir, jadikan air aman untuk diminum dengan merebusnya atau menggunakan bahan kimia seperti Aquatabs

- Tutupi luka atau goresan dengan perban tahan air atau penutup lain yang dapat menutup air

- Jangan masuk ke dalam, mandi, atau menelan air banjir atau sumber air tawar apa pun yang mungkin mengandung urine hewan

- Kenakan pakaian dan sepatu pelindung tahan air di dekat air atau tanah yang mungkin terkontaminasi urin hewan

- Jauhkan hewan pengerat dengan memasukkan makanan, air, dan sampah ke dalam wadah tertutup, dan menjebak hewan pengerat

- Jaga kebersihan dan cuci tangan memakai sabun setelah melakukan kontak dengan hewan, melakukan pembersihan saat banjir atau sebelum makan

Jika kamu merasa menderita leptospirosis, segera temui dokter agar dapat melakukan tes dan memberi obat untuk mengobatinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH