FITNESS & HEALTH
Penjelasan Mengenai Psikopat Menurut Ahli
Raka Lestari
Minggu 14 Maret 2021 / 07:00
Jakarta: Belum lama ini terdapat sebuah kasus pembunuhan berantai di Bogor. Mirip seperti adegan di film-film korban diajak berkencan kemudian dibunuh. Sadisnya seringnya adegan pembunuhan di film-film yang dilakukan malah dinikmati oleh si pelaku. Tentunya hal ini mengguncang psikologis banyak orang.
Dan seringnya juga orang mengatakan hal tersebut sebagai psikopat. Dilansir dari Healthline, psikopat biasanya diidentikkan dengan pembunuh berdarah dingin. Psikopat juga biasanya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki penyakit mental, namun sebenarnya psikopat bukanlah diagnosis resmi.
"Definisi sebenarnya dari seorang psikopat dalam psikiatri adalah gangguan kepribadian antisosial atau antisocial personality disorder (ASPD)," jelas Dr Rakash Masand, seorang psikiater dan pendiri Centers of Psychiatric Excellence. ASPD merupakan individu yang menunjukkan pola manipulasi dan pelanggaran kepada orang lain.
Masand mengatakan satu hal yang dapat membingungkan tentang ASPD adalah kata-kata "antisosial". “Kebanyakan orang mungkin menganggap ini menggambarkan seseorang yang pendiam, penyendiri, menjaga dirinya sendiri, dan lain-lain. Kenyataannya, ini tidak terjadi pada ASPD,” jelasnya.
“Saat kami mengatakan antisosial dalam ASPD, maksudnya adalah seseorang yang melawan masyarakat, aturan, dan perilaku lain yang lebih umum," ujar Masand.
- Perilaku yang tidak bertanggung jawab secara sosial
- Mengabaikan atau melanggar hak orang lain
- Ketidakmampuan untuk membedakan antara benar dan salah
- Kesulitan untuk menunjukkan penyesalan atau empati
- Kecenderungan untuk sering berbohong
- Memanipulasi dan menyakiti orang lain
- Masalah yang berulang dengan hukum
- Pengabaian umum terhadap keselamatan dan tanggung jawab
- Perilaku lain yang mungkin menjadi tanda ASPD termasuk kecenderungan mengambil risiko, perilaku sembrono, dan menipu dengan sering berbohong
Masand mengatakan seseorang yang menunjukkan perilaku ini mungkin juga kekurangan koneksi emosional yang dalam, menjadi sangat agresif, dan terkadang bisa sangat marah.
Selain itu, orang dengan ASPD tidak peduli jika mereka telah menyakiti seseorang, impulsif dan kasar, dan kurang penyesalan. Karena psikopati bukanlah gangguan mental resmi, kondisi yang didiagnosis oleh para ahli adalah ASPD.
Menurut Masand, ASPD bisa jadi sulit untuk ditangani karena orang yang membutuhkan bantuan tidak yakin ada masalah dengan perilakunya.
Akibatnya, mereka jarang melakukan pengobatan. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, seorang ahli kesehatan mental akan melakukan evaluasi kesehatan mental secara lengkap. Selama proses ini, ahli kesehatan mental akan mengevaluasi pikiran, perasaan, pola perilaku, dan hubungan seseorang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)
Dan seringnya juga orang mengatakan hal tersebut sebagai psikopat. Dilansir dari Healthline, psikopat biasanya diidentikkan dengan pembunuh berdarah dingin. Psikopat juga biasanya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memiliki penyakit mental, namun sebenarnya psikopat bukanlah diagnosis resmi.
"Definisi sebenarnya dari seorang psikopat dalam psikiatri adalah gangguan kepribadian antisosial atau antisocial personality disorder (ASPD)," jelas Dr Rakash Masand, seorang psikiater dan pendiri Centers of Psychiatric Excellence. ASPD merupakan individu yang menunjukkan pola manipulasi dan pelanggaran kepada orang lain.
Masand mengatakan satu hal yang dapat membingungkan tentang ASPD adalah kata-kata "antisosial". “Kebanyakan orang mungkin menganggap ini menggambarkan seseorang yang pendiam, penyendiri, menjaga dirinya sendiri, dan lain-lain. Kenyataannya, ini tidak terjadi pada ASPD,” jelasnya.
“Saat kami mengatakan antisosial dalam ASPD, maksudnya adalah seseorang yang melawan masyarakat, aturan, dan perilaku lain yang lebih umum," ujar Masand.
Menurutnya, beberapa tanda yang lebih umum harus diperhatikan antara lain:
- Perilaku yang tidak bertanggung jawab secara sosial
- Mengabaikan atau melanggar hak orang lain
- Ketidakmampuan untuk membedakan antara benar dan salah
- Kesulitan untuk menunjukkan penyesalan atau empati
- Kecenderungan untuk sering berbohong
- Memanipulasi dan menyakiti orang lain
- Masalah yang berulang dengan hukum
- Pengabaian umum terhadap keselamatan dan tanggung jawab
- Perilaku lain yang mungkin menjadi tanda ASPD termasuk kecenderungan mengambil risiko, perilaku sembrono, dan menipu dengan sering berbohong
Masand mengatakan seseorang yang menunjukkan perilaku ini mungkin juga kekurangan koneksi emosional yang dalam, menjadi sangat agresif, dan terkadang bisa sangat marah.
Selain itu, orang dengan ASPD tidak peduli jika mereka telah menyakiti seseorang, impulsif dan kasar, dan kurang penyesalan. Karena psikopati bukanlah gangguan mental resmi, kondisi yang didiagnosis oleh para ahli adalah ASPD.
Menurut Masand, ASPD bisa jadi sulit untuk ditangani karena orang yang membutuhkan bantuan tidak yakin ada masalah dengan perilakunya.
Akibatnya, mereka jarang melakukan pengobatan. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, seorang ahli kesehatan mental akan melakukan evaluasi kesehatan mental secara lengkap. Selama proses ini, ahli kesehatan mental akan mengevaluasi pikiran, perasaan, pola perilaku, dan hubungan seseorang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)