FITNESS & HEALTH

Amankah Anak Minum Kafein? Inilah yang Dikatakan Para Ahli

Mia Vale
Minggu 04 Februari 2024 / 08:05
Jakarta: Di luar sana, bertebaran kedai-kedai kopi yang di dalamnya menjual beragam minuman kopi, teh aneka rasa sampai susu cokelat. Dan pastinya, minuman ini disukai anak-anak. Namun begitu, pemberian minuman yang notabene mengandung kafein ini, pemberiannua perlu dibatasi karena bisa berbahaya bagi anak bila dikonsumsi berlebihan.

Kafein merupakan stimulan, yang menurut Alcohol and Drug Foundation, merupakan golongan obat yang mempercepat perjalanan pesan antara otak dan tubuh. Ini mungkin bukan hal terbaik bagi anak yang masih bertumbuh dan berkembang, baik luar maupun dalam. 

Semua ini mungkin membuat kamu bertanya-tanya, apakah aman bagi anak-anak untuk minum kafein? Seorang dokter anak akan memaparkan kebenarannya untuk kamu. Check tihs out!
 

Amankah anak minum kafein?


Prinsipnya, tidak ada pedoman federal mengenai asupan kafein untuk anak-anak, menurut Tanya Altmann, M.D., FAAP, seorang dokter anak dan pendiri Calabasas Pediatrics. Namun begitu, American Academy of Child and Adolescent Psychiatry (AACAP) melarang konsumsi kafein untuk anak-anak. 

Mereka menegaskan bahwa tidak ada dosis yang terbukti aman, namun mereka yang berusia 12 hingga 18 tahun harus membatasi asupan kafein tidak lebih dari 100 miligram per hari. Mereka yang berusia kurang dari 12 tahun harus benar-benar menghindari kafein.

Hampir mustahil bagi anak-anak untuk menghindari semua kafein. Sama sulitnya bagi orang dewasa untuk memerhatikan setiap ons kafein yang dikonsumsi seorang anak. Ini karena kafein tidak hanya ada pada minuman, tapi juga terdapat dalam makanana. 

Untuk itu, penting untuk diingat oleh orang dewasa saat memantau label makanan, bahan-bahan, dan bahkan produk perawatan kulit seperti lip balm.


(Menurut AACAP, setiap tahun, ribuan orang, beberapa di antaranya anak-anak dan remaja dengan kondisi kesehatan tertentu seperti masalah jantung, kejang, atau migrain mungkin lebih berisiko mengalami masalah terkait kafein dibandingkan yang lain. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
 

Toleransi kafein untuk anak


Tanpa Moms sadari, mungkin si kecil mengonsumsi kafein secara teratur. Daripada stres, ada baiknya bila Moms berkonsultasi dengan dokter anak. Ingat, toleransi kafein setiap anak berbeda. 
Meskipun Altmann dan AACAP tidak merekomendasikan kafein untuk anak-anak, ada beberapa kondisi di mana meminum kafein dapat bermanfaat bagi anak. 

“Anak-anak dengan ADHD atau masalah fokus dan konsentrasi dapat memperoleh manfaat dari kafein dalam jumlah kecil, seperti teh hijau di pagi hari atau sedikit kopi hitam biasa,” saran Altmann, seperti dinukil laman Eating Well.

Mengapa demikian? Ini karena, mirip dengan banyak obat ADHD, kafein bertindak sebagai stimulan di otak mereka, membantu meningkatkan fokus dan penyelesaian tugas. 

Meskipun Altmann lebih memilih agar anak-anak tidak mengonsumsi kafein, dia menjelaskan bahwa jika kafein bermanfaat bagi mereka, dia terbuka untuk merekomendasikan jumlah terkecil yang diperlukan secara konsisten dan kemudian melihat bagaimana respons mereka.
 

Potensi risiko kafein untuk anak


Bahkan tanpa asupan kafein yang berlebihan, anak-anak yang rutin minum kafein masih berisiko mengalami masalah jangka panjang, menurut AACAP. Hal ini dapat mencakup peningkatan kadar hormon stres, penarikan diri ketika asupan kafein berhenti, peningkatan risiko panik, masalah kekerasan atau penggunaan narkoba, dan lebih banyak kesulitan untuk berhenti mengonsumsi zat lain, seperti nikotin.
 

Efek samping dan overdosis kafein


Efek samping yang mungkin dialami anak-anak saat meminum kafein serupa dengan orang dewasa. “Terlalu banyak kafein dapat menyebabkan perasaan gelisah dan gugup, sakit perut, sakit kepala, masalah konsentrasi, sulit tidur, detak jantung lebih cepat, dan peningkatan tekanan darah,” papar Altmann. 

Dalam kasus yang ekstrem, anak-anak juga dapat mengalami overdosis kafein, yang mungkin termasuk muntah, tekanan darah tinggi, masalah irama jantung, dan yang lebih jarang, disorientasi dan halusinasi.

Menurut AACAP, setiap tahun, ribuan orang, beberapa di antaranya anak-anak, menerima perawatan darurat terkait penggunaan kafein. Remaja dengan kondisi kesehatan tertentu seperti masalah jantung, kejang, atau migrain mungkin lebih berisiko mengalami masalah terkait kafein dibandingkan yang lain.

Ingat, minuman berkafein, seperti cola, minuman kopi, dan minuman energi, tidak memiliki nutrisi, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan anak-anak dalam masa pertumbuhan. 

Jika seorang anak mulai meminum minuman manis di usia muda, hal ini dapat meningkatkan risiko timbulnya masalah kesehatan jangka pendek dan jangka panjang di kemudian hari. Faktanya, American Heart Association merekomendasikan agar gula tambahan tidak dimasukkan ke dalam makanan anak di bawah usia dua tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH