Jakarta: Urine merupakan hasil penyaringan darah oleh ginjal yang dikeluarkan tubuh melalui saluran kemih, yaitu salah satu bagian dari sistem urinaria. Urine dikeluarkan untuk membuang limbah sisa metabolisme di dalam tubuh, seperti urea dan racun, dari dalam tubuh.
Dr. Kevin Adrian melalui Alodokter menjelaskan bahwa proses pembentukan urine terjadi di dalam sistem saluran kemih. Urine memiliki fungsi penting untuk mengeluarkan limbah, racun, serta air yang berlebih di dalam tubuh melalui saluran kencing.
Namun tahukah kamu, seberapa normal orang Buang Air Kecil (BAK) dalam sehari? Dr. Devintha Tiza Ariani, Sp. U
Dokter Spesialis Bedah Urologi dari RS Pondok Indah – Puri Indah mengatakan sebaiknya BAK sekitar tiga jam sekali dalam sehari.
Lebih lanjut dr. Devintha menerangkan bahwa jJumlah minum dan asupan cairan pada orang dewasa disesuaikan dengan berat badan, yaitu sekitar delapan gelas per hari.
Frekuensi berkemih juga dipengaruhi beberapa faktor, yaitu usia, jenis minum, jumlah cairan yang diminum, kondisi medis, dan metabolik, penggunaan obat, dan beberapa keadaan khusus, salah satu contohnya kehamilan.
.jpg)
(Terganggunya proses pembentukan urine bisa disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan, seperti misalnya dehidrasi, syok, batu ginjal, infeksi saluran kemih, dan lainnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Dalam penjelasan dr. Devintha, sebaiknya kamu tidak menahan BAK karena akan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, terutama pada wanita, yang memiliki saluran kemih urethra yang lebih pendek dibandingkan pria.
"Dengan menahan BAK tersebut dapat menyebabkan bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih atau ginjal sehingga berakibat terkena infeksi saluran kemih," katanya.
Berapa lama jangka waktu yang dapat dikatakan seseorang menahan BAK terlalu lama? Frekuensi berkemih yang normal sekitar delapan kali per hari. Selain masalah inkontinensia atau tidak bisa berkemih, ada beberapa kondisi medis metabolik yang memengaruhi frekuensi berkemih.
Hal-hal lain yang memengaruhi adalah keadaan infeksi saluran kemih, pembesaran prostat, ketidakseimbangan elektrolit, diabetes melitus, hipertensi, dan beberapa kondisi medis lainnya dapat memengaruhi frekuensi berkemih.
Bila frekuensi berkemih dirasakan mengganggu dan memengaruhi kualitas hidup kamu, maka ada baiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah urologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Dr. Kevin Adrian melalui Alodokter menjelaskan bahwa proses pembentukan urine terjadi di dalam sistem saluran kemih. Urine memiliki fungsi penting untuk mengeluarkan limbah, racun, serta air yang berlebih di dalam tubuh melalui saluran kencing.
Namun tahukah kamu, seberapa normal orang Buang Air Kecil (BAK) dalam sehari? Dr. Devintha Tiza Ariani, Sp. U
Dokter Spesialis Bedah Urologi dari RS Pondok Indah – Puri Indah mengatakan sebaiknya BAK sekitar tiga jam sekali dalam sehari.
Lebih lanjut dr. Devintha menerangkan bahwa jJumlah minum dan asupan cairan pada orang dewasa disesuaikan dengan berat badan, yaitu sekitar delapan gelas per hari.
Frekuensi berkemih juga dipengaruhi beberapa faktor, yaitu usia, jenis minum, jumlah cairan yang diminum, kondisi medis, dan metabolik, penggunaan obat, dan beberapa keadaan khusus, salah satu contohnya kehamilan.
.jpg)
(Terganggunya proses pembentukan urine bisa disebabkan oleh beberapa masalah kesehatan, seperti misalnya dehidrasi, syok, batu ginjal, infeksi saluran kemih, dan lainnya. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)
Apakah menahan kencing berbahaya?
Dalam penjelasan dr. Devintha, sebaiknya kamu tidak menahan BAK karena akan meningkatkan risiko infeksi saluran kemih, terutama pada wanita, yang memiliki saluran kemih urethra yang lebih pendek dibandingkan pria.
"Dengan menahan BAK tersebut dapat menyebabkan bakteri lebih mudah mencapai kandung kemih atau ginjal sehingga berakibat terkena infeksi saluran kemih," katanya.
Berapa lama jangka waktu yang dapat dikatakan seseorang menahan BAK terlalu lama? Frekuensi berkemih yang normal sekitar delapan kali per hari. Selain masalah inkontinensia atau tidak bisa berkemih, ada beberapa kondisi medis metabolik yang memengaruhi frekuensi berkemih.
Hal-hal lain yang memengaruhi adalah keadaan infeksi saluran kemih, pembesaran prostat, ketidakseimbangan elektrolit, diabetes melitus, hipertensi, dan beberapa kondisi medis lainnya dapat memengaruhi frekuensi berkemih.
Bila frekuensi berkemih dirasakan mengganggu dan memengaruhi kualitas hidup kamu, maka ada baiknya berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah urologi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)