FITNESS & HEALTH

5 Cara Efektif untuk Memprioritaskan Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Mia Vale
Kamis 10 Oktober 2024 / 18:14
Jakarta: Stres pada seseorang bisa disebabkan beragam faktor. Salah satunya, bisa terjadi di tempat kerja. Ya, stres akibat pekerjaan bisa menjadi luar biasa dan menjadi salah satu dari banyak insiden yang telah terjadi selama bertahun-tahun. 

Akibat stres terlalu tinggi, banyak pekerja yang memilih untuk mengakhiri hidupnya. Dalam budaya hiruk pikuk di tempat kerja, di mana ekspektasi meningkat dengan cepat, menjaga kesehatan sering kali tidak diutamakan.

Sebagian besar tempat kerja mendukung budaya di mana permasalahan pribadi diharapkan untuk dibiarkan begitu saja dan kerentanan dianggap sebagai sebuah beban. 

Namun, ketika perusahaan berupaya keras untuk mendapatkan hasil maksimal dari karyawannya, mereka tidak terlalu memerhatikan memburuknya kesehatan mental aset manusia yang secara kolektif bertanggung jawab atas bisnis yang terus berkembang. 

Baca juga: 5 Gangguan Kesehatan Mental yang Kerap Dialami Anak Muda

Bertepatan di tanggal 10 Oktober 2024, di mana diperingati sebagai Hari Kesehatan Mental Sedunia, kita harus memahami cara memprioritaskan kesehatan mental di tempat kerja. Apa saja itu? Healthshots memaparkannya untuk kamu.
 

1. Kesadaran dan kepekaan


"Kesadaran menjadi langkah pertama untuk mengatasi tantangan kesehatan mental di dunia kerja," jelas Dr Mimansa Singh Tanwar, seorang Psikolog kepada HealthShots. Perusahaan pun harus mengambil langkah untuk menyebarkan informasi berkaitan dengan prioritas kesehatan mental. 

Hal ini berguna agar individu di tempat kerja mulai menyadari pentingnya dan dampaknya terhadap kesejahteraan mereka. Ingat, memprioritaskan kesehatan mental dimulai dengan membangun kesadaran dan kepekaan terhadap kesehatan mental dan kekhawatiran terkait.


(Menurut WHO, risiko terhadap kesehatan mental di tempat kerja bisa termasuk beban kerja atau kecepatan kerja yang berlebihan, kekurangan staf, jam kerja yang panjang, tidak sosial atau tidak fleksibel. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
 

2. Komunikasi terbuka


Adanya komunikasi terbuka, membuat karyawan merasa lebih nyaman dalam bekerja, karena mereka mampu secara terbuka menyuarakan kesulitan kesehatan mentalnya dan mencari bantuan yang relevan bila diperlukan. Karyawan harus merasa nyaman mendiskusikan masalah mereka dengan atasan atau HRD mereka tanpa takut akan dampaknya.
 

3. Strategi untuk meningkatkan kesejahteraan


Stres di tempat kerja mungkin umum dialami, dan ini harus ditangani berdasarkan konsep kesejahteraan yang menyeluruh melalui berbagai cara yang berfokus pada pengurangan stres.

Perusahaan juga dapat meningkatkan kesehatan mental yang lebih baik dengan mendorong karyawan untuk menetapkan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dengan melarang kerja lembur dan dengan memastikan istirahat teratur bagi karyawan untuk bersantai dan memulihkan tenaga.
 

4. Pertolongan pertama psikologis


Perusahaan harus memasukkan pelatihan tentang pertolongan pertama psikologis untuk meningkatkan dukungan antar-rekan kerja dan mendorong respons sensitif terhadap tekanan di tempat kerja. 

Kolega dan supervisor dapat bertindak sebagai responden pertama terhadap individu yang menunjukkan tanda-tanda kesusahan. Berdasarkan prinsip lihat, dengar, dan tautan, dukungan pertolongan pertama psikologis benar-benar dapat mengurangi tekanan dan menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman bagi individu di tempat kerja, menurut pakar.
 

5. Program bantuan karyawan (EAP)


Merupakan program yang menawarkan layanan gratis atau berbiaya rendah kepada karyawan dan keluarganya untuk membantu mengatasi masalah pribadi dan terkait pekerjaan. 

Dalam program itu, bersama dengan pemeriksaan berkala terkait kesehatan lainnya, kesehatan mental preventif harus disertakan. Program ini membantu memberikan konseling rahasia dan layanan dukungan bagi karyawan yang menghadapi tantangan tersebut.
 

Pemantauan beban kerja


Kantor harus memastikan bahwa mereka menetapkan ekspektasi beban kerja yang realistis dan masuk akal bagi karyawannya untuk mencegah kelelahan. Hal ini akan memastikan bahwa karyawan tidak kewalahan dengan beban kerja yang berlebihan. So, jagalah tingkat stresmu dan prioritaskan kesehatan.

Ingat, kesehatan mental dalam situasi pekerjaan, merupakan prioritas penting dalam kesehatan menyeluruh. Artikel pada bulan April 2020 yang diterbitkan di BMC Psychology Journal menyoroti bahwa mengungkapkan kondisi kesehatan mental dapat mengurangi peluang untuk mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, organisasi harus terbuka dalam mengatasi tantangan kesehatan mental karyawan sebelum dan sesudah bekerja.


"Mari bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih peduli terhadap kesehatan mental #Oktoberbulankesehatanmental"


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH