FITNESS & HEALTH

Lebih Efektif, Kemenkes Buka Layanan Pencegahan Bunuh Diri via WhatsApp

Aulia Putriningtias
Jumat 17 Mei 2024 / 13:10
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) targetkan membuka layanan pertolongan bunuh diri melalui WhatsApp pada Mei 2024 ini. Selama ini, masyarakat hanya dapat bisa mengakses melalui SEJIWA di nomor 911 ext 8.

Hal ini disampaikan oleh R. Vensya Sitohang selaku Direktur Kesehatan Jiwa. Ia mengatakan bahwa layanan ini sedang dalam tahap pengerjaan dan rencananya akan diluncurkan pada Mei 2024 ini.

Layanan melalui WhatsApp ini nantinya akan dihubungkan dalam suatu kontrak waktu. Misalkan, ketika kontrak waktunya adalah 10 menit, dalam waktu tersebut akan dilayani dan dapat diarahkan ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika dibutuhkan.

Baca juga: Kolaborasi Membangun STAND, Riset untuk Atasi Kasus Kesehatan Jiwa di Indonesia

"Kalau chat ini kan ada kontraknya, mau berapa menit kita kan, jadi jangan sampai sambilan. Selanjutnya, kita akan menghubungkan si penerima bantuan ini untuk dihubungkan ke fasilitas layanan terdekat dia," ungkap Vensya saat ditemui di Jakarta, Kamis, 16 Mei 2024.

Layanan melalui chat ini pun didasari oleh familiernya warga Indonesia dalam melakukan percakapan melalui aplikasi ini. Jadi, Kemenkes menargetkan untuk menciptakan kemudahan lainnya, di samping telepon.


R. Vensya Sitohang selaku Direktur Kesehatan Jiwa. Dok. Aulia/Medcom

Bagi yang melakukan konseling dan telah dihubungkan dengan fasilitas pelayanan terdekat, nantinya menyambung kepada pelayanan selanjutnya. Hal ini termasuk dalam pembutuhan sesi konseling lebih dalam maupun obat-obatan.

"Harusnya di bulan ini (Mei) sudah bisa berjalan. Bahkan, kemarin dari developernya mengatakan di pertengahan bulan ini sebenarnya, paling tidak bulan Mei ini," lanjutnya.

Target dari Kemenkes adalah dapat bekerja sama dengan masyarakat. Bukan hanya sekadar dalam sudah terpikirkannya untuk mengakhiri hidup, tetapi juga lebih dalam, seperti layanan edukasi tentang kesehatan jiwa.

Selain itu, Kemenkes juga memiliki target untuk melakukan intervensi terhadap warga Indonesia yang sudah memikirkan ingin mengakhiri hidup mereka.

"Berharap ini memudahkan mengikuti perkembangan dari demand orang-orang sekarang, jadi bisa terfasilitasi terlayani," tutup Vesya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH