FITNESS & HEALTH

Nonton Drakor, Kok Jadi Baper?

Yatin Suleha
Senin 29 September 2025 / 23:03
Jakarta: Siapa pencinta drama Korea (drakor) di sini? Kalau kamu adalah salah satunya, pastinya ini bisa jadi sisi lain utamanya dari kacamata psikologis dan mental. Yes, kamu enggak salah baca.

Saat seseorang memulai menonton sebuah drama salah satunya drama Korea, ada rasa ketergugahan yang melekat, entah itu suka dengan jalan ceritanya, suka dengan para cast yang punya chemistry yang bagus.

Atau juga ditambah dengan pakaian, set dan kualitas gambar atau visual yang memesona. Dan ini kamu tunggu-tunggu dalam episode next atau episode selanjutnya.

Baca juga: Resep Doenjang Pasta dari Drakor Bon Appétit, Your Majesty

Hal yang terjadi juga bisa, yaitu ada perasaan sedih saat melihat episode berakhir, apalagi sad ending. Begitu pun saat happy ending, banyak juga yang bahagia melihatnya.

Hari ini telah habis drama Korea berjudul "Bon Appétit, Your Majesty". Dan penonton memberikan beberapa kata di media sosial usai episode terakhir.

Alvin Hwang_ melalui Instagramnya menulis, "Akhirnya tidak mengecewakan para penonton Bon Appétit, Your Majesty." Bebesheee juga berkata, "Happy ending gajadi ktrauma." 

Afni Fauzziyah Tahir juga berkomentar, "Drama ini harus punya photoshoot, punya season 2, harus banget borong awards tahun ini. BAYM (menyala)." Dan masih banyak lagi komentar serupa tentang drama ini.
 

Boomingnya Drakor Bon Appétit, Your Majesty



(Salah satu adegan dalam "Bon Appétit, Your Majesty" saat Yoona yang berberan sebagai chef Yeon Ji Yeong ingin ke tempat penggilingan di pasar dan harus menyamar sebagai masyarakat biasa bersama dengan sang raja Lee Heon-yang diperankan oleh Lee Chae-Min. Foto: Dok. TvN/IMDB.com)

Karena FYP "Bon Appétit, Your Majesty" mondar-mandir di media sosial hari ini, maka salah satunya muncul ulasan Jeanie Y. Chang, LMFT, CCTP tentang mengapa banyak orang mencintai drakor. 

Jeanie Y. Chang di mana ia adalah seorang psikolog dalam spesifikasi sebagai Licensed Marriage and Family Therapist and Certified Clinical Trauma Professional (Terapis Pernikahan dan Keluarga Berlisensi dan Profesional Trauma Klinis Bersertifikat) mengulas panjang hal ini.

Perempuan yang sering disapa Noona's Noonchi ini juga menjelaskannya lewat TEDx Talks. Katanya, ia ingat kembali pada awal masa remaja ia di Amerika, ibunya berbicara bahasa Korea dan teman-teman Noochi tidak mengetahui. 

"Bahasa apa itu?" kenangnya saat ia ditanya temannya dulu waktu SMP. Lalu, ia menjelaskan, itu bahasa asli ibu saya yaitu bahasa Korea. Di tahun 80-an ia bilang ia ingin menjauhkan dirinya dari kultur identitasnya-yaitu dari Korea.

Namun dalam perkembangannya, ia tidak lagi menjauhi budaya Korea yang merupakan akar hidupnya namun justru malah menggenggamnya erat-erat. Ini terjadi saat ia mulai menonton drama Korea awal dulu sekitar tahun 1980-an/90-an. 
 

Ada "jeong" di setiap tontonan Drama Korea



(Jeanie Y. Chang, LMFT, CCTP. Foto: Dok. Tangkapan layar YouTube TEDx Talks)

Ia tersadar, ada "jeong" di setiap tontonan drakor. Kata "jeong" dalam bahasa Korea memiliki arti yang beragam dan mendalam, merujuk pada konsep ikatan emosional yang kuat.

Ini bisa jadi seperti rasa sayang, kepedulian, cinta, kelembutan, atau keterikatan yang terbentuk dalam hubungan interpersonal atau bahkan kepada suatu tempat atau benda. 

Konsep ini dapat bervariasi tergantung pada konteks, tetapi intinya adalah adanya hubungan yang mendalam dan saling mengikat. 

"Itu (jeong) ada dalam budaya Korea dan masyarakat Korea, emosi yang unik, sentimen, pengalaman, yang (secara implisit) terukir dari kedalaman perasaan yang ditemukan dalam (ragam) rasa baik afeksi, rasa cinta kasih, hingga spirit," ulasnya dalam TEDx Talks.

Dan Noonchi menegaskan, "Dan elemen-elemen itu saya percayai adalah hal mendasar atau esensial dalam kesehatan mental."

Dalam video lainnya ia pun menjelaskan. Hari ini kamu bahagia melihat series yang happy ending. Ada juga perasaan seperti kesal atau jadi ikut seperti jatuh cinta seperti adegan sang laki-laki diterima cintanya di episode kemarin. Ia bilang, ini karena ada endorfin.

Endorfin diproduksi oleh sistem saraf pusat dan kelenjar pituitari pada saat manusia merasa bahagia dan ini juga bisa didapat dari istirahat yang cukup atau saat sedang tertawa, olahraga dan lainnya.

Baca juga: Intip 5 Gaya Fashion Yoona, Sang Koki di Drakor Bon Appétit, Your Majesty

Dan menontonnya, membangkitkan "Butterflies in my stomach"-sebuah idiom/ungkapan yang berarti reaksi tubuh terhadap emosi. 

Maksudnya saat menonton drakor ini pun menimbulkan sensasi fisik berdebar-debar, cemas, gembira-sama seperti sensasi kamu bertemu dengan orang yang kamu sukai. Masih ingat kan rasanya??

Jadi, tak berlebihan Noona’s Noonchi yang juga seorang AAPI Mental Health Expert, Executive Coach, DEIB Consultant, dan penulis buku "How K-Dramas Can Transform Your Life: Powerful Lessons on Belongingness, Healing, and Mental Health" mengatakan yaitu, "Baik itu suka maupun duka, kamu tidak merasanya sendirian."


(Trailer Bon Appétit, Your Majesty. Video: Dok. YouTube resmi Netflix Indonesia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH