FITNESS & HEALTH
Melalui Cancer Care, Pentingnya Kehadiran Tim Dokter Solid dan Alat Canggih
Aulia Putriningtias
Selasa 19 Agustus 2025 / 12:11
Jakarta: Prevalensi kanker di dunia diketahui terus meningkat, dengan hampir 20 juta kasus baru yang didiagnosis pada 2020. Kanker merupakan masalah besar yang hadir bukan hanya di Indonesia, tetapi juga dunia. Pengobatan bukan hanya perihal rumah sakit, tetapi bagaimana dokter dan alatnya.
Dalam acara Cancer Care Minimally Invasive Precise & Intergrated, Prof. Xu Kecheng, MD selaku pakar pengobatan dan rehabilitasi tumor terkenal di Tiongkok mengatakan bahwa kanker merupakan masalah besar di dunia dan dapat kembali terjadi meskipun sudah sembuh.
"Saya merasa kanker adalah penyakit yang sering ditemukan akhir-akhir ini dan ini adalah masalah besar yang dihadapi oleh dunia. Kanker ini sangat unik, mungkin saja di dalam satu keluarga ada satu orang yang menderita kanker," kata Prof Xu Kecheng saat ditemui langsung oleh tim Medcom.id di Grand Studio, Media Group, Senin, 18 Agustus 2025.
Baca juga: Kerap Datang Diam-diam, Begini Cara Deteksi Kanker Serviks
Prof. Dr. Yenni Thamrin, MHA selaku Ketua Umum Indonesia Diaspora Network China pun mengatakan bahwa, pengobatan kanker sejatinya bukan hanya tergantung terhadap rumah sakit, namun, peran tim dokter dalam menghasilkan sebuah diagnosis dan metode pengobatan kanker itu.
"Saya rasa suatu rumah sakit yang baik yang bagus yang pertama tidak usah pakai iklan, tetapi mulut ke mulut. Yang paling penting, rumah sakit itu tidak penting seberapa hebat, seberapa bagus, tetapi yang paling penting adalah tim dokternya itu sangat penting, harus memiliki tim dokter yang solid," ungkap Prof. Yenni.
"Jadi, tim dokter ini dari berbagai latar belakang mereka akan mengeluarkan satu diagnosa pasien. Itu diagnosa sangat menentukan pasien ini sakit apa. Jadi, tak jarang salah, apalagi sejak Covid. Sesudah diagnosa mau dilakukan apa, metode pengobatan. Metode sangat penting yang melakukan dari awal bagaimana kesembuhan pasien ini," lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa menjadi pasien kanker dipastikan mengalami kebimbangan, baik itu dari segi jarak dan juga biaya. Jadi, pentingnya sebuah rumah sakit memiliki alat-alat yang dibutuhkan demi keberlangsungan pengobatan dan kehidupan pasien di kemudian hari.
"Sesudah metode yang dipakai, perlu alat-alat yang canggih. Jadi, kalau satu rumah sakit dia tidak punya alat ini, harus dirujuk di rumah sakit lain, rumah sakit itu tak dapat kita andalkan," ujar Prof. Yenni.
"Dan suasana rumah sakit sangat penting, tidak seperti pasar, tetapi pasien dapat tenang. Satu lagi, biaya harus murah Karena orang dengan penyakit kanker itu bimbang, mereka harus mendapatkan pelayanan yang super baik. Terakhir, pasien bersuka cita dan diharapkan umurnya dapat lebih panjang," jelasnya.
Sementara itu, acara Cancer Care Minimally Invasive Precise & Intergrated ini juga menghadirkan Prof. Shi Jianguo, MD selaku Direktur Eksekutif Komite Rehabilitasi Tumor Asosiasi Anti-Kanker Tiongkok, Prof. Ma Lanying, MD, selaku Wakil Presiden Guangzhou RoyalLee Cancer Hospital, dan Prof. Liang Bing, MD, selaku Ahli Pengobatan Minimal Invasif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Dalam acara Cancer Care Minimally Invasive Precise & Intergrated, Prof. Xu Kecheng, MD selaku pakar pengobatan dan rehabilitasi tumor terkenal di Tiongkok mengatakan bahwa kanker merupakan masalah besar di dunia dan dapat kembali terjadi meskipun sudah sembuh.
"Saya merasa kanker adalah penyakit yang sering ditemukan akhir-akhir ini dan ini adalah masalah besar yang dihadapi oleh dunia. Kanker ini sangat unik, mungkin saja di dalam satu keluarga ada satu orang yang menderita kanker," kata Prof Xu Kecheng saat ditemui langsung oleh tim Medcom.id di Grand Studio, Media Group, Senin, 18 Agustus 2025.
Baca juga: Kerap Datang Diam-diam, Begini Cara Deteksi Kanker Serviks
Prof. Dr. Yenni Thamrin, MHA selaku Ketua Umum Indonesia Diaspora Network China pun mengatakan bahwa, pengobatan kanker sejatinya bukan hanya tergantung terhadap rumah sakit, namun, peran tim dokter dalam menghasilkan sebuah diagnosis dan metode pengobatan kanker itu.
"Saya rasa suatu rumah sakit yang baik yang bagus yang pertama tidak usah pakai iklan, tetapi mulut ke mulut. Yang paling penting, rumah sakit itu tidak penting seberapa hebat, seberapa bagus, tetapi yang paling penting adalah tim dokternya itu sangat penting, harus memiliki tim dokter yang solid," ungkap Prof. Yenni.
"Jadi, tim dokter ini dari berbagai latar belakang mereka akan mengeluarkan satu diagnosa pasien. Itu diagnosa sangat menentukan pasien ini sakit apa. Jadi, tak jarang salah, apalagi sejak Covid. Sesudah diagnosa mau dilakukan apa, metode pengobatan. Metode sangat penting yang melakukan dari awal bagaimana kesembuhan pasien ini," lanjutnya.
Ia menambahkan bahwa menjadi pasien kanker dipastikan mengalami kebimbangan, baik itu dari segi jarak dan juga biaya. Jadi, pentingnya sebuah rumah sakit memiliki alat-alat yang dibutuhkan demi keberlangsungan pengobatan dan kehidupan pasien di kemudian hari.
"Sesudah metode yang dipakai, perlu alat-alat yang canggih. Jadi, kalau satu rumah sakit dia tidak punya alat ini, harus dirujuk di rumah sakit lain, rumah sakit itu tak dapat kita andalkan," ujar Prof. Yenni.
"Dan suasana rumah sakit sangat penting, tidak seperti pasar, tetapi pasien dapat tenang. Satu lagi, biaya harus murah Karena orang dengan penyakit kanker itu bimbang, mereka harus mendapatkan pelayanan yang super baik. Terakhir, pasien bersuka cita dan diharapkan umurnya dapat lebih panjang," jelasnya.
Sementara itu, acara Cancer Care Minimally Invasive Precise & Intergrated ini juga menghadirkan Prof. Shi Jianguo, MD selaku Direktur Eksekutif Komite Rehabilitasi Tumor Asosiasi Anti-Kanker Tiongkok, Prof. Ma Lanying, MD, selaku Wakil Presiden Guangzhou RoyalLee Cancer Hospital, dan Prof. Liang Bing, MD, selaku Ahli Pengobatan Minimal Invasif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)