FITNESS & HEALTH

Dianggap Serupa, Ini 3 Faktor yang Membedakan Obesitas dan Overweight

A. Firdaus
Kamis 24 Juli 2025 / 15:09

Jakarta: Kerap dianggap sama, ternyata kegemukan (overweight) dan obesitas itu berbeda. Sederhananya, obesitas bersifat lebih parah dibandingkan kegemukan. Orang yang gemuk belum tentu obesitas, tetapi penyandang obesitas sudah pasti gemuk.

Banyak orang yang mengira bahwa kegemukan sama dengan obesitas. Nyatanya, kedua masalah berat badan ini memiliki ciri khas masing-masing. Melansir Siloam Hospital, Overweight (kegemukan) dan obesitas adalah dua kondisi yang berbeda. Singkatnya, obesitas merupakan kondisi yang lebih parah jika dibandingkan overweight.

Berikut adalah uraian mengenai perbedaan overweight dan obesitas selengkapnya yang penting untuk diketahui.

 

1. Batas Indeks Massa Tubuh (IMT)


Perbedaan overweight dan obesitas yang pertama bisa dilihat dari ketentuan batas indeks massa tubuh (IMT) atau body mass index (BMI) seseorang. Cara menghitung IMT adalah berat badan seseorang (dalam kilogram) dibagi tinggi badan dikuadratkan (dalam meter).

Menurut WHO, orang dengan berat badan berlebih memiliki IMT 25,0–29,9. Angka IMT di bawah 18,5 dikategorikan sebagai kurus (kekurangan berat badan), sedangkan IMT normal adalah antara 18,5–24,9.

Sementara itu, pengidap obesitas memiliki IMT 30,0 atau lebih tinggi. Pada kondisi ini, pasien biasanya direkomendasikan untuk melakukan operasi bariatrik. Operasi ini bertujuan untuk mengurangi makanan yang ditampung oleh lambung atau mengurangi penyerapan nutrisi di usus.

Namun, ukuran IMT yang telah dijelaskan di atas mengacu pada WHO sehingga kurang cocok untuk orang Indonesia dan wilayah Asia Pasifik lainnya. Di Indonesia sendiri, ukuran IMT yang digunakan adalah sebagai berikut.

- IMT <18,5: Underweight.

IMT 18,5–22,9: Normal.

IMT 23,0–24,9: Overweight.

- IMT >25,0: Obesitas tingkat 1.

- IMT >30,0: Obesitas tingkat 2.

IMT >40,0: Obesitas tingkat 3.

Sementara itu, klasifikasi IMT nasional menurut Pedoman Gizi Seimbang tahun 2014 adalah sebagai berikut: 

IMT <17: Sangat kurus. 

IMT 17–<18,5: Kurus.

IMT 18,5–25,0: Normal.

IMT >25–27: Gemuk (overweight).

-
 IMT >27: Obesitas.

Namun perlu diketahui, CDC mengatakan bahwa IMT sudah tidak begitu akurat untuk mengukur lemak tubuh karena tidak ada perbedaan antara massa otot, lemak, dan massa tulang. Hal ini membuat atlet yang sangat berotot memiliki IMT yang tinggi, padahal tidak dalam kondisi obesitas.

 

2. Penyebab


Perbedaan overweight dan obesitas selanjutnya terletak pada penyebabnya. Overweight adalah kelebihan berat badan yang disebabkan oleh beberapa hal, seperti penumpukan lemak tubuh atau nonlemak, seperti kelebihan tulang dan otot atau gemuk air (penumpukan cairan berlebih dalam tubuh, misalnya edema). 

Sementara itu, penyebab obesitas adalah lemak pada tubuh, utamanya lemak di perut (viseral). Terdapat dua jenis obesitas, obesitas sentral dan perifer. Obesitas sentral adalah penumpukan lemak berlebih di area perut (lingkar perut pada pria 90 cm dan wanita 80 cm). Sedangkan obesitas perifer merupakan penumpukan lemak berlebih di bokong, pinggul, dan paha.

 

3. Komplikasi


Perbedaan obesitas dan overweight juga bisa dilihat dari komplikasi yang ditimbulkan. Pada kasus overweight, kecenderungan faktor resiko menjadi penyakit tertentu lebih kecil jika dibandingkan obesitas. Sedangkan obesitas cenderung mengakibatkan penyakit lain, seperti jantung, hipertensi, dan penyakit lainnya.

Sebenarnya, baik overweight maupun obesitas dapat berdampak buruk bagi kesehatan tubuh. Namun, obesitas cenderung menyebabkan komplikasi lebih serius karena penumpukan lemaknya lebih banyak dibandingkan dengan overweight. 

Beberapa komplikasi yang dapat disebabkan oleh obesitas adalah:

Diabetes.

Penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan penyakit jantung.

Kanker, seperti kanker hati, prostat, dan ovarium.

Gangguan muskuloskeletal, seperti osteoarthritis.



Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH