FITNESS & HEALTH

Pradiabetes: Hal-hal yang Perlu Diketahui Sebelum Timbulnya Diabetes

Mia Vale
Minggu 14 Januari 2024 / 08:05
Jakarta: Pradiabetes merupakan suatu kondisi yang memperingatkan individu akan peningkatan risiko diabetes dan juga berfungsi sebagai jendela pemulihan bagi mereka yang berisiko diabetes. 

Secara medis, pradiabetes diartikan sebagai suatu kondisi kesehatan di mana kadar gula darah meningkat namun belum cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes tipe 2

Dengan begitu, ini berfungsi sebagai peringatan penting, yang menunjukkan peningkatan risiko terkena diabetes tanpa intervensi.

“Pradiabetes boleh dibilang hanyalah diabetes tahap awal atau diabetes ringan,” tandas Dr Arun Kumar C. Singh, Direktur Endokrinologi & Diabetologi, Metro Hospital Faridabad kepada Times of India. 

Jika memiliki orang tua, saudara kandung, atau kakek-nenek yang menderita diabetes tipe 2, maka risiko kamu akan meningkat dan penuaan juga merupakan faktor yang sangat berisiko.

Jadi ketika seseorang tumbuh dan menua, setelah 40 tahun dan 50 tahun, risiko diabetes dan pradiabetes meningkat, namun pradiabetes muncul sebelum diabetes. 

Tapi kabar baiknya adalah masih banyak lagi faktor risiko yang dapat dimodifikasi. Bila kita mampu mengatasi dan memperbaikinya, kita dapat mengurangi risiko pradiabetes dan pada akhirnya bisa menjadi diabetes.
 

Berbedakah gejala pradiabetes dengan diabetes? 


Bagaimana seseorang dapat mengidentifikasi gejala-gejala ringan pradiabetes, yang seringkali tidak diketahui, masih menjadi pertanyaan besar. Bahkan Dr Rajneesh Srivastava, Konsultan Senior Penyakit Dalam, Max Hospital, Gurugram mengatakan bahwa tanda-tanda pradiabetes tidak menunjukkan gejala. Pradiabetes biasanya tidak memiliki tanda atau gejala apa pun.


(Kadar gula darah normal adalah kurang dari 140 mg/dL. Sementara itu, seseorang terbilang memiliki kondisi prediabetes jika kadar gula darahnya berkisar antara 140 hingga 199 mg/dL. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Memang, prediabetes umumnya tidak menunjukkan gejala tertentu, tetapi secara umum kondisi ini bisa memicu gejala berupa mudah lelah, sering merasa haus dan lapar, gangguan penglihatan, buang air kecil, serta berat badan menurun secara drastis. 

Sayangnya, banyak orang yang sering tidak menyadari bahwa ia mengidap prediabetes, bahkan hingga berkembang menjadi diabetes. Hal ini terjadi karena gejala penyakit yang muncul tidak spesifik dan sering diabaikan.

Ada beberapa gejala yang bisa menjadi tanda bahwa seseorang sudah mengalami penyakit diabetes, seperti mulut kering, rasa terbakar dan nyeri di kaki, gatal-gatal, perubahan mood atau suasana hati, hingga mudah tersinggung.

Penyakit ini juga memicu gejala hipoglikemia reaktif dan munculnya bercak-bercak hitam di sekitar leher, ketiak, dan bagian tubuh lain. 
 

Periksakan gula darah


Orang dewasa dari segala usia harus mempertimbangkan tes gula darah secara teratur sebagai bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin. Hal ini dapat memberikan informasi dasar dan membantu mengidentifikasi potensi masalah sejak dini. 

Pemeriksaan kadar gula darah secara rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, terutama untuk memantau dan mencegah kondisi seperti diabetes. Individu dengan faktor risiko diabetes harus menjalani tes lebih awal.

Faktor risiko termasuk riwayat keluarga diabetes, kelebihan berat badan, memiliki tekanan darah tinggi, dan riwayat diabetes gestasional.
 

Masih bisa dicegah, kok!


Kunci mencegah diabetes, pertahankan gaya hidup sehat, makan makanan seimbang dengan makanan utuh, lakukan aktivitas fisik secara teratur, kelola stres, jaga berat badan yang sehat, dan hindari gula berlebihan dan karbohidrat olahan. 

Jadi bisa diartikan seperti orang-orang yang tidak aktif, mereka yang memiliki berat badan berlebih, dan mereka yang makan tidak sehat, mereka memiliki risiko pradiabetes yang jauh lebih tinggi dan bersamaan dengan beberapa kondisi medis atau penyakit metabolik seperti tekanan darah tinggi, masalah kolesterol, perlemakan hati, penyakit jantung, PCOS pada wanita, juga meningkatkan risiko pradiabetes dan akhirnya diabetes tipe 2.

Identifikasi dan intervensi dini sangat penting untuk mencegah perkembangan diabetes tipe 2. Mencari nasihat medis, memantau kadar gula darah, dan menerapkan gaya hidup sadar kesehatan akan memberdayakan individu untuk mengendalikan kesejahteraan mereka dan meminimalkan risiko komplikasi yang terkait dengan diabetes tipe 2. 

Ingat, mengabaikan hal ini dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang lebih serius, sehingga menekankan pentingnya intervensi dini. Pemeriksaan rutin, terutama jika kamu memiliki faktor risiko, membantu dalam deteksi dini dan tindakan pencegahan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH