FITNESS & HEALTH
Efektifkah Menggunakan Sarung Tangan saat Berbelanja?
Kumara Anggita
Senin 19 Oktober 2020 / 13:18
Jakarta: Banyak orang berpikir bahwa berbelanja bulanan ke supermarket pakai sarung tangan bisa melindungi mereka dari paparan covid-19. Namun, ternyata tak sepenuhnya benar.
Dikutip dari Huffpost, cara ini dianggap tak efektif. Sebab kemungkinan kamu tetap menyentuh mata, hidung, dan mulut di mana virus korona bisa masuk.
"Saat kamu berjalan-jalan di supermarket, kamu bisa dengan mudah menyentuh hidung, mulut, dan matamu meski menggunakan sarung tangan. Satu-satunya alasan cara itu mungkin bisa membantu adalah sebagai pengingat ‘Oh tidak, saya tidak boleh menyentuh wajah saya’,” ungkap Profesor Sally Bloomfield, profesor kehormatan di London School of Hygiene dan Tropical Medicine.
“Saya pikir orang-orang berpikir bahwa masker dan sarung tangan saling berhubungan. Sebab itu adalah APD (alat pelindung diri) dan di rumah sakit, orang-orang memakai masker dan sarung tangan,” ujarnya.
Perlu diingat bahwa mereka yang di rumah sakit sudah terlatih untuk menggunakan sarung tangan dengan benar. Ini termasuk bagaimana mereka melepasnya dengan aman, mereka menjangkau ke dalam setiap sarung tangan dan melepasnya tanpa menyentuh bagian luar sebelum membuangnya.
"Untuk masyarakat umum, cara ini tidak masuk akal dan tidak disarankan. Sebab sarung tangan hanyalah bagian dari pengingat tangan kita untuk tidak menempel ke wajah usai dari luar rumah," kata Prof Bloomfield.
Memakai sarung tangan membuat orang jadi memiliki rasa aman yang salah dan membuat mereka berpikir bahwa mereka terlindungi dengan baik. Padahal sebenarnya tidak sepenuhnya benar.

Tenaga kesehatan lebih disarankan menggunakan sarung tangan, ketimbang masyarakat umum. (Foto: Pexels)
World Healt Organization (WHO) tidak merekomendasikan masyarakat memakai sarung tangan karet. Mencuci tangan secara teratur lebih efektif dan menawarkanmu lebih banyak perlindungan terhadap penangkapan covid-19, daripada mengenakan sarung tangan karet.
Tak hanya itu, jangan lupa juga untuk memakai masker dengan benar dan menjaga jarak. Kamu masih bisa mengambil kontaminasi covid-19 pada sarung tangan karet.
Masalah lain yang muncul adalah, sarung tangan sering dibuang di tanah daripada di tempat sampah. Masalah ini berbahaya bila seorang anak secara tak sadar mengambil atau menyentuhnya.
Dr. Ed Wright, dosen senior mikrobiologi di University of Sussex mengatakan bahwa sarung tangan dapat berguna sebagai bentuk perlindungan, ketika kamu berada di situasi yang sulit untuk mencuci tangan.
Misalnya, pembersih tangan tidak tersedia dan kamu tidak yakin apakah suatu permukaan terkontaminasi atau tidak. Namun kembali lagi, sarung tangan ini harus digunakan dengan cara yang benar dan dibuang dengan aman.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Dikutip dari Huffpost, cara ini dianggap tak efektif. Sebab kemungkinan kamu tetap menyentuh mata, hidung, dan mulut di mana virus korona bisa masuk.
"Saat kamu berjalan-jalan di supermarket, kamu bisa dengan mudah menyentuh hidung, mulut, dan matamu meski menggunakan sarung tangan. Satu-satunya alasan cara itu mungkin bisa membantu adalah sebagai pengingat ‘Oh tidak, saya tidak boleh menyentuh wajah saya’,” ungkap Profesor Sally Bloomfield, profesor kehormatan di London School of Hygiene dan Tropical Medicine.
“Saya pikir orang-orang berpikir bahwa masker dan sarung tangan saling berhubungan. Sebab itu adalah APD (alat pelindung diri) dan di rumah sakit, orang-orang memakai masker dan sarung tangan,” ujarnya.
Perlu diingat bahwa mereka yang di rumah sakit sudah terlatih untuk menggunakan sarung tangan dengan benar. Ini termasuk bagaimana mereka melepasnya dengan aman, mereka menjangkau ke dalam setiap sarung tangan dan melepasnya tanpa menyentuh bagian luar sebelum membuangnya.
"Untuk masyarakat umum, cara ini tidak masuk akal dan tidak disarankan. Sebab sarung tangan hanyalah bagian dari pengingat tangan kita untuk tidak menempel ke wajah usai dari luar rumah," kata Prof Bloomfield.
Memakai sarung tangan membuat orang jadi memiliki rasa aman yang salah dan membuat mereka berpikir bahwa mereka terlindungi dengan baik. Padahal sebenarnya tidak sepenuhnya benar.

Tenaga kesehatan lebih disarankan menggunakan sarung tangan, ketimbang masyarakat umum. (Foto: Pexels)
World Healt Organization (WHO) tidak merekomendasikan masyarakat memakai sarung tangan karet. Mencuci tangan secara teratur lebih efektif dan menawarkanmu lebih banyak perlindungan terhadap penangkapan covid-19, daripada mengenakan sarung tangan karet.
Tak hanya itu, jangan lupa juga untuk memakai masker dengan benar dan menjaga jarak. Kamu masih bisa mengambil kontaminasi covid-19 pada sarung tangan karet.
Masalah lain yang muncul adalah, sarung tangan sering dibuang di tanah daripada di tempat sampah. Masalah ini berbahaya bila seorang anak secara tak sadar mengambil atau menyentuhnya.
Dr. Ed Wright, dosen senior mikrobiologi di University of Sussex mengatakan bahwa sarung tangan dapat berguna sebagai bentuk perlindungan, ketika kamu berada di situasi yang sulit untuk mencuci tangan.
Misalnya, pembersih tangan tidak tersedia dan kamu tidak yakin apakah suatu permukaan terkontaminasi atau tidak. Namun kembali lagi, sarung tangan ini harus digunakan dengan cara yang benar dan dibuang dengan aman.
Pemerintah melalui #satgascovid19 tak bosan-bosannya mengampanyekan #ingatpesanibu. Jangan lupa selalu menerapkan 3M, yakni #pakaimasker, #jagajarak dan #jagajarakhindarikerumunan, serta #cucitangandan #cucitanganpakaisabun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)