FITNESS & HEALTH

Kemenkes Sebut Vaksinasi Booster pada Anak Masih Menunggu Data yang Cukup

Raka Lestari
Selasa 15 Maret 2022 / 19:04
Jakarta: Saat ini pemerintah sudah mulai melakukan vaksinasi booster. Kelompok lansia menjadi sasaran utama dari vaksinasi booster, mengingat merupakan kelompok yang berisiko tinggi jika terinfeksi covid-19. Sayangnya, pemberian vaksinasi booster untuk anak-anak yang berusia kurang dari 18 tahun memang belum dilakukan.

“Kita tahu bahwa saat ini belum ada cukup data yang bisa dijadikan referensi terkait booster pada anak usia kurang dari 18 tahun,” ungkap Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, dalam Konferensi Pers Perkembangan Covid-19 di Indonesia, pada Selasa 15 Maret 2022.

Menurut dr. Nadia, saat ini pemerintah masih berkonsentrasi untuk menyelesaikan vaksinasi booster pada usia lebih dari 18 tahun. Sebab sampai saat ini pencapaiannya masih sekitar 14,5 juta.

“Kita tunggu perkembangan lebih lanjut apakah ada data-data yang cukup secara uji klinis untuk diberikan vaksinasi booster pada anak usia kurang dari 18 tahun,” tuturnya.

“Per 14 Maret 2022, dari total 514 kabupaten/kota sudah lebih dari 40 persennya telah mencapai target cakupan vaksinasi dosis kedua dengan angka lebih dari 70 persen. Saat ini DKI Jakarta, Yogyakarta, Bali, Kepulauan Riau, dan Kalimantan Timur tercatat sebagai provinsi dengan cakupan tertinggi. Kami berharap provinsi-provinsi lain dapat segera mengikutinya,” kata dr. Nadia.

Pemerintah juga masih terus melakukan upaya peningkatan cakupan vaksinasi pada kelompok rentan, yaitu kelompok lansia. Saat ini baru 13 persen dari total 514 kabupaten/kota yang telah mencapai cakupan dosis kedua untuk lansia di atas 70 persen.

“Ini tentunya menjadi perhatian kita bersama dan perlu segera upaya percepatan. Baik dari data nasional maupun data global, kematian tertinggi yang berasal dari kelompok lansia memiliki risiko lebih tinggi untuk menjadi sakit berat jika terinfeksi covid-19 serta belum mendapatkan perlindungan melalui vaksinasi,” tutup dr. Nadia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH