FITNESS & HEALTH
Jangan Abaikan Jika Muntah Parah, Pembekakan, Pusing hingga Pingsan Selama Kehamilan
Medcom
Selasa 09 September 2025 / 09:21
Jakarta: Selama masa kehamilan, tubuh mengalami banyak perubahan yang memerlukan perhatian ekstra.
Namun, beberapa gejala seperti muntah parah, pembengkakan yang tidak biasa, pusing, hingga pingsan tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius yang memerlukan penanganan segera.
Baca juga: Apa yang Terjadi di Detik-detik Jelang Persalinan?
Berikut ini adalah penjelasan mengenai mual dan muntah parah, pembengkakan yang tidak biasa, serta pusing dan pingsan selama kehamilan yang tidak boleh diabaikan:
Mual dan muntah yang sangat parah selama kehamilan dikenal sebagai hyperemesis gravidarum (HG). Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, berat badan bayi rendah, dan dehidrasi. HG biasanya dimulai pada awal kehamilan dan bisa berlanjut sepanjang masa kehamilan.
Jika mual dan muntah terjadi beberapa kali sehari, tidak bisa menahan cairan selama 12 jam, atau menyebabkan pusing, segera konsultasikan dengan tenaga medis. Pengobatan mungkin meliputi pemberian cairan intravena dan obat anti-mual.
Mual yang tiba-tiba muncul pada paruh kedua kehamilan juga bisa menjadi tanda infeksi virus, masalah hati atau pankreas, atau preeklampsia.
.jpg)
(Bahaya utama trombosis vena dalam (DVT) pada ibu hamil adalah emboli paru, yaitu gumpalan darah terlepas dari kaki dan menyumbat pembuluh darah paru-paru, yang bisa mengancam jiwa dan menyebabkan gejala sesak napas, nyeri dada, hingga batuk darah. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Pembengkakan ringan selama kehamilan pada bulan-bulan terakhir adalah hal yang normal. Namun, pembengkakan yang persisten dan parah di wajah, sekitar mata, atau pembengkakan mendadak dan berat pada kaki atau pergelangan kaki terjadi di pagi hari, bisa menjadi tanda preeklampsia.
Pembengkakan, nyeri, atau rasa sakit pada satu kaki atau lengan yang disertai kemerahan dan rasa hangat bisa menandakan trombosis vena dalam (gumpalan darah).
Kondisi ini berbahaya karena gumpalan dapat berpindah dan menyebabkan emboli paru atau stroke. Trombosis vena dalam dapat terjadi kapan saja selama kehamilan atau hingga enam minggu setelah melahirkan.
Pusing yang berlangsung terus-menerus, sering datang dan pergi selama beberapa hari, pingsan merupakan gejala yang harus diwaspadai selama kehamilan.
Kondisi ini bisa menjadi tanda preeklampsia, stroke, gangguan jantung dan paru-paru, pendarahan, atau masalah kadar gula darah yang tidak stabil.
Selain itu, kehilangan memori atau kebingungan juga bisa menjadi bagian dari gejala serius yang memerlukan perhatian medis segera.
Baca juga: Ini Tahapan Perkembangan Telinga saat Janin di Dalam Kandungan
Gejala pusing atau pingsan dapat muncul kapan saja selama kehamilan dan tidak boleh dianggap remeh. Jika mengalami gejala tersebut, sangat penting untuk segera mendapatkan pemeriksaan dan penanganan dari tenaga kesehatan guna mencegah komplikasi yang lebih serius.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Namun, beberapa gejala seperti muntah parah, pembengkakan yang tidak biasa, pusing, hingga pingsan tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius yang memerlukan penanganan segera.
Baca juga: Apa yang Terjadi di Detik-detik Jelang Persalinan?
Berikut ini adalah penjelasan mengenai mual dan muntah parah, pembengkakan yang tidak biasa, serta pusing dan pingsan selama kehamilan yang tidak boleh diabaikan:
1. Mual dan muntah parah
Mual dan muntah yang sangat parah selama kehamilan dikenal sebagai hyperemesis gravidarum (HG). Kondisi ini dapat menyebabkan penurunan berat badan, berat badan bayi rendah, dan dehidrasi. HG biasanya dimulai pada awal kehamilan dan bisa berlanjut sepanjang masa kehamilan.
Jika mual dan muntah terjadi beberapa kali sehari, tidak bisa menahan cairan selama 12 jam, atau menyebabkan pusing, segera konsultasikan dengan tenaga medis. Pengobatan mungkin meliputi pemberian cairan intravena dan obat anti-mual.
Mual yang tiba-tiba muncul pada paruh kedua kehamilan juga bisa menjadi tanda infeksi virus, masalah hati atau pankreas, atau preeklampsia.
2. Pembengkakan yang tidak biasa
.jpg)
(Bahaya utama trombosis vena dalam (DVT) pada ibu hamil adalah emboli paru, yaitu gumpalan darah terlepas dari kaki dan menyumbat pembuluh darah paru-paru, yang bisa mengancam jiwa dan menyebabkan gejala sesak napas, nyeri dada, hingga batuk darah. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Pembengkakan ringan selama kehamilan pada bulan-bulan terakhir adalah hal yang normal. Namun, pembengkakan yang persisten dan parah di wajah, sekitar mata, atau pembengkakan mendadak dan berat pada kaki atau pergelangan kaki terjadi di pagi hari, bisa menjadi tanda preeklampsia.
Pembengkakan, nyeri, atau rasa sakit pada satu kaki atau lengan yang disertai kemerahan dan rasa hangat bisa menandakan trombosis vena dalam (gumpalan darah).
Kondisi ini berbahaya karena gumpalan dapat berpindah dan menyebabkan emboli paru atau stroke. Trombosis vena dalam dapat terjadi kapan saja selama kehamilan atau hingga enam minggu setelah melahirkan.
3. Pusing atau pingsan
Pusing yang berlangsung terus-menerus, sering datang dan pergi selama beberapa hari, pingsan merupakan gejala yang harus diwaspadai selama kehamilan.
Kondisi ini bisa menjadi tanda preeklampsia, stroke, gangguan jantung dan paru-paru, pendarahan, atau masalah kadar gula darah yang tidak stabil.
Selain itu, kehilangan memori atau kebingungan juga bisa menjadi bagian dari gejala serius yang memerlukan perhatian medis segera.
Baca juga: Ini Tahapan Perkembangan Telinga saat Janin di Dalam Kandungan
Gejala pusing atau pingsan dapat muncul kapan saja selama kehamilan dan tidak boleh dianggap remeh. Jika mengalami gejala tersebut, sangat penting untuk segera mendapatkan pemeriksaan dan penanganan dari tenaga kesehatan guna mencegah komplikasi yang lebih serius.
Secillia Nur Hafifah
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)