FITNESS & HEALTH

Otot Kamu Sakit Setelah Joging, Apakah Tekniknya Salah?

Yatin Suleha
Rabu 16 Juli 2025 / 21:14
Jakarta: Joging atau lari jadi salah satu olahraga yang mudah dan murah meriah. Tapi joging yang salah bisa bikin otot kaget, tegang, dan rentan cedera seperti kram, tertarik, atau bahkan robek. Pemanasan membantu meningkatkan aliran darah ke otot dan mempersiapkan sendi untuk bergerak.

Baca juga: 6 Tips Aman untuk Joging bagi Lansia

Bisa juga ini karena DOMS. DOMS adalah Delayed Onset Muscle Soreness yaitu nyeri otot yang muncul 12-24 jam setelah latihan berat, dan biasanya hilang dalam 2-3 hari. 

Dalam paparan dr. Tirtawati Wijaya, SE via Alodokter ini juga bisa terjadi karena olahraga intensitas tinggi yang baru dimulai (sebelumnya tidak biasa dilakukan).
 

6 teknik joging yang salah



(Lakukan peregangan sebelum lari ya agar ototmu tidak sakit. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang perlu dihindari jika ingin tetap aman dan menikmati manfaat joging:
 

1. Pola lari asimetris


Jika salah satu kaki mendarat lebih keras dari yang lain atau ada perbedaan dalam gerakan kaki, beban pada satu sisi tubuh bisa berlebihan, menyebabkan cedera pada lutut, pinggul, atau tulang belakang.
 

2.  Posisi lutut yang salah


Menekuk atau meluruskan lutut secara berulang dengan posisi yang tidak tepat dapat menyebabkan gesekan berlebihan pada sendi lutut, memicu cedera lutut (runner's knee).
 

3. Badan condong ke belakang


Postur ini membuat aerodinamika kurang baik, lari menjadi lebih berat, dan tubuh mudah lelah, yang meningkatkan risiko salah langkah dan cedera.
 

4. Langkah terlalu lebar


Mendaratkan kaki terlalu jauh di depan tubuh (overstriding) memberikan tekanan berlebihan pada tumit dan sendi, terutama lutut dan tulang kering, yang bisa menyebabkan shin splints atau nyeri lutut.
 

5. Mendarat dengan tumit terlalu keras


Pendaratan yang dominan pada tumit dengan hentakan keras saat berlari dapat menyebabkan nyeri pada tulang kering (shin splints) dan tumit (plantar fasciitis) karena kurangnya penyerapan kejutan. Sebaiknya mendarat dengan bagian tengah kaki atau sedikit ke arah depan.

Baca juga: Joging Bisa Turunkan Berat Badan? Begini Aturan Mainnya!
 

6. Tubuh memantul terlalu tinggi


Gerakan melompat saat berlari membuang energi dan memberikan tekanan berlebihan pada persendian. Usahakan untuk menjaga gerakan tubuh tetap stabil dan efisien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH