FITNESS & HEALTH

Berapa Batasan Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak yang Sebenarnya? Ini Jawabannya

Aulia Putriningtias
Jumat 17 Januari 2025 / 20:21
Jakarta: Kepala Kantor Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Tulang Bawang, Adjis Sandjaya, mengimbau masyarakat untuk mengurangi asupan gula, garam, dan lemak. Hal ini dikarenakan demi kesehatan imbas berbagai penyakit di Indonesia yang kian meningkat.

Konsumsi gula, garam, dan lemak berlebihan dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan di antaranya obesitas. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 terjadi peningkatan obesitas penduduk usia 18 tahun ke atas, yakni dari 15,4 persen pada 2013 meningkat menjadi 21,8 persen pada 2018.

Indonesia juga memiliki prevalensi obesitas anak yang tinggi. Prevalensi obesitas pada usia 5-19 tahun meningkat dari 2.8 persen pada 2006 menjadi 6.1 persen pada 2016. Untuk kategori remaja usia 13-17, sebanyak 14.8 persen mengalami berat badan berlebih dan 4.6 persen mengalami obesitas.

"Gula maksimal 50 gram, garam 5 gram, dan lemak 67 gram," ujar Adjis, Rabu, 15 Januari 2025, dilansir dalam dialog bersama RRI.

Baca juga: Makan Malam Terlalu Larut Menyebabkan Obesitas? Ini Penjelasannya

Batasan yang disebutkan sudah sesuai anjuran dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI). Sumber-sumber di atas tidak hanya dari penambahan langsung, tetapi juga dapat melalui berbagai produk makanan dan minuman.

"Contohnya, makanan kemasan sering mengandung natrium dan lemak tinggi. Penting untuk membaca label kemasan dengan teliti," jelasnya.
 

Batas konsumsi gula, garam, dan lemak menurut WHO


Jika di atas merupakan ketentuan dari Kemenkes RI, Badan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan batasan konsumsi gula, garam, dan lemak. Dikatakan bahwa WHO merekomendasi asupan gula harian kurang dari 10 persen dari total asupan harian masing-masing.

WHO memberikan gambaran takaran gula yang dapat dipertimbangkan yaitu di bawah 5 persen atau sekitar 25 gram (6 sendok teh) per harinya. Diharapkan dengan menerapkannya dalam keseharian dapat mendukung manfaat kesehatan bagi siapa saja yang melakukannya.

Pada orang dewasa WHO memberikan rekomendasi asupan natrium kurang dari 2000 mg per hari atau setara di bawah 5 gram setiap harinya. Jumlah tersebut ternyata apabila dikonversikan dalam ukuran sendok dapat diartikan sebagai kurang dari satu sendok teh.

Kemudian, untuk anak-anak, diimbau di bawah dosis orang dewasa dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan energi mereka. Lalu bagi anak-anak berusia di bawah 24 bulan, disarankan untuk memilih garam dengan yodium, untuk mendukung perkembangan otak mereka agar lebih maksimal dan juga sehat.

Kemudian, berbicara lemak, ada pula batasannya menurut WHO. Dikatakan WHO merekomendasi asupan lemak mencapai 30 persen saja dari total asupan energi bagi orang dewasa.

Sebaliknya, bagi anak-anak yang telah berusia lebih dari 2 tahun, agar mengonsumsi asam lemak tak jenuh. Jumlah yang dianjurkan tidak lebih dari 10 persen dari total satu persen asupan energi harian yang didapatkan dari asam lemak trans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH