FITNESS & HEALTH

Hati-hati Moms, Ini 4 Risiko jika Bumil Mengalami Kurang Berat Badan

Aulia Putriningtias
Sabtu 09 Maret 2024 / 11:03
Jakarta: Berat badan ternyata memengaruhi selama proses kehamilan. Ibu hamil atau bumil disarankan untuk tidak mengalami kekurangan berat badan, sebab bisa berisiko beberapa hal pada ibu dan janinnya.

Selama kehamilan, berat badan seorang wanita dapat bervariasi secara signifikan. Hal ini tergantung pada faktor-faktor seperti berat badan sebelum hamil, tinggi badan, dan kesehatan secara keseluruhan.

Jika sebelum hamil moms kekurangan berat badan, itu berarti Indeks Massa Tubuh (BMI) kurang dari 18,5. Maka berat badan harus bertambah 28 hingga 40 pon, menurut rekomendasi penambahan berat badan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS untuk wanita hamil dengan satu bayi.

Sebanyak 42,2 persen wanita di India mengalami kekurangan berat badan saat mereka memulai perjalanan kehamilannya. Hal ini dari sebuah studi tahun 2015 yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences.

Baca juga: Ini 5 Cara agar Bumil Dapat Tidur Nyenyak dan Berkualitas

Berat badan yang kurang saat hamil bukanlah hal yang baik, karena dapat menimbulkan dampak yang signifikan bagi ibu dan bayinya. Tak hanya itu, berdampak pada berbagai aspek kesehatan dan perkembangan.

Adapun empat risiko yang dapat terjadi ketika bumil mengalami kekurangan berat badan selama kehamilan, antara lain:
 

1. Berat badan bayi lahir rendah


Bayi yang lahir dari ibu dengan berat badan kurang memiliki risiko lebih tinggi untuk lahir dengan berat badan rendah. Hal ini yang berhubungan dengan berbagai komplikasi kesehatan.

Bayi dengan berat lahir rendah mungkin mengalami kesulitan dalam pengaturan suhu, pemberian makan, dan fungsi kekebalan tubuh. Sehingga, meningkatkan kemungkinan rawat inap dan masalah kesehatan jangka panjang.
 

2. Kelahiran prematur


Ternyata, proses kelahiran juga berisiko ketika mengalami kekurangan berat badan. Wanita hamil dengan berat badan kurang lebih rentan melahirkan prematur, sebelum masa kehamilannya selesai (37 minggu).

Kelahiran prematur meningkatkan risiko komplikasi seperti sindrom gangguan pernapasan, penyakit kuning, dan infeksi. Hal ini karena organ bayi mungkin belum sepenuhnya berkembang untuk berfungsi di luar rahim,
 

3. Daya tahan tubuh lemah


Wanita hamil yang kekurangan berat badan mungkin mengalami gangguan fungsi kekebalan tubuh. Dampaknya pun dapat memengaruhi perkembangan sistem kekebalan bayi.

Bayi yang lahir dari ibu yang kekurangan berat badan mungkin memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Sehingga, membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit selama masa kanak-kanak.
 

4. Kekurangan nutrisi


Kurangnya gizi ibu selama kehamilan dapat mengakibatkan pasokan nutrisi yang tidak mencukupi untuk janin yang sedang berkembang. Kekurangan nutrisi di dalam rahim dapat mengganggu kesehatan bayi secara keseluruhan.

Tak hanya itu, pun dengan kekurangan nutrisi di dalam rahim, dapat meningkatkan risiko kondisi seperti anemia, perkembangan tulang yang buruk, dan disfungsi organ.

Itulah empat risiko yang bisa terjadi jika bumil mengalami kekurangan berat badan. Wanita dengan berat badan kurang yang sedang mempersiapkan kehamilan harus fokus pada penerapan pola makan seimbang dan kaya nutrisi untuk mendukung penambahan berat badan yang sehat.

Mengonsumsi makanan dalam porsi kecil dan sering sepanjang hari juga dapat membantu meningkatkan asupan kalori. Prioritaskan makanan padat nutrisi yang kaya vitamin, mineral, dan asam lemak esensial untuk tumbuh kembang janin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH