FITNESS & HEALTH

Bahaya Hipertensi Saat Hamil

Medcom
Kamis 19 Desember 2024 / 13:35
Jakarta: Menurut SRS Litbangkes (2016) dalam situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hipertensi yang didapatkan saat kehamilan menempati urutan pertama penyebab kematian ibu hamil di Indonesia mencapai sebesar 33 persen. 

Hipertensi saat kehamilan adalah kondisi di mana si ibu mengalami hipertensi, yang jika tidak hamil, ia tidak akan mengalami kenaikan tekanan darah. 

Hipertensi yang didapatkan saat hamil dapat memberikan komplikasi serius karena dapat menyebabkan risiko keguguran, bayi lahir prematur, risiko kerusakan organ, dan risiko terjadinya placental abruption (kondisi plasenta terlepas dari dinding rahim).

Dr. Carlinda Nekawaty, Head of Medical Affairs Pyfagroup mengatakan, “Hipertensi saat kehamilan sering kali terjadi pada trimester kedua atau ketiga, namun hal ini dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti mengurangi asupan garam selama hamil."


(Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp. O.G, Subsp. Onk. Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Onkologi dari RS Pondok Indah menulis, hipertensi saat hamil menimbulkan gejala pembengkakan tungkai, peningkatan kadar protein urine, hingga penglihatan kabur. Foto: Dok. Istimewa)

Selain itu, dr. Carlinda juga berpesan, "Rutin melakukan kontrol antenatal di fasilitas kesehatan minimal tiga kali selama kehamilan, mengonsumsi makanan sehat dan memperbanyak asupan protein, sayur dan buah, dan rutin berolahraga ringan sesuai rekomendasi dokter.”

Dr. Carlinda juga menambahkan bahwa nutrisi untuk ibu hamil yang dianjurkan untuk mencegah hipertensi seperti mengonsumsi makanan rendah garam, tinggi serat, dan kaya akan nutrisi seperti kalium yang dapat ditemukan pada pisang, kentang, bayam, magnesium pada sayuran, kacang, dan biji-bijian dan mengonsumsi makanan yang kaya akan protein tinggi.

Selain asupan makanan bernutrisi dan bergizi, untuk mencegah hipertensi saat kehamilan olahraga ringan seperti yoga prenatal, jalan kaki, dan berenang dapat membantu meningkatkan sirkulasi darah dan menjaga tekanan darah tetap stabil. 

The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) merekomendasikan ibu hamil untuk berolahraga setidaknya 30 menit sehari selama kehamilan, dengan intensitas ringan hingga sedang.

Baca juga: Lakukan Ini untuk Meningkatkan Peluang Kehamilan

Sebagai bagian dari komitmennya terhadap kesehatan masyarakat, saat ini Pyfagroup tengah melakukan riset untuk mengembangkan solusi medis yang dapat membantu mencegah hipertensi saat kehamilan. Riset ini berfokus pada pengembangan produk dan inovasi obat-obatan yang aman bagi ibu dan janin.

“Kami percaya bahwa kesehatan ibu hamil adalah investasi masa depan bangsa. Oleh karena itu, kami tidak hanya berkomitmen untuk menyediakan produk kesehatan berkualitas tinggi, tetapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat melalui edukasi kesehatan,” ujar Merciana Evy Iswari selaku Direktur Utama PT Ethica Industri Farmasi.

Melalui langkah-langkah ini, PT Ethica Industri Farmasi terus berupaya menciptakan dampak positif bagi kesehatan ibu hamil di Indonesia. Dengan edukasi yang berkesinambungan dan inovasi medis, diharapkan angka kematian ibu dan bayi akibat hipertensi selama kehamilan dapat ditekan secara signifikan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH