FITNESS & HEALTH
Simak Kesalahan Orang Indonesia dalam Kasus Stroke
Yatin Suleha
Kamis 27 Februari 2025 / 11:00
Jakarta: Stroke adalah penyakit yang mengancam jiwa karena apabila terjadi serangan stroke, setiap menit sebanyak 1,9 juta sel otak dapat mati. Menurut data Survei Kesehatan Indonesia tahun 2023, prevalensi stroke di Indonesia mencapai 8,3 per 1.000 penduduk.
Stroke juga merupakan salah satu penyakit katastropik dengan pembiayaan tertinggi ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, yaitu mencapai Rp5,2 triliun pada 2023.
Fakta menurut WHO yaitu 1 dari 4 orang akan mengalami stroke dalam hidupnya. Dan setiap 3 detik, ada 1 orang di dunia yang terkena stroke, dan sayangnya banyak yang tidak tertolong.
Mengutip dari Detik.com, Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof Dr dr Mahar Mardjono, dr Adin Nulkhasanah SpS, MARS, menyebut tingginya kematian stroke dilatarbelakangi banyak hal. "Kematian akibat stroke ini sebenarnya seperti berlomba-lomba dengan kematian akibat jantung," beber dia kepada detikcom Rabu, 29 Oktober 20204.
"Ada banyak faktor, yang pertama window period-nya pendek, artinya kalau tidak mendapatkan penanganan segera, peluang kesembuhannya semakin rendah," lanjut dia.
Keterlambatan penanganan ditegaskan dr Adin bermula dari ketidaksadaran akan gejala. Tidak sedikit yang menurutnya mengabaikan sejumlah keluhan sebelum akhirnya bertambah parah. "Dengan anggapan, paling nanti sembuh sendiri," lanjut dia.

(Golden period sangat penting dalam stroke karena semakin cepat dibawa ke rumah sakit dan pengobatan diberikan, semakin besar peluang pemulihan dan semakin kecil risiko kecacatan permanen. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
"Golden period" dalam konteks stroke adalah periode waktu kritis setelah gejala stroke pertama kali muncul, di mana penanganan medis yang cepat dan tepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan.
Secara umum, golden period stroke adalah 3 hingga 4,5 jam pertama saat gejala awal terjadi. Ini adalah jendela waktu di mana pengobatan trombolisis (penghancuran gumpalan darah) paling efektif untuk stroke iskemik (stroke yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah).
Semakin cepat pengobatan diberikan, semakin besar peluang pemulihan dan semakin kecil risiko kecacatan permanen.
Baca juga: Kenali Penyebab Kelainan pada Otak dan Cara Mutakhir Mendeteksinya
Setiap menit setelah stroke, jutaan sel otak mati karena kekurangan oksigen. Penanganan cepat dapat menghentikan atau memperlambat proses ini. Pengobatan trombolisis paling efektif jika diberikan dalam golden period. Setelah periode ini, risiko perdarahan dan komplikasi lain meningkat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala stroke dan segera mencari pertolongan medis jika kamu atau orang di sekitar kamu mengalami gejala-gejala berikut:
Ingatlah, "Time is Brain/waktu adalah otak" dalam penanganan stroke. Semakin cepat kamu bertindak, semakin besar peluang pemulihan.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Stroke juga merupakan salah satu penyakit katastropik dengan pembiayaan tertinggi ketiga setelah penyakit jantung dan kanker, yaitu mencapai Rp5,2 triliun pada 2023.
Fakta menurut WHO yaitu 1 dari 4 orang akan mengalami stroke dalam hidupnya. Dan setiap 3 detik, ada 1 orang di dunia yang terkena stroke, dan sayangnya banyak yang tidak tertolong.
Mengutip dari Detik.com, Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Prof Dr dr Mahar Mardjono, dr Adin Nulkhasanah SpS, MARS, menyebut tingginya kematian stroke dilatarbelakangi banyak hal. "Kematian akibat stroke ini sebenarnya seperti berlomba-lomba dengan kematian akibat jantung," beber dia kepada detikcom Rabu, 29 Oktober 20204.
"Ada banyak faktor, yang pertama window period-nya pendek, artinya kalau tidak mendapatkan penanganan segera, peluang kesembuhannya semakin rendah," lanjut dia.
Keterlambatan penanganan ditegaskan dr Adin bermula dari ketidaksadaran akan gejala. Tidak sedikit yang menurutnya mengabaikan sejumlah keluhan sebelum akhirnya bertambah parah. "Dengan anggapan, paling nanti sembuh sendiri," lanjut dia.
Mari mengenal Golden Period dalam stroke

(Golden period sangat penting dalam stroke karena semakin cepat dibawa ke rumah sakit dan pengobatan diberikan, semakin besar peluang pemulihan dan semakin kecil risiko kecacatan permanen. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
"Golden period" dalam konteks stroke adalah periode waktu kritis setelah gejala stroke pertama kali muncul, di mana penanganan medis yang cepat dan tepat sangat penting untuk meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan.
Secara umum, golden period stroke adalah 3 hingga 4,5 jam pertama saat gejala awal terjadi. Ini adalah jendela waktu di mana pengobatan trombolisis (penghancuran gumpalan darah) paling efektif untuk stroke iskemik (stroke yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah).
Semakin cepat pengobatan diberikan, semakin besar peluang pemulihan dan semakin kecil risiko kecacatan permanen.
Baca juga: Kenali Penyebab Kelainan pada Otak dan Cara Mutakhir Mendeteksinya
Mengapa golden period begitu penting?
Setiap menit setelah stroke, jutaan sel otak mati karena kekurangan oksigen. Penanganan cepat dapat menghentikan atau memperlambat proses ini. Pengobatan trombolisis paling efektif jika diberikan dalam golden period. Setelah periode ini, risiko perdarahan dan komplikasi lain meningkat.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengenali gejala stroke dan segera mencari pertolongan medis jika kamu atau orang di sekitar kamu mengalami gejala-gejala berikut:
Gejala stroke di wajah
- - Wajah: Salah satu sisi wajah terkulai atau mati rasa atau mencong ke satu sisi
- - Lengan: Lengan lemah atau mati rasa
- - Ucapan: Bicara cadel atau sulit dimengerti
- - Kesulitan dalam penglihatan
- - Kesulitan dalam berjalan
- - Sakit kepala yang sangat hebat
Ingatlah, "Time is Brain/waktu adalah otak" dalam penanganan stroke. Semakin cepat kamu bertindak, semakin besar peluang pemulihan.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)