FITNESS & HEALTH

Hentikan Rantai Obesitas untuk Cegah Sindrom Metabolik

Medcom
Kamis 02 Maret 2023 / 12:05
Jakarta: Dalam rangka Hari Obesitas Sedunia, Nutrifood bersama Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) dan Badan POM RI mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menerapkan pola hidup sehat sedini mungkin.

Obesitas memiliki risiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik yang mengarah pada penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, dan diabetes sehingga perlu dicegah sedini mungkin.

Menurut Riset Kesehatan Dasar 2018, 1 dari 5 anak berusia 5-12 tahun, dan 1 dari 7 remaja berusia 13-18 tahun di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. 

Obesitas memiliki konsekuensi berat pada anak karena memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami sindrom metabolik.

Prevalensi sindrom metabolik (SM) di Indonesia sebesar 23,34 persen, lebih tinggi pada laki-laki (26,2 persen) dibandingkan pada perempuan (21,4 persen) dan diprediksi menyebabkan kenaikan dua kali lipat risiko terjadinya penyakit jantung dan lima kali lipat pada penyakit diabetes melitus tipe 2.


(Penyebab sindrom metabolik belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi tersebut dikaitkan dengan kelebihan berat badan atau obesitas dan tingkat aktivitas fisik yang rendah. Selain itu, sindrom metabolik juga berkaitan dengan kondisi resistensi insulin. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

"Untuk itu pemerintah menyerukan agar semua pihak, termasuk para guru, orang tua dan pelaku sektor swasta, memprioritaskan asupan nutrisi seimbang pada anak, serta mendorong aktivitas fisik untuk mencegah dan menghentikan rantai obesitas sedini mungkin," kata dr. Eva Susanti, S.Kp., M.Kes, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM).

Dr. Eva menambahkan pemerintah sudah mengupayakan berbagai hal, mulai dari menerbitkan Permenkes tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam, dan Lemak Serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji serta melakukan edukasi terkait aturan tersebut.

Dr. Marya Haryono, MGizi, SpGK, FINEM, Dokter Spesialis Gizi Klinis menjelaskan mengonsumsi makanan sesuai anjuran dari Kemenkes RI yaitu jumlah sayur sebesar dua kali lipat jumlah sumber karbohidrat dan protein.

Tidak hanya itu, masyarakat juga perlu memerhatikan label kemasan sebelum membeli guna membatasi asupan gula, garam, lemak yang ada di makanan dan minuman perlu dibiasakan sedini mungkin untuk mencegah obesitas.

Susana, S.T.P., M.Sc., PD.Eng., Head of Strategic Marketing Nutrifood mengatakan bahwa Nutrifood menyadari isu obesitas terutama pada anak dan remaja berdampak negatif bagi kesehatan. 

Hal ini bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik pada saat mereka dewasa. Sehingga, perlu adanya kerja sama seluruh pihak dalam mengatasi isu ini.

"Sejak 2013, kami secara aktif berkolaborasi dan mendapatkan dukungan dari Kementerian Kesehatan RI dan Badan POM RI untuk mengedukasi tenaga kesehatan, komunitas, media, dan masyarakat melalui kampanye Cermati Konsumsi Gula, Garam, dan Lemak (#BatasiGGL) serta Baca Label Kemasan sebagai salah satu upaya untuk penanggulangan isu obesitas di Indonesia," tutup Susana.



Aulia Putriningtias
(TIN)

MOST SEARCH