FITNESS & HEALTH
Umur 30 Rawan Terkena Kelelahan Metabolik, Ahli Jelaskan Alasannya
Aulia Putriningtias
Rabu 27 Agustus 2025 / 14:29
Jakarta: Sebagai pekerja di umur 30 tahun, mengalami kelelahan metabolik adalah hal yang umum. Kondisi ini memengaruhi banyak pekerja di dunia korporat yang sibuk, seringkali tanpa mereka sadari.
Meskipun kelelahan metabolik bukanlah istilah medis, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan sindrom metabolik. Ini merupakan kelompok kondisi yang didorong oleh gaya hidup yang berasal dari stres yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2 dan stroke.
Memasuki usia tiga puluhan, pekerjaan seringkali menjadi lebih sibuk, dan tekanan untuk berkinerja baik pun meningkat. Di saat yang sama, tubuh berubah dengan cara yang mungkin tidak langsung sadari.
Baca juga: Fawning, Strategi Bertahan Hidup Gen Z dari Stres dan Trauma
Menurut Karan Sarin, seorang Pelatih Kesehatan Metabolik dalam Healthshots, inilah yang biasa terjadi ketika seseorang mengalami kelelahan metabolik, antara lain:
Metabolisme secara alami mulai melambat di usia 30-an. Karena hal ini, akan lebih sulit membakar kalori secepat sebelumnya.
Menurut Heart Research Institute, massa otot mulai menurun, yang berarti tubuh membakar lebih sedikit kalori, bahkan saat istirahat.
Mendekati usia 40-an, kadar hormon mulai berubah, yang dapat memengaruhi metabolisme dan tingkat energi kamu, menurut jurnal Nutrients.
Bagi perempuan, perubahan ini dapat menandai dimulainya perimenopause, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan kesulitan tidur. Pria mungkin mengalami penurunan kadar testosteron.
Dalam kedua kasus tersebut, sensitivitas insulin menurun, sehingga tubuh menyimpan lebih banyak lemak dan membakar lebih sedikit kalori.
Ternyata, cara kita menjalani kehidupan sehari-hari dapat memperburuk masalah metabolisme. Ternyata, terlalu banyak duduk dapat memperlambat metabolisme dan meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes, meskipun seseorang tampak sehat.
Belum lagi, menerapkan pola hidup yang tak baik, seperti mengonsumsi junk food atau fast food, tidak olahraga, dan tak tidur cukup. Inilah yang menambah terdorongnya terjadi kelelahan metabolik.
Untuk dapat mencegahnya begitu mudah! Ahli menyarankan hal-hal sederhana ini, seperti:
Jika kamu tidak terbiasa olahraga, bisa melakukan yang ringan sebagai awalan. Lakukan jalan kaki singkat setiap jam untuk menjaga sirkulasi darah dan metabolisme tetap aktif.
Beralihlah dari camilan olahan ke makanan utuh yang kaya nutrisi. Fokuslah pada buah-buahan, sayur-sayuran, dan protein rendah lemak.
Kembangkan rutinitas waktu tidur yang mendukung tidur nyenyak dan memulihkan.
Itulah beberapa hal ringan yang bisa mengubah kebiasaan hidup agar tak mengalami kelelahan metabolik. Melakukan perubahan-perubahan kecil ini dapat menghasilkan perbaikan nyata pada kesehatan seiring berjalannya waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Meskipun kelelahan metabolik bukanlah istilah medis, istilah ini sering digunakan untuk menggambarkan sindrom metabolik. Ini merupakan kelompok kondisi yang didorong oleh gaya hidup yang berasal dari stres yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2 dan stroke.
Memasuki usia tiga puluhan, pekerjaan seringkali menjadi lebih sibuk, dan tekanan untuk berkinerja baik pun meningkat. Di saat yang sama, tubuh berubah dengan cara yang mungkin tidak langsung sadari.
Baca juga: Fawning, Strategi Bertahan Hidup Gen Z dari Stres dan Trauma
Menurut Karan Sarin, seorang Pelatih Kesehatan Metabolik dalam Healthshots, inilah yang biasa terjadi ketika seseorang mengalami kelelahan metabolik, antara lain:
1. Perlambatan metabolisme
Metabolisme secara alami mulai melambat di usia 30-an. Karena hal ini, akan lebih sulit membakar kalori secepat sebelumnya.
2. Penurunan massa otot
Menurut Heart Research Institute, massa otot mulai menurun, yang berarti tubuh membakar lebih sedikit kalori, bahkan saat istirahat.
3. Ketidakseimbangan hormon
Mendekati usia 40-an, kadar hormon mulai berubah, yang dapat memengaruhi metabolisme dan tingkat energi kamu, menurut jurnal Nutrients.
Bagi perempuan, perubahan ini dapat menandai dimulainya perimenopause, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan kesulitan tidur. Pria mungkin mengalami penurunan kadar testosteron.
Dalam kedua kasus tersebut, sensitivitas insulin menurun, sehingga tubuh menyimpan lebih banyak lemak dan membakar lebih sedikit kalori.
Apakah gaya hidup memengaruhi kelelahan metabolik?
Ternyata, cara kita menjalani kehidupan sehari-hari dapat memperburuk masalah metabolisme. Ternyata, terlalu banyak duduk dapat memperlambat metabolisme dan meningkatkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes, meskipun seseorang tampak sehat.
Belum lagi, menerapkan pola hidup yang tak baik, seperti mengonsumsi junk food atau fast food, tidak olahraga, dan tak tidur cukup. Inilah yang menambah terdorongnya terjadi kelelahan metabolik.
Bagaimana cara menghindarinya?
Untuk dapat mencegahnya begitu mudah! Ahli menyarankan hal-hal sederhana ini, seperti:
1. Olahraga ringan
Jika kamu tidak terbiasa olahraga, bisa melakukan yang ringan sebagai awalan. Lakukan jalan kaki singkat setiap jam untuk menjaga sirkulasi darah dan metabolisme tetap aktif.
2. Pilih makanan utuh
Beralihlah dari camilan olahan ke makanan utuh yang kaya nutrisi. Fokuslah pada buah-buahan, sayur-sayuran, dan protein rendah lemak.
3. Prioritaskan tidur
Kembangkan rutinitas waktu tidur yang mendukung tidur nyenyak dan memulihkan.
Itulah beberapa hal ringan yang bisa mengubah kebiasaan hidup agar tak mengalami kelelahan metabolik. Melakukan perubahan-perubahan kecil ini dapat menghasilkan perbaikan nyata pada kesehatan seiring berjalannya waktu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)