FITNESS & HEALTH
Tidak Rutin Minum Obat Hipertensi Takut Merusak Ginjal, Benarkah?
Mia Vale
Senin 30 Juni 2025 / 10:51
Jakarta: Seperti kita tahu, obat amlodipine merupakan salah satu jenis obat penurun tekanan darah tinggi yang memang direkomendasikan untuk diberikan pada penderita tekanan darah tinggi.
Pasalnya, obat ini dapat memberikan efek terapi yang baik namun memberikan efek samping yang minimal. Tapi di lain sisi, masih banyak pula orang yag beranggapan kalau rutin minum obat hipertensi, bisa merusak ginjal.
Baca juga: Momentum Tingkatkan Kesadaran tentang Pencegahan Hipertensi
Memang, mengenai efeknya terhadap ginjal, masih terus dipelajari secara lebih lagi. Namun berdasarkan berbagai studi yang sudah ada sampai saat ini, obat amlodipine dapat memberikan efek proteksi (perlindungan) terhadap ginjal.
Itulah mengapa obat ini masih termasuk ke dalam obat penurun tekanan darah tinggi yang direkomendasikan untuk pasien dengan penyakit darah tinggi dengan gagal ginjal (termasuk gagal ginjal stadium akhir). Nah, daripada bingung, yuk, kita baca penjelasan dari para ahli mengenai hal ini.
.jpg)
(Orang yang tekanan darah tingginya tak terkendali, pembuluh darah akan menyempit, sehingga aliran darahnya semakin menipis. Inilah yang menjadi gangguan di ginjal. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Tidak dipungkiri, masih banyak penderita penyakit tekanan darah yang takut mengonsumsi obat hipertensi secara berkepanjangan. Alasannya takut merusak ginjal.
"Padahal itu anggapan yang salah! Obat darah tinggi justru melindungi ginjal. Minum obat darah tinggi seterusnya itu melindungi ginjal. Karena obat darah tinggi itu melebarkan pembuluh darah ke ginjal," jelas dr. Anton Budi Asih melalui akun pribadinya @antonbudiasih, di Instagram.
Penjelasan tersebut pun diamini oleh Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) Pringgodigdo Nugroho. Dirinya menegaskan tidak benar meminum obat hipertensi secara rutin dapat menyebabkan gagal ginjal.
"Justru tekanan darah yang tinggi, yang tidak terkendali, yang tidak minum obat. Atau gula darah yang tinggi, yang tidak terkendali, karena tidak minum obat, ini yang akan merusak ginjal," tandas Pringgodigdo, melalui ANTARA.
Yang perlu kamu ketahui, orang yang tekanan darah tingginya tak terkendali, pembuluh darah akan menyempit, sehingga aliran darahnya semakin menipis.
Inilah yang menjadi gangguan di ginjal. Masalahnya, jika tensi terlalu tinggi, akan menjadikan pembulu darahnya semakin kaku. Dan bila terjadi penyumbatan, pembuluh darahnya bisa pecah.
"Nah, dengan minum obat hipertensi itu bertujuan agar pembuluh darahnya tidak terlalu kaku. Dorongan perifer atau tekanan pinggir mendorongnya tidak terlalu berat, kan jantung itu memompa. Dalam semenit itu, jantung memompa 80-100 kali, sehari artinya 100 ribu kali. Dan fungsi amlodipine itu melebarkan selang pembuluh darah itu, supaya tetap lancar, supaya tidak terjadi sumbatan," imbuh dr. Anton.
Selain mengonsumsi obat dengan baik sesuai anjuran dokter, bagi penderita tekanan darah tinggi, sangat penting pula untuk menerapkan pola hidup sehat bersamaan dengan konsumsi obat, yaitu:
- Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi akan garam, gula, kafein dan lemak jenuh
- Lakukan olahraga secara rutin, minimal 30 menit per hari dengan intensitas dan jenis yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi masing-masing
- Hindari konsumsi alkohol dan rokok
- Jangan stres berlebih
- Istirahat yang cukup minimal 6-8 jam per hari
- Cukup minum air putih, minimal 2 liter sehari
- Pantau tekanan darah setiap harinya di rumah, dan bila sudah terlalu tinggi meskipun dalam terapi obat, segera konsultasikan dengan dokter untuk menghindari perburukan kondisi
Baca juga: Benarkah Hipertensi Bisa 'Menular' pada Pasangan Pasutri?
Bila dokter merekomendasikan kamu untuk mengonsumsi obat amlodipine, konsumsilah! Tentunya, sesuai dengan dosis anjuran dokter dan tetap lakukan kontrol rutin untuk memastikan bagaimana efek terapi yang diberikan serta menilai ulang bagaimana kondisi penyakit anda khususnya apakah muncul komplikasi dari penyakit tersebut.
Ingat, jangan mengganti, menghentikan, atau mengubah dosis obat tanpa petunjuk dokter. Pasalnya, obat dan dosis yang diberikan saat ini sudah pasti atas pertimbangan sesuai dengan kondisi kamu, sehingg diharapkan memberikan efek terapi yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Pasalnya, obat ini dapat memberikan efek terapi yang baik namun memberikan efek samping yang minimal. Tapi di lain sisi, masih banyak pula orang yag beranggapan kalau rutin minum obat hipertensi, bisa merusak ginjal.
Baca juga: Momentum Tingkatkan Kesadaran tentang Pencegahan Hipertensi
Memang, mengenai efeknya terhadap ginjal, masih terus dipelajari secara lebih lagi. Namun berdasarkan berbagai studi yang sudah ada sampai saat ini, obat amlodipine dapat memberikan efek proteksi (perlindungan) terhadap ginjal.
Itulah mengapa obat ini masih termasuk ke dalam obat penurun tekanan darah tinggi yang direkomendasikan untuk pasien dengan penyakit darah tinggi dengan gagal ginjal (termasuk gagal ginjal stadium akhir). Nah, daripada bingung, yuk, kita baca penjelasan dari para ahli mengenai hal ini.
Obat hipertensi dan kerusakan ginjal
.jpg)
(Orang yang tekanan darah tingginya tak terkendali, pembuluh darah akan menyempit, sehingga aliran darahnya semakin menipis. Inilah yang menjadi gangguan di ginjal. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Tidak dipungkiri, masih banyak penderita penyakit tekanan darah yang takut mengonsumsi obat hipertensi secara berkepanjangan. Alasannya takut merusak ginjal.
"Padahal itu anggapan yang salah! Obat darah tinggi justru melindungi ginjal. Minum obat darah tinggi seterusnya itu melindungi ginjal. Karena obat darah tinggi itu melebarkan pembuluh darah ke ginjal," jelas dr. Anton Budi Asih melalui akun pribadinya @antonbudiasih, di Instagram.
Penjelasan tersebut pun diamini oleh Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) Pringgodigdo Nugroho. Dirinya menegaskan tidak benar meminum obat hipertensi secara rutin dapat menyebabkan gagal ginjal.
"Justru tekanan darah yang tinggi, yang tidak terkendali, yang tidak minum obat. Atau gula darah yang tinggi, yang tidak terkendali, karena tidak minum obat, ini yang akan merusak ginjal," tandas Pringgodigdo, melalui ANTARA.
Yang perlu kamu ketahui, orang yang tekanan darah tingginya tak terkendali, pembuluh darah akan menyempit, sehingga aliran darahnya semakin menipis.
Inilah yang menjadi gangguan di ginjal. Masalahnya, jika tensi terlalu tinggi, akan menjadikan pembulu darahnya semakin kaku. Dan bila terjadi penyumbatan, pembuluh darahnya bisa pecah.
"Nah, dengan minum obat hipertensi itu bertujuan agar pembuluh darahnya tidak terlalu kaku. Dorongan perifer atau tekanan pinggir mendorongnya tidak terlalu berat, kan jantung itu memompa. Dalam semenit itu, jantung memompa 80-100 kali, sehari artinya 100 ribu kali. Dan fungsi amlodipine itu melebarkan selang pembuluh darah itu, supaya tetap lancar, supaya tidak terjadi sumbatan," imbuh dr. Anton.
Terapkan pola hidup sehat
Selain mengonsumsi obat dengan baik sesuai anjuran dokter, bagi penderita tekanan darah tinggi, sangat penting pula untuk menerapkan pola hidup sehat bersamaan dengan konsumsi obat, yaitu:
- Membatasi konsumsi makanan dan minuman yang tinggi akan garam, gula, kafein dan lemak jenuh
- Lakukan olahraga secara rutin, minimal 30 menit per hari dengan intensitas dan jenis yang disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi masing-masing
- Hindari konsumsi alkohol dan rokok
- Jangan stres berlebih
- Istirahat yang cukup minimal 6-8 jam per hari
- Cukup minum air putih, minimal 2 liter sehari
- Pantau tekanan darah setiap harinya di rumah, dan bila sudah terlalu tinggi meskipun dalam terapi obat, segera konsultasikan dengan dokter untuk menghindari perburukan kondisi
Baca juga: Benarkah Hipertensi Bisa 'Menular' pada Pasangan Pasutri?
Jangan asal berhenti minum obat
Bila dokter merekomendasikan kamu untuk mengonsumsi obat amlodipine, konsumsilah! Tentunya, sesuai dengan dosis anjuran dokter dan tetap lakukan kontrol rutin untuk memastikan bagaimana efek terapi yang diberikan serta menilai ulang bagaimana kondisi penyakit anda khususnya apakah muncul komplikasi dari penyakit tersebut.
Ingat, jangan mengganti, menghentikan, atau mengubah dosis obat tanpa petunjuk dokter. Pasalnya, obat dan dosis yang diberikan saat ini sudah pasti atas pertimbangan sesuai dengan kondisi kamu, sehingg diharapkan memberikan efek terapi yang baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)