FITNESS & HEALTH
SADARI dan SADANIS, Pentingnya Mengenali Kanker Payudara Sejak Dini
A. Firdaus
Kamis 30 Oktober 2025 / 12:11
Tangerang: Menurut WHO, pada 2022, diperkirakan ada 2,3 juta wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara dan 670.000 kematian secara global. Kanker payudara terjadi pada wanita di setiap negara di dunia pada usia berapa pun setelah masa pubertas, namun dengan tingkat kejadian yang meningkat pada usia lanjut.
Menurut GLOBOCAN 2022 di Indonesia, kanker payudara masih menduduki peringkat nomor satu dari seluruh jenis kanker dengan jumlah kasus baru 16,2% kanker baru pada semua jenis kelamin dan 30,1% kasus kanker baru pada perempuan.
Kanker payudara merupakan kanker yang berasal dari epitel duktus dan lobulus dalam jaringan kelenjar payudara. Penyebab kanker payudara sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Namun ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya kanker payudara.
Kanker payudara bisa menyerang siapa saja, namun risikonya meningkat bila Anda memiliki beberapa faktor berikut:
- Usia di atas 40 tahun.
- Belum pernah hamil atau melahirkan di usia lanjut.
- Tidak menyusui atau menyusui dalam waktu singkat.
- Menstruasi terlalu dini atau menopause terlambat.
- Penggunaan obat hormonal tanpa pengawasan dokter.
- Riwayat keluarga dengan kanker payudara atau kanker ovarium.
- Pernah menjalani operasi tumor atau radiasi dada di usia muda.
- Kelebihan berat badan & kurang olahraga.
- Konsumsi alkohol & kebiasaan merokok.
Waspadai bila muncul benjolan padat dan keras di payudara, perubahan bentuk atau posisi puting, keluar darah dari puting, kulit tampak seperti kulit jeruk (peau d’orange), atau benjolan di ketiak.
“Banyak pasien datang saat stadium sudah lanjut karena mengabaikan perubahan kecil di payudara. Padahal, jika diperiksa lebih awal, pengobatan bisa lebih sederhana dan hasilnya jauh lebih baik,” jelas dr. Ivan Rinaldy, Sp.B, Subsp. Onk(K), Dokter Spesialis Bedah, Subspesialis Onkologi di Bethsaida Hospital Gading Serpong.
Pencegahan terbaik terhadap kanker payudara adalah deteksi dini, yang dapat dilakukan melalui dua cara utama: SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara oleh Tenaga Medis).
SADARI
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dilakukan oleh wanita usia di atas 20 tahun. Bagi yang masih haid, lakukan pada hari ke-7 hingga ke-10 setelah hari pertama haid, dan bagi yang menopause pada tanggal yang sama setiap bulan. Amati bentuk payudara di depan cermin, lalu raba seluruh bagian payudara dan ketiak untuk memastikan tidak ada benjolan atau perubahan.
“SADARI adalah bentuk cinta pada diri sendiri. Dengan pemeriksaan sederhana di rumah, wanita dapat mengenali perubahan sejak dini,” jelas dr. Ivan.
SADANIS
SADANIS dilakukan oleh tenaga medis atau dokter untuk memeriksa adanya kelainan. Jika ditemukan indikasi mencurigakan, dokter dapat melanjutkan pemeriksaan dengan USG payudara atau mammografi.
Bagi wanita usia di atas 15 tahun, pemeriksaan klinis ini dianjurkan dilakukan setiap 2–3 tahun sekali agar deteksi dini dapat dilakukan sebelum kanker mencapai stadium lanjut.
“SADANIS melengkapi langkah SADARI. Pemeriksaan klinis oleh dokter memastikan deteksi lebih akurat dan menjadi pintu awal menuju penanganan yang tepat,” tambah dr. Ivan.
Jika terdiagnosis kanker payudara, terdapat beberapa pilihan terapi tergantung pada stadium dan kondisi pasien, antara lain:
1. Pembedahan (Surgery)
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
4. Terapi hormonal
5. Terapi target
6. Imunoterapi
Sebagai hospital yang berfokus pada kesehatan perempuan, Bethsaida Hospital Gading Serpong menghadirkan Breast Clinic dengan pendekatan yang hangat dan profesional. Fasilitas modern seperti USG payudara, mammografi, biopsi, hingga layanan onkologi terpadu tersedia untuk mendukung pemeriksaan dan penanganan yang cepat dan akurat.
“Breast Clinic Bethsaida kami rancang agar setiap wanita merasa aman dan nyaman saat memeriksakan diri. Kami percaya, perhatian kecil terhadap kesehatan hari ini bisa menyelamatkan masa depan mereka,” tutup dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Menurut GLOBOCAN 2022 di Indonesia, kanker payudara masih menduduki peringkat nomor satu dari seluruh jenis kanker dengan jumlah kasus baru 16,2% kanker baru pada semua jenis kelamin dan 30,1% kasus kanker baru pada perempuan.
Kanker payudara merupakan kanker yang berasal dari epitel duktus dan lobulus dalam jaringan kelenjar payudara. Penyebab kanker payudara sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Namun ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu terjadinya kanker payudara.
Baca Juga :
Kemenkes dan MRCCC Siloam Hospitals Dorong Akses Mammografi untuk Deteksi Dini Kanker Payudara
Waspadai faktor risiko kanker payudara
Kanker payudara bisa menyerang siapa saja, namun risikonya meningkat bila Anda memiliki beberapa faktor berikut:
- Usia di atas 40 tahun.
- Belum pernah hamil atau melahirkan di usia lanjut.
- Tidak menyusui atau menyusui dalam waktu singkat.
- Menstruasi terlalu dini atau menopause terlambat.
- Penggunaan obat hormonal tanpa pengawasan dokter.
- Riwayat keluarga dengan kanker payudara atau kanker ovarium.
- Pernah menjalani operasi tumor atau radiasi dada di usia muda.
- Kelebihan berat badan & kurang olahraga.
- Konsumsi alkohol & kebiasaan merokok.
Kenali tanda awalnya
Waspadai bila muncul benjolan padat dan keras di payudara, perubahan bentuk atau posisi puting, keluar darah dari puting, kulit tampak seperti kulit jeruk (peau d’orange), atau benjolan di ketiak.
“Banyak pasien datang saat stadium sudah lanjut karena mengabaikan perubahan kecil di payudara. Padahal, jika diperiksa lebih awal, pengobatan bisa lebih sederhana dan hasilnya jauh lebih baik,” jelas dr. Ivan Rinaldy, Sp.B, Subsp. Onk(K), Dokter Spesialis Bedah, Subspesialis Onkologi di Bethsaida Hospital Gading Serpong.
SADARI dan SADANIS: Dua langkah penting deteksi dini
Pencegahan terbaik terhadap kanker payudara adalah deteksi dini, yang dapat dilakukan melalui dua cara utama: SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dan SADANIS (Pemeriksaan Payudara oleh Tenaga Medis).
SADARI
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dilakukan oleh wanita usia di atas 20 tahun. Bagi yang masih haid, lakukan pada hari ke-7 hingga ke-10 setelah hari pertama haid, dan bagi yang menopause pada tanggal yang sama setiap bulan. Amati bentuk payudara di depan cermin, lalu raba seluruh bagian payudara dan ketiak untuk memastikan tidak ada benjolan atau perubahan.
“SADARI adalah bentuk cinta pada diri sendiri. Dengan pemeriksaan sederhana di rumah, wanita dapat mengenali perubahan sejak dini,” jelas dr. Ivan.
SADANIS
SADANIS dilakukan oleh tenaga medis atau dokter untuk memeriksa adanya kelainan. Jika ditemukan indikasi mencurigakan, dokter dapat melanjutkan pemeriksaan dengan USG payudara atau mammografi.
Bagi wanita usia di atas 15 tahun, pemeriksaan klinis ini dianjurkan dilakukan setiap 2–3 tahun sekali agar deteksi dini dapat dilakukan sebelum kanker mencapai stadium lanjut.
“SADANIS melengkapi langkah SADARI. Pemeriksaan klinis oleh dokter memastikan deteksi lebih akurat dan menjadi pintu awal menuju penanganan yang tepat,” tambah dr. Ivan.
Pilihan Penanganan
Jika terdiagnosis kanker payudara, terdapat beberapa pilihan terapi tergantung pada stadium dan kondisi pasien, antara lain:
1. Pembedahan (Surgery)
2. Radioterapi
3. Kemoterapi
4. Terapi hormonal
5. Terapi target
6. Imunoterapi
Sebagai hospital yang berfokus pada kesehatan perempuan, Bethsaida Hospital Gading Serpong menghadirkan Breast Clinic dengan pendekatan yang hangat dan profesional. Fasilitas modern seperti USG payudara, mammografi, biopsi, hingga layanan onkologi terpadu tersedia untuk mendukung pemeriksaan dan penanganan yang cepat dan akurat.
“Breast Clinic Bethsaida kami rancang agar setiap wanita merasa aman dan nyaman saat memeriksakan diri. Kami percaya, perhatian kecil terhadap kesehatan hari ini bisa menyelamatkan masa depan mereka,” tutup dr. Pitono, Direktur Bethsaida Hospital Gading Serpong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)