FITNESS & HEALTH
Program GENTING Perkuat Upaya Percepatan Penurunan Stunting Nasional
A. Firdaus
Sabtu 20 Desember 2025 / 13:22
Jakarta: Upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia terus diperkuat melalui Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING). Program unggulan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) ini menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam mendampingi keluarga berisiko stunting sejak dini.
Komitmen tersebut tercermin dalam GENTING Collaboration Summit 2025 yang digelar di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2025 lalu. Dalam forum bertema “Sinergi untuk Negeri, Wujudkan Indonesia Bebas Stunting” tersebut, Kemendukbangga memberikan apresiasi kepada sejumlah mitra, termasuk Nestlé Indonesia, atas kontribusinya dalam mendukung percepatan penurunan stunting melalui Program Pendampingan Gizi di Karawang, Batang, dan Pasuruan.
Program GENTING merupakan salah satu dari lima Quick Wins Kemendukbangga yang diluncurkan pada Desember 2024 dan kini memasuki tahun pertama implementasi. Program ini telah menjangkau seluruh provinsi di Indonesia melalui pembentukan 38 Tim Pengendali GENTING tingkat provinsi dan 512 Tim Pengendali GENTING tingkat kabupaten/kota.
Sepanjang 2025, GENTING berhasil melampaui target dengan capaian 157,39 persen dari sasaran satu juta penerima manfaat. Lebih dari 1,3 juta masyarakat telah menerima intervensi terpadu yang mencakup dukungan gizi, sanitasi, akses air bersih, hunian layak, serta edukasi kesehatan keluarga. Capaian ini menegaskan peran GENTING sebagai salah satu instrumen strategis dalam menurunkan prevalensi stunting secara berkelanjutan.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., menegaskan bahwa penanganan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak. Menurutnya, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan dunia usaha, akademisi, komunitas, media, dan masyarakat.
“Percepatan penurunan stunting membutuhkan sinergi seluruh unsur pentahelix yang turun langsung mendampingi keluarga berisiko stunting. Kolaborasi seperti ini diharapkan mampu memperkuat langkah bersama untuk mencapai target prevalensi stunting 14,2 persen pada 2029,” ujar Menteri Wihaji.
Apresiasi kepada Nestlé Indonesia diberikan atas pelaksanaan intervensi gizi dalam Program Pendampingan Gizi yang sejalan dengan pendekatan GENTING. Intervensi tersebut berupa pemberian satu butir telur dan satu gelas susu tinggi kalori setiap hari selama enam bulan, yang ditujukan bagi anak berisiko stunting. Program ini telah menjangkau lebih dari 630 anak serta melibatkan lebih dari 1.350 orang tua, kader posyandu, ibu hamil, dan ibu menyusui di lebih dari 95 desa.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd. (kiri), berfoto bersama Market Nutritionist Lead PT Nestlé Indonesia Jennifer Handaja (kanan), seusai prosesi penyerahan penghargaan pada GENTING Collaboration Summit 2025 di JS Luwansa Hotel, Jakarta.
Selain pemenuhan gizi, program ini juga menitikberatkan edukasi kesehatan keluarga, mulai dari pola makan sehat, keamanan pangan, jajanan sehat anak, hingga penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pendekatan ini sejalan dengan prinsip GENTING yang menempatkan keluarga sebagai pusat intervensi pencegahan stunting.
Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Georgios Badaro, menyampaikan bahwa gizi yang baik sejak usia dini merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang anak dan masa depan bangsa. Ia menekankan bahwa intervensi gizi perlu dibarengi dengan edukasi dan pendampingan keluarga agar mampu menciptakan perubahan yang berkelanjutan.
Hal senada disampaikan Marketing Manager PT Nestlé Indonesia, Ankur Mittal, yang menilai keberhasilan percepatan penurunan stunting sangat ditentukan oleh konsistensi program dan kekuatan kolaborasi di tingkat komunitas. Menurutnya, peningkatan literasi gizi dan perubahan perilaku keluarga menjadi kunci dalam meningkatkan status kesehatan anak.
Ke depan, pendekatan kolaboratif berbasis data yang mengintegrasikan edukasi, intervensi gizi, dan pendampingan komunitas akan terus diperkuat untuk mendukung target nasional penurunan stunting. Melalui Program GENTING, pemerintah bersama mitra pentahelix diharapkan mampu mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat, tangguh, dan berdaya saing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(FIR)
Komitmen tersebut tercermin dalam GENTING Collaboration Summit 2025 yang digelar di Jakarta, Selasa, 10 Desember 2025 lalu. Dalam forum bertema “Sinergi untuk Negeri, Wujudkan Indonesia Bebas Stunting” tersebut, Kemendukbangga memberikan apresiasi kepada sejumlah mitra, termasuk Nestlé Indonesia, atas kontribusinya dalam mendukung percepatan penurunan stunting melalui Program Pendampingan Gizi di Karawang, Batang, dan Pasuruan.
Program GENTING merupakan salah satu dari lima Quick Wins Kemendukbangga yang diluncurkan pada Desember 2024 dan kini memasuki tahun pertama implementasi. Program ini telah menjangkau seluruh provinsi di Indonesia melalui pembentukan 38 Tim Pengendali GENTING tingkat provinsi dan 512 Tim Pengendali GENTING tingkat kabupaten/kota.
Sepanjang 2025, GENTING berhasil melampaui target dengan capaian 157,39 persen dari sasaran satu juta penerima manfaat. Lebih dari 1,3 juta masyarakat telah menerima intervensi terpadu yang mencakup dukungan gizi, sanitasi, akses air bersih, hunian layak, serta edukasi kesehatan keluarga. Capaian ini menegaskan peran GENTING sebagai salah satu instrumen strategis dalam menurunkan prevalensi stunting secara berkelanjutan.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga RI, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd., menegaskan bahwa penanganan stunting membutuhkan keterlibatan semua pihak. Menurutnya, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri tanpa dukungan dunia usaha, akademisi, komunitas, media, dan masyarakat.
“Percepatan penurunan stunting membutuhkan sinergi seluruh unsur pentahelix yang turun langsung mendampingi keluarga berisiko stunting. Kolaborasi seperti ini diharapkan mampu memperkuat langkah bersama untuk mencapai target prevalensi stunting 14,2 persen pada 2029,” ujar Menteri Wihaji.
Apresiasi kepada Nestlé Indonesia diberikan atas pelaksanaan intervensi gizi dalam Program Pendampingan Gizi yang sejalan dengan pendekatan GENTING. Intervensi tersebut berupa pemberian satu butir telur dan satu gelas susu tinggi kalori setiap hari selama enam bulan, yang ditujukan bagi anak berisiko stunting. Program ini telah menjangkau lebih dari 630 anak serta melibatkan lebih dari 1.350 orang tua, kader posyandu, ibu hamil, dan ibu menyusui di lebih dari 95 desa.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Dr. H. Wihaji, S.Ag., M.Pd. (kiri), berfoto bersama Market Nutritionist Lead PT Nestlé Indonesia Jennifer Handaja (kanan), seusai prosesi penyerahan penghargaan pada GENTING Collaboration Summit 2025 di JS Luwansa Hotel, Jakarta.
Selain pemenuhan gizi, program ini juga menitikberatkan edukasi kesehatan keluarga, mulai dari pola makan sehat, keamanan pangan, jajanan sehat anak, hingga penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pendekatan ini sejalan dengan prinsip GENTING yang menempatkan keluarga sebagai pusat intervensi pencegahan stunting.
Presiden Direktur Nestlé Indonesia, Georgios Badaro, menyampaikan bahwa gizi yang baik sejak usia dini merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang anak dan masa depan bangsa. Ia menekankan bahwa intervensi gizi perlu dibarengi dengan edukasi dan pendampingan keluarga agar mampu menciptakan perubahan yang berkelanjutan.
Hal senada disampaikan Marketing Manager PT Nestlé Indonesia, Ankur Mittal, yang menilai keberhasilan percepatan penurunan stunting sangat ditentukan oleh konsistensi program dan kekuatan kolaborasi di tingkat komunitas. Menurutnya, peningkatan literasi gizi dan perubahan perilaku keluarga menjadi kunci dalam meningkatkan status kesehatan anak.
Ke depan, pendekatan kolaboratif berbasis data yang mengintegrasikan edukasi, intervensi gizi, dan pendampingan komunitas akan terus diperkuat untuk mendukung target nasional penurunan stunting. Melalui Program GENTING, pemerintah bersama mitra pentahelix diharapkan mampu mewujudkan generasi Indonesia yang lebih sehat, tangguh, dan berdaya saing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FIR)