FITNESS & HEALTH

Rp162 Triliun Habis di Luar Negeri, Kini Indonesia Siap Jadi Destinasi Medical Tourism

A. Firdaus
Jumat 22 Agustus 2025 / 15:12
Jakarta: Sekitar 2 juta orang Indonesia setiap tahunnya pergi berobat ke luar negeri. Dari jumlah tersebut, diperkirakan US$ 10 miliar per tahun atau sekitar Rp 162 triliun (kurs Rp 16.200) mengalir ke sektor kesehatan luar negeri Malaysia, Singapura, Thailand dan Amerika Serikat (AS). 

Medical Check Up menjadi layanan yang paling diminati di luar negeri, menandakan potensi besar industri kesehatan domestik yang harus dioptimalkan.

Dr. Vickry Adzkary Ghufron, M.Sc, FRSPH selaku anggota OXSI, menyampaikan kesiapan komprehensif pemerintah dalam mendorong Medical Tourism. Pemerintah telah menyiapkan instrumen strategis untuk mendorong Medical Tourism, penyempurnaan regulasi, penguatan kelembagaan, kemudahan perizinan, serta penguatan sisi suplai seperti SDM Kesehatan (SDMK) dan infrastruktur layanan.

Kerangka nasional yang solid telah diwujudkan melalui Keputusan Bersama Kemenparekraf–Kemenkes (2022) yang menyinergikan sektor kesehatan dan pariwisata. Kebijakan ini mendorong kolaborasi lintas pemangku kepentingan dengan fokus pada eksekusi yang konsisten dan adaptif untuk memperkuat daya saing serta kepercayaan pasien domestik dan international.

Baca juga: Kenapa Penang Jadi Destinasi Top Orang Indonesia? Ini Alasannya

Inovasi dalam pendekatan pelayanan menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Dr. Vickry menjelaskan layanan terintegrasi harus dikelola sebagai end-to-end patient journey, mulai dari prakedatangan, perawatan, hingga tindak lanjut, dengan sistem yang efisien, transparan, dan berpusat pada pasien.

"Fondasi keberhasilan ini ditopang oleh investasi strategis dalam SDM, dukungan alat medis yang mutakhir, kemitraan publik-swasta yang berkelanjutan, penguatan global branding Indonesia, serta promosi berbasis riset pasar yang tepat sasaran. Pendekatan holistik ini memastikan setiap aspek perjalanan medis pasien mendapat perhatian optimal," kata dr. Vikry dalam diskusi strategis bersama Sandiaga Uno dan Brawijaya Hospital yang diinisiasi Oxford Society Indonesia (OXSI), asosiasi alumni University of Oxford di Indonesia.

Momentum strategis ini meneguhkan langkah Indonesia menuju kedaulatan medis, dimulai dari kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang unggul dan terintegrasi.

Sandiaga Salahuddin Uno memperkuat visi kolaboratif ini 'Kedaulatan medis lahir dari kolaborasi: industri, tenaga kesehatan, regulator, dan inovator bergerak dalam satu arah, menghadirkan layanan terbaik bagi negeri. Saat industri dan profesi medis bersinergi lintas sektor, layanan kesehatan Indonesia menjadi lebih kuat dan berkelanjutan.

"Formula startegis 3P yang menjadi kunci kesuksesan: Medical sovereignty itu nyata kalau 3P dijalankan konsisten, People kita kelas dunia, Policy berpihak, dan Pricing kompetitif," ucap Sandiaga.

"Transformasi dari outbound ke inbound ini akan menyelamatkan devisa, menciptakan lapangan kerja berkualitas, dan mengangkat Indonesia sebagai health & wellness destination kelas dunia," sambungnya.

Komitmen pemerintah mendapat respons positif dari pelaku industri kesehatan di Indonesia, termasuk Brawijaya Hospital yang aktif meningkatkan kualitas pelayanan sesuai standar internasional. Sinergi kebijakan pemerintah dan inovasi sektor swasta menciptakan ekosistem kondusif bagi pengembangan Medical Tourism berkualitas tinggi

Dr. dr. M. Yamin, Sp.JP(K), Sp.PD, FACC, FSCAI, FAPHRS, FHRS selaku Senior Consultant in Electrophysiology/Device Therapy and Interventional Cardiology BraveHeart Brawijaya Hospital
memaparkan visi revolusioner:, BraveHeart menyatukan seluruh kebutuhan perawatan jantung dalam satu atap: skrining, diagnosis akurat, tindakan komprehensif, hingga rehabilitasi.

"Tujuan kami jelas, memberikan standar terbaik bagi masyarakat Indonesia tanpa harus pergi ke luar negeri," ucap Dr. Yamin.

BraveHeart hadir sebagai pusat layanan medis unggulan dengan teknologi advanced seperti IVUS (Intravascular Ultrasound) dan Rotablator, kolaborasi multidisiplin dari para pakar medis dua institusi riset nasional terdepan yaitu Rumah Sakit Harapan Kita dan RSCM, serta lokasi strategis dan mudah diakses oleh masyarakat. Standar pelayanan ini membuktikan bahwa Indonesia mampu menyediakan layanan medis berkelas dunia yang setara dengan destinasi medical tourism terkemuka

Dengan landasan regulasi yang kuat, SDM berkualitas, dan infrastruktur modern, Indonesia bersiap menjadi Regional Medical Hub yang dipercaya. Program Medical Tourism ini menandai babak baru industri kesehatan Indonesia yang siap bersaing di kancah global sambil mewujudkan cita-cita kedaulatan medis nasional yang berkelanjutan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH