FITNESS & HEALTH

Mengenal Metode Non-Operatif RFA dan TACE Untuk Penanganan Kanker Hati

Aulia Putriningtias
Sabtu 10 Agustus 2024 / 10:11
Jakarta: Penanganan kanker hati sudah semakin maju. Kini, dapat dilakukan prosedur non-operatif seperti Radiofrequency Ablation (RFA) dan Transarterial Chemoembolization (TACE); apakah itu?

Kanker hati adalah salah satu penyakit keganasan yang membahayakan organ hati dan perlu diperhatikan secara serius. Hal ini mengingat hati termasuk organ yang memiliki peran penting bagi tubuh.

Fungsi hati antara lain membersihkan darah dari racun atau zat berbahaya, menghasilkan cairan empedu yang membantu pencernaan nutrisi, hingga mengontrol pembekuan darah. Jika terganggu, dapat mengganggu metabolisme dan membahayakan kondisi kesehatan seseorang secara umum.
 

Apa yang menyebabkan kanker hati?


Menurut Prof. Dr. dr. Rino Alvani Gani, Sp. P.D, Subsp. G.E.H. (K) selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Gastroenterologi Hepatologi dari Rumah Sakit Pondok Indah, kanker hati terjadi ketika sel-sel hati mengembangkan perubahan (mutasi) dalam DNA. DNA sel adalah bahan yang memberikan instruksi untuk setiap proses kimia dalam tubuh.

Mutasi DNA menyebabkan perubahan pada instruksi ini. Salah satu dampaknya adalah sel-sel mulai tumbuh di luar kendali dan akhirnya membentuk tumor (massa sel kanker).

Baca juga: Pentingnya Pencegahan Kanker Hati dengan 4 Langkah Ini

Terkadang kanker hati disebabkan dan diawali oleh infeksi hepatitis kronis. Namun, kanker hati juga dapat terjadi tanpa penyakit yang mendasarinya dan tidak jelas penyebabnya.

Kanker hati sering sulit dideteksi karena hati adalah organ yang ‘silent’ alias tidak memberikan gejala khusus pada tahap awal. Pasien dapat merasa sehat, meski sebenarnya penyakit ini sedang berkembang di dalam tubuh.

Hingga 85 persen pasien tidak merasakan gejala apa pun, sampai penyakit tersebut mencapai tahap yang sangat parah. Oleh karenanya, sangat penting untuk melakukan deteksi dini, apalagi jika kamu memiliki faktor risiko terjadinya penyakit ini.
 

Mengenali penanganan prosedur non-operatif RFA


Pengobatan kanker hati tergantung pada stadium kanker tersebut, kondisi fungsi hati, dan kondisi pasien. Kanker hati dapat disembuhkan jika dideteksi pada tahap awal. Namun, semakin besar ukuran kanker, maka semakin sulit untuk diobati.

Transplantasi hati adalah opsi pengobatan jika kanker hati sudah berada di tahap yang parah. Hati yang diambil dari donor umumnya hanya sebagian, dan bagian yang diambil dapat tumbuh kembali mencapai 100 persen dalam waktu tertentu, biasanya dalam 1-2 bulan.

Selain metode operatif, kanker hati dapat ditangani dengan metode nonoperatif seperti Radiofrequency Ablation (RFA) dan Transarterial Chemoembolization (TACE). Kedua metode ini menawarkan penanganan efektif bagi pasien yang tidak dapat menjalani operasi.

Radiofrequency Ablation (RFA) adalah metode penanganan kanker hati minimal invasif. Cara kerjanya memanfaatkan energi panas dari gelombang radio untuk menghancurkan sel-sel kanker di hati.

Dengan menggunakan panduan pencitraan seperti ultrasound, CT Scan, atau MRI, dokter akan memasukkan jarum elektroda yang dapat menghantarkan energi gelombang radio ke jaringan tumor. Setelah berada di posisi yang tepat, jarum akan dialiri energi radiofrekuensi yang menghasilkan panas pada area yang bersentuhan langsung dengan jaringan tumor.

Dengan suhu mencapai 60–100 derajat Celsius, jaringan tumor yang terpapar akan mengalami nekrosis atau kematian. Pasca tindakan, pasien akan dipantau selama beberapa jam untuk memastikan tidak ada komplikasi, dan selanjutnya dapat kembali ke aktivitas normal.
 

Mengenali penanganan prosedur non-operatif TACE


Obat-obatan kemoterapi dianggap sebagai zat racun oleh tubuh, sehingga setelah masuk akan disaring oleh hati. Meski demikian, obat-obatan kemoterapi tetap dapat digunakan pada pasien kanker hati melalui metode Transarterial Chemoembolization (TACE).

TACE adalah prosedur minimal invasif yang menargetkan dan menghacurkan tumor secara langsung dengan mengombinasikan metode kemoterapi dan embolisasi. Tindakan ini dilakukan di ruang angiografi dan pasien akan diberikan anestesi lokal di area pangkal paha atau lengan tempat kateter dimasukkan dan dinavigasikan ke arteri hepatika.

Prosedur TACE memanfaatkan campuran obat kemoterapi dan agen embolisasi yang disuntikan langsung ke arteri yang memasok darah ke tumor. Obat kemoterapi bekerja dengan membunuh sel-sel kanker sedangkan agen embolisasi (biasanya partikel kecil atau mikrosfer) bekerja dengan menyumbat arteri sehingga menghentikan aliran darah di area sekitar tumor.

Keduanya menyebabkan tumor kekurangan oksigen dan nutrisi sehingga diharapkan sel tumor dapat mati. Pasca tindakan TACE, pasien akan dipantau selama beberapa jam sebelum dapat beraktivitas normal dan kembali ke rumah.

Secara keseluruhan, RFA dan TACE dapat menjadi pilihan pengobatan kanker hati yang cepat, aman, dan efektif bagi pasien kanker hati. Karena termasuk tindakan minimal invasif, maka prosedur RFA dan TACE juga cenderung memiliki risiko komplikasi yang lebih kecil.

Hal ini juga memungkinkan penghacuran sel tumor secara lokal (targeted treatment) dengan risiko kerusakan yang lebih rendah pada jaringan sehat di sekitarnya. Ditambah, waktu pemulihan dinilai lebih cepat dibandingkan pembedahan konvesional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(FIR)

MOST SEARCH