FITNESS & HEALTH

Kenali Faktor Risiko Gangguan Retina

Yatin Suleha
Rabu 22 Mei 2024 / 13:17
Jakarta: Pandangan kabur, silau saat melihat cahaya di malam hari, atau rabun merupakan beberapa gangguan pada mata.  Berbagai hal ini merupakan keluhan mata yang sering dialami oleh banyak orang, yang mungkin tidak berbahaya atau justru merupakan gejala awal dari suatu penyakit. 

Karena sulit untuk dibedakan, ada baiknya bila kamu segera memeriksakan diri ke seorang dokter spesialis mata bila mengalami berbagai hal tersebut.

Dr. Maria Magdalena Purba, SpM, Dokter Spesialis Mata dari KMN EyeCare, menjelaskan bahwa gejala awal penyakit retina dapat bervariasi tergantung pada jenis gangguan yang mungkin terjadi. 

Beberapa gejala umum yang dapat menandakan adanya masalah pada retina meliputi:
 
  • Penglihatan menjadi kabur
  • Luas pandangan terbatas
  • Muncul bayangan berbentuk bintik atau garis yang tampak mengambang atau melayang-layang pada penglihatan
  • Muncul kilatan-kilatan cahaya
  • Lebih sensitif terhadap cahaya
  • Sulit membedakan warna

Gejala tersebut dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata dan dapat berkembang lebih berat seiring dengan meningkatnya usia.
 

Faktor risiko gangguan retina



(Penyakit retina menimbulkan gangguan penglihatan, seperti pandangan kabur, pandangan bergaris, bahkan hingga kehilangan penglihatan. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Berbagai faktor dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pada retina mata. Beberapa faktor risiko utama melibatkan kondisi medis, gaya hidup, dan faktor genetik. Berikut adalah beberapa faktor risiko yang dapat mempengaruhi kesehatan retina:


1. Usia lanjut: Risiko gangguan retina, terutama degenerasi makula akan cenderung meningkat seiring dengan pertambahan usia.

2. Diabetes: Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami retinopati diabetik, yaitu kerusakan pada pembuluh darah di retina.

3. Riwayat keluarga: Risiko seseorang dapat meningkat, jika terdapat riwayat kelainan genetik mata dalam keluarga.

4. Miopia tinggi: Orang yang mengalami miopia tinggi (rabun jauh) memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami robekan atau terlepasnya retina.

5. Tekanan intraokular tinggi (Glaukoma): Tekanan bola mata yang tinggi dapat menyebabkan glaukoma, yang dapat merusak saraf optik dan memengaruhi kesehatan retina.

6. Merokok: Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko degenerasi makula terkait usia dan gangguan retina lainnya.

6. Hipertensi: Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk di retina.

7. Cedera mata: Cedera pada mata, terutama yang melibatkan trauma fisik pada area mata, dapat meningkatkan risiko robekan atau terlepasnya retina.

8. Paparan radiasi: Paparan radiasi, terutama pada tingkat yang tinggi, dapat meningkatkan risiko kerusakan pada retina.
 

Bagaimana cara menjaga kesehatan retina mata?


Dr. Maria menjelaskan, cara mencegah gangguan retina mata adalah dengan melakukan pemeriksaan mata secara rutin dan berkala, sesuai dengan usia.

Apabila seseorang memiliki faktor risiko menderita penyakit mata juga dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan mata secara berkala, meskipun masih di usia produktif.
 
Selain itu, penting untuk menjaga kadar gula darah dan tekanan darah tetap normal sebagai upaya pencegahan terjadinya gangguan retina. Menjaga gaya hidup sehat dengan tidak merokok, serta menghindari trauma atau cedera mata.
 
Anak-anak juga perlu menjalani pemeriksaan mata setidaknya satu kali saat masih balita, usia sekolah, dan remaja, untuk memeriksa perkembangan penglihatannya. Bagi seseorang yang menginjak usia 40 tahun, pemeriksaan mata juga dianjurkan setiap 1–2 tahun sekali.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH