FITNESS & HEALTH
Teknologi Callisto Eye untuk Penderita Katarak dan Astigmatisme
A. Firdaus
Selasa 24 Mei 2022 / 15:52
Jakarta: Kesehatan mata merupakan salah satu pilar untuk memiliki kehidupan masa tua yang lebih sehat. Apabila terdapat gangguan penglihatan, hal ini sangat memengaruhi setiap aspek kehidupanmu. Kondisi gangguan penglihatan yang kerap dihadapi salah satunya adalah katarak.
Prevalensi penyakit katarak meningkat seiring dengan bertambahnya usia populasi dunia dan perubahan gaya hidup. Hal ini penting karena penurunan penglihatan dan kesehatan mata memengaruhi kualitas hidup, bahkan berdampak pada ekonomi dan sosial.
Secara global, setidaknya ada 2,2 miliar orang memiliki gangguan penglihatan jarak dekat dan jauh. Menurut data WHO tahun 2020 menyebut, sebanyak 1 milyar orang di dunia memiliki gangguan penglihatan yang dapat dicegah atau belum ditangani.
Penyakit katarak sendiri dialami oleh 94 juta orang secara global. Menurut Data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) pada 2020, sebanyak 8 juta orang mengalami gangguan penglihatan dan 81,2% nya disebabkan oleh katarak.
"Gangguan penglihatan masih menjadi masalah kesehatan yang terpenting di Indonesia. Salah satu yang menjadi momok terbesar dari gangguan penglihatan itu sendiri adalah katarak," ujar DR. Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM(K), Spesialis Mata Konsultan Bedah Katarak & Refraktif JEC dan Direktur Utama RS Mata JEC@Kedoya.
"Individu dengan katarak harus segera ditangani dengan melakukan tindakan operasi yang mudah, efisien, dengan harga terjangkau yang tersedia di seluruh sentra kesehatan mata di Indonesia. Sehingga mereka dapat kembali menikmati penglihatannya secara optimal," sambungnya.
Tindakan operasi katarak kerap dilakukan dengan melakukan ekstraksi lensa katarak menggunakan mesin fakoemulsifikasi dan mengimplantasi lensa intraokular (intraocular lens/IOL). Saat ini, teknologi terbaru seperti Callisto Eye mampu memberikan panduan gambaran (image guided) dalam pemasangan/implantasi IOL torik penderita katarak dan astigmatisme seperti di JEC Eye Hospitals and Clinics.
"Kami buktikan dengan mempersembahkan Callisto Eye bagi para pasien penyandang katarak dan astigmatisme di Indonesia. Dengan modalitas tindakan operasi yang mutakhir tersebut, kami berharap dapat mengurangi masalah kebutaan yang terjadi di negara ini," ujar Dr Johan Hutauruk, SpM(K), Presiden Direktur JEC Eye Hospitals and Clinics.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Prevalensi penyakit katarak meningkat seiring dengan bertambahnya usia populasi dunia dan perubahan gaya hidup. Hal ini penting karena penurunan penglihatan dan kesehatan mata memengaruhi kualitas hidup, bahkan berdampak pada ekonomi dan sosial.
Secara global, setidaknya ada 2,2 miliar orang memiliki gangguan penglihatan jarak dekat dan jauh. Menurut data WHO tahun 2020 menyebut, sebanyak 1 milyar orang di dunia memiliki gangguan penglihatan yang dapat dicegah atau belum ditangani.
Penyakit katarak sendiri dialami oleh 94 juta orang secara global. Menurut Data Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) pada 2020, sebanyak 8 juta orang mengalami gangguan penglihatan dan 81,2% nya disebabkan oleh katarak.
"Gangguan penglihatan masih menjadi masalah kesehatan yang terpenting di Indonesia. Salah satu yang menjadi momok terbesar dari gangguan penglihatan itu sendiri adalah katarak," ujar DR. Dr. Setiyo Budi Riyanto, SpM(K), Spesialis Mata Konsultan Bedah Katarak & Refraktif JEC dan Direktur Utama RS Mata JEC@Kedoya.
"Individu dengan katarak harus segera ditangani dengan melakukan tindakan operasi yang mudah, efisien, dengan harga terjangkau yang tersedia di seluruh sentra kesehatan mata di Indonesia. Sehingga mereka dapat kembali menikmati penglihatannya secara optimal," sambungnya.
Tindakan operasi katarak kerap dilakukan dengan melakukan ekstraksi lensa katarak menggunakan mesin fakoemulsifikasi dan mengimplantasi lensa intraokular (intraocular lens/IOL). Saat ini, teknologi terbaru seperti Callisto Eye mampu memberikan panduan gambaran (image guided) dalam pemasangan/implantasi IOL torik penderita katarak dan astigmatisme seperti di JEC Eye Hospitals and Clinics.
"Kami buktikan dengan mempersembahkan Callisto Eye bagi para pasien penyandang katarak dan astigmatisme di Indonesia. Dengan modalitas tindakan operasi yang mutakhir tersebut, kami berharap dapat mengurangi masalah kebutaan yang terjadi di negara ini," ujar Dr Johan Hutauruk, SpM(K), Presiden Direktur JEC Eye Hospitals and Clinics.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)