FITNESS & HEALTH

Makan Banyak Buah Bisa Bantu Cegah Depresi Nantinya, Begini Penelitiannya!

Mia Vale
Kamis 15 Agustus 2024 / 08:42
Jakarta: Sudah diketahui bahwa buah dalam makanan bisa meningkatkan asupan serat, meningkatkan kadar antioksidan, dan meningkatkan variasi makanan. Dan kini, penelitian baru menunjukkan bahwa buah juga berpotensi mencegah depresi di kemudian hari. 

Sebuah studi pada bulan Juni 2024 di The Journal of Nutrition, Health and Aging menemukan bahwa orang-orang di usia paruh baya yang makan lebih banyak buah memiliki tingkat depresi yang lebih rendah di usia yang lebih tua.

“Penelitian di seluruh dunia memperkirakan bahwa prevalensi gejala depresi di usia lanjut berkisar antara 17,1 - 34,4 persen, dan di antara mereka yang memiliki gejala depresi ringan atau subklinis, 8-10 persen dapat beralih ke depresi berat setiap tahunnya,” tulis studi senior Woon Puay Koh, MBBS, PhD, profesor di Program Penelitian Terjemahan Panjang Umur Sehat Universitas Nasional Singapura, dalam Health. 

Statistik yang meresahkan ini mengarahkan Koh dan tim penelitinya untuk mengeksplorasi bagaimana pola makan di usia paruh baya dapat memengaruhi kesehatan mental di tahun-tahun berikutnya. Dan inilah yang mereka temukan!
 

Kaitan antara konsumsi buah dan depresi



(Yang harus diingat, memperbanyak buah bukan berarti tidak makan sayuran ya. Pesannya adalah, untuk mengonsumsi buah-buahan sebagai camilan setelah atau di sela-sela waktu makan, dibandingkan makanan penutup yang dimaniskan. Foto: Ilustrasi/Dok. Unsplash.com)

Studi Journal of Nutrition, Health and Aging dimulai dengan data sejak tahun 1993-1998. Dan saat ini, 13.738 orang dewasa di Singapura diminta menjawab pertanyaan rinci mengenai konsumsi buah dan sayur. Usia dasar mereka adalah 52,4 tahun. 

Lebih dari dua dekade kemudian, dalam wawancara lanjutan pada periode 2014-2016, ketika peserta memiliki usia rata-rata 72,5 tahun, mereka dievaluasi menggunakan Skala Depresi Geriatri, sebuah alat skrining klinis yang digunakan di banyak negara untuk mengidentifikasi depresi pada orang lanjut usia.

Semakin banyak buah yang diindikasikan dimakan oleh subjek pada kuesioner tahun 1990-an, semakin rendah kemungkinan mereka mengalami depresi berkisar 20 tahun kemudian. Hubungan antara buah-buahan dan kesehatan mental yang lebih baik juga tidak kecil. 

Peneliti Koh menyatakan dalam siaran pers sebelumnya bahwa peserta yang mengonsumsi setidaknya tiga porsi buah-buahan sehari, dibandingkan dengan mereka yang kurang dari satu porsi sehari, mampu mengurangi kemungkinan depresi terkait penuaan setidaknya 21 persen. 

Buah-buahan yang dimaksud, diantaranya, jeruk, jeruk keprok, pepaya, pisang, dan semangka secara khusus dikaitkan dengan penurunan kemungkinan depresi.
 

Alasan buah dapat mengurangi depresi


Memang, alasan makan lebih banyak buah di usia 40-an atau 50-an dapat meningkatkan kesehatan mental di usia tua masih belum jelas, namun ada banyak faktor yang mungkin berperan.

Buah-buahan umumnya mengandung antioksidan tingkat tinggi dan mikronutrien anti-inflamasi, seperti vitamin C, karotenoid, dan flavonoid, dan nutrisi tersebut terbukti dapat mengurangi stres oksidatif dan menghambat proses inflamasi dalam tubuh. Inilah penjelasan yang paling mungkin atas temuan penelitian tersebut.

Yang harus diingat, memperbanyak buah bukan berarti tidak mengonsumsi sayuran. Pesannya adalah, untuk mengonsumsi buah-buahan sebagai camilan setelah atau di sela-sela waktu makan, dibandingkan makanan penutup yang dimaniskan, camilan gurih, dan makanan ultra-olahan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH