FITNESS & HEALTH
4 Alasan Mengapa Menstruasi Dapat Memengaruhi Pola Tidur
Aulia Putriningtias
Sabtu 15 Juni 2024 / 12:10
Jakarta: Siklus menstruasi bulanan menyebabkan berbagai gejala seperti kram, kembung, dan perubahan suasana hati, yang menyebabkan ketidaknyamanan yang signifikan. Namun, menstruasi juga bisa memicu masalah tidur.
Fluktuasi hormonal, terutama estrogen dan progesteron (hormon yang bertanggung jawab atas siklus menstruasi), dapat mengganggu pola tidur. Gangguan pola tidur ini dapat menyebabkan insomnia.
Insomnia tidak boleh dibiarkan begitu saja. Dampak insomnia yang terus menerus dibiarkan akan membuat seseorang mengalami suasana hati yang tidak enak dan juga kelelahan berlebih akibat kekurangan tidur.
Menurut Dokter Obstetri dan Ginekologi, Dr. Padma Srivastava dalam Healthshots, selama atau sebelum menstruasi, mengalami insomnia dan masalah tidur adalah hal yang wajar. Adapun empat alasan mengapa hal tersebut terjadi, yakni:
PMS adalah sekelompok tanda dan gejala yang dialami wanita sebelum atau selama menstruasi. Ini termasuk nyeri payudara, kelelahan, mengidam makanan, perubahan suasana hati, ketidakseimbangan hormon, penambahan berat badan, dan kram.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Sleep Medicine and Disorders mengungkapkan bahwa wanita dengan gejala PMS parah, yang dikenal sebagai gangguan disforik pramenstruasi (PMDD), berisiko mengalami masalah tidur.
Tidur dan suhu tubuh berhubungan langsung satu sama lain. Suhu tubuh wanita terus berfluktuasi selama siklus menstruasi karena perubahan hormonal. Beberapa wanita bahkan mengalami demam selama siklus menstruasi dan mendapati kesulitan tidur.
Penurunan hormon utama, estrogen, dan progesteron, yang mengatur siklus menstruasi, berkontribusi terhadap terjadinya ketidakseimbangan hormonal. Pergeseran hormonal ini meningkatkan suhu tubuh dan tingkat kecemasan, yang menyebabkan gangguan tidur.
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kelainan hormonal yang menyerang wanita usia reproduksi. Wanita dengan PCOS sering mengalami gangguan tidur, termasuk insomnia dan apnea tidur obstruktif, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Nature and Science of Sleep.
Tidur cukup akan membantu tubuh menjadi segar. Sebaiknya, ubah pola tidur yang cukup dan lakukan secara rutin. Agar cepat tertidur, kamu bisa membaca buku, mandi air hangat, atau berlatih meditasi sebelum tidur.
Sebaiknya menghindari kafein dan alkohol, terutama pada sore dan malam hari. Hal ini dikarenakan dapat berisiko terjadinya kesulitan tidur. Pastikan juga suhu ruang kamar sejuk untuk tidur yang lebih nyaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)
Fluktuasi hormonal, terutama estrogen dan progesteron (hormon yang bertanggung jawab atas siklus menstruasi), dapat mengganggu pola tidur. Gangguan pola tidur ini dapat menyebabkan insomnia.
Insomnia tidak boleh dibiarkan begitu saja. Dampak insomnia yang terus menerus dibiarkan akan membuat seseorang mengalami suasana hati yang tidak enak dan juga kelelahan berlebih akibat kekurangan tidur.
Menurut Dokter Obstetri dan Ginekologi, Dr. Padma Srivastava dalam Healthshots, selama atau sebelum menstruasi, mengalami insomnia dan masalah tidur adalah hal yang wajar. Adapun empat alasan mengapa hal tersebut terjadi, yakni:
1. Sindrom pramenstruasi (PMS)
PMS adalah sekelompok tanda dan gejala yang dialami wanita sebelum atau selama menstruasi. Ini termasuk nyeri payudara, kelelahan, mengidam makanan, perubahan suasana hati, ketidakseimbangan hormon, penambahan berat badan, dan kram.
Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Sleep Medicine and Disorders mengungkapkan bahwa wanita dengan gejala PMS parah, yang dikenal sebagai gangguan disforik pramenstruasi (PMDD), berisiko mengalami masalah tidur.
2. Perubahan suhu tubuh
Tidur dan suhu tubuh berhubungan langsung satu sama lain. Suhu tubuh wanita terus berfluktuasi selama siklus menstruasi karena perubahan hormonal. Beberapa wanita bahkan mengalami demam selama siklus menstruasi dan mendapati kesulitan tidur.
3. Ketidakseimbangan hormonal
Penurunan hormon utama, estrogen, dan progesteron, yang mengatur siklus menstruasi, berkontribusi terhadap terjadinya ketidakseimbangan hormonal. Pergeseran hormonal ini meningkatkan suhu tubuh dan tingkat kecemasan, yang menyebabkan gangguan tidur.
4. Mengalami PCOS
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) adalah kelainan hormonal yang menyerang wanita usia reproduksi. Wanita dengan PCOS sering mengalami gangguan tidur, termasuk insomnia dan apnea tidur obstruktif, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Nature and Science of Sleep.
Bagaimana cara menghindari insomnia saat menstruasi?
Tidur cukup akan membantu tubuh menjadi segar. Sebaiknya, ubah pola tidur yang cukup dan lakukan secara rutin. Agar cepat tertidur, kamu bisa membaca buku, mandi air hangat, atau berlatih meditasi sebelum tidur.
Sebaiknya menghindari kafein dan alkohol, terutama pada sore dan malam hari. Hal ini dikarenakan dapat berisiko terjadinya kesulitan tidur. Pastikan juga suhu ruang kamar sejuk untuk tidur yang lebih nyaman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)