FITNESS & HEALTH

Vaksinasi selama Kehamilan, Langkah Penting Melindungi Ibu dan Bayi

A. Firdaus
Kamis 20 Februari 2025 / 12:10
Jakarta: Ibu hamil rentan terpapar sejumlah infeksi, bahkan berisiko menyebabkan komplikasi serius. Dalam upaya meningkatkan perlindungan kesehatan ibu dan bayi, POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) secara resmi meluncurkan konsensus terbaru, yakni panduan vaksinasi bagi ibu hamil.

Pada konsensus yang diluncurkan 31 Januari 2025 itu, ditegaskan bahwa vaksinasi influenza sangat direkomendasikan bagi ibu hamil di setiap trimester kehamilan. Begitu juga pentingnya perlindungan ibu hamil terhadap paparan infeksi tetanus, difteri, dan pertusis (Tdap).

PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usahanya, PT Kalventis Sinergi Farma (Kalventis), mendukung panduan tersebut demi mewujudkan perlindungan optimal untuk ibu hamil dan janin.

Menurut Presiden Direktur PT Kalventis Sinergi Farma, Ridwan Ong, vaksinasi adalah investasi kesehatan yang efektif dalam mencegah penyakit menular. Juga merupakan salah satu cara untuk melindungi ibu hamil dan bayinya dari berbagai penyakit bahaya.

Baca juga: Upaya Penuhi Kebutuhan Nutrisi Mikro dan Omega-3 bagi Bumil dan Menyusui

"Inilah mengapa Kalventis berupaya menyediakan vaksin, di antaranya vaksin influenza dan Tdap (tetanus, difteri, dan pertusis), sebagai langkah nyata mendukung perlindungan kesehatan ibu hamil dan buah hati. Harapannya, bersama-sama kita bisa bekerja sama untuk meningkatkan kepedulian dan menyebarkan pengetahuan pencegahan penyakit bagi ibu hamil melalui vaksinasi,” ujar Ridwan Ong, dalam Kalbe Media Discussion Protecting Moms and Babies: Pentingnya Panduan Vaksin untuk Ibu Hamil.
 

Pentingnya vaksinasi selama kehamilan


Kehamilan menyebabkan perubahan pada sistem kekebalan tubuh, sehingga meningkatkan risiko infeksi, termasuk influenza. Influenza merupakan infeksi saluran pernapasan yang sangat menular dan dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama bagi ibu hamil.

Komplikasi tersebut, yaitu kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah, pneumonia dan gangguan pernapasan berat, rawat inap di ICU, peningkatan risiko kematian ibu dan janin, serta bayi lahir mati dengan risiko tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan jika bukan akibat influenza.

Menyadari berbagai risiko ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), dan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), telah lama merekomendasikan vaksinasi influenza bagi ibu hamil. Dalam hal ini, sebagai bagian dari perlindungan kesehatan yang menyeluruh.

Berdasarkan berbagai studi ilmiah dan data global, vaksin influenza inaktif terbukti dapat ditoleransi dengan baik untuk ibu hamil dan janin. Ada banyak keuntungan utama vaksinasi influenza selama kehamilan.

Pertama, melindungi ibu dari infeksi dan mengurangi risiko rawat inap akibat komplikasi influenza. Kedua, memberikan perlindungan pasif kepada bayi melalui transfer antibodi ibu, yang bertahan hingga usia enam bulan pertama setelah lahir.

"Kemudian, dapat mencegah penyebaran influenza kepada bayi yang belum cukup umur untuk mendapatkan vaksinasi sendiri," tutur Ketua Bidang Ilmiah Pengurus Pusat (PP) POGI, dr. Dr. M. Alamsyah Aziz, Sp. OG, Subsp. KFM, KIC, M.Kes., Int. Aff. RANZCOG, FMAS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH