FITNESS & HEALTH
Apakah Wanita Lebih Berisiko Meninggal karena Serangan Jantung dan Stroke?
Yatin Suleha
Kamis 27 Februari 2025 / 08:00
Jakarta: Siapa pun dapat terkena serangan jantung dan penyakit stroke. Namun, ada sebuah penelitian yang diterbitkan dalam "Heart Failure 2023- dalam the European Society of Cardiology" memaparkan bahwa Wanita memiliki risiko lebih tinggi meninggal akibat serangan jantung dan stroke dibandingkan pria.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini, misalnya karena gejala serangan jantung pada wanita sering kali tidak khas, seperti nyeri dada yang tajam. Wanita lebih mungkin mengalami gejala seperti mual, muntah, sesak napas, dan nyeri punggung atau rahang. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan.
Selain itu, gejala stroke pada wanita juga bisa berbeda, dan terkadang diabaikan. Ada juga karena faktor risiko yang berbeda yaitu wanita memiliki faktor risiko unik, seperti kehamilan, menopause, dan penggunaan pil KB, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
.jpg)
(Pola hidup tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas, menjadi faktor risiko utama stroke pada segala usia, termasuk juga pada mereka yang berusia muda. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dalam hal usia pun, wanita cenderung mengalami stroke pada usia yang lebih tua daripada pria, sehingga dampaknya lebih dahsyat dan mereka lebih banyak mengalami kecacatan.
Untuk itu, ada beberapa hal yang dicatatkan oleh para peneiliti, misalnya:
Baca juga: Apakah Stroke Bisa Menyerang Usia Muda?
Penting bagi wanita untuk mengetahui risiko mereka dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan jantung dan otak mereka.
"Kita perlu segera meningkatkan kesadaran atas masalah ini, yang bisa diubah dengan mudah. Hanya dengan menjamin semua perempuan mendapat perawatan yang dianjurkan," tambah peneliti Profesor Chris Gale -yang berasal dari Universitas Leeds.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini, misalnya karena gejala serangan jantung pada wanita sering kali tidak khas, seperti nyeri dada yang tajam. Wanita lebih mungkin mengalami gejala seperti mual, muntah, sesak napas, dan nyeri punggung atau rahang. Hal ini dapat menyebabkan keterlambatan diagnosis dan pengobatan.
Selain itu, gejala stroke pada wanita juga bisa berbeda, dan terkadang diabaikan. Ada juga karena faktor risiko yang berbeda yaitu wanita memiliki faktor risiko unik, seperti kehamilan, menopause, dan penggunaan pil KB, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
.jpg)
(Pola hidup tidak sehat, seperti merokok, konsumsi alkohol berlebihan, dan obesitas, menjadi faktor risiko utama stroke pada segala usia, termasuk juga pada mereka yang berusia muda. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Dalam hal usia pun, wanita cenderung mengalami stroke pada usia yang lebih tua daripada pria, sehingga dampaknya lebih dahsyat dan mereka lebih banyak mengalami kecacatan.
Catatan penting
Untuk itu, ada beberapa hal yang dicatatkan oleh para peneiliti, misalnya:
- - Wanita perlu menyadari gejala serangan jantung dan stroke yang berbeda.
- - Wanita perlu berbicara dengan dokter mereka tentang faktor risiko mereka dan mendapatkan pemeriksaan kesehatan jantung secara teratur.
- - Wanita perlu mencari perawatan medis segera jika mereka mengalami gejala serangan jantung atau stroke.
Baca juga: Apakah Stroke Bisa Menyerang Usia Muda?
Penting bagi wanita untuk mengetahui risiko mereka dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi kesehatan jantung dan otak mereka.
"Kita perlu segera meningkatkan kesadaran atas masalah ini, yang bisa diubah dengan mudah. Hanya dengan menjamin semua perempuan mendapat perawatan yang dianjurkan," tambah peneliti Profesor Chris Gale -yang berasal dari Universitas Leeds.
Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa menyimaknya dalam program Go Healthy di Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)