FITNESS & HEALTH
Para Ibu Wajib Tahu! Ini Bahaya Anemia pada Anak
Putri Purnama Sari
Kamis 26 September 2024 / 10:14
Jakarta: Anemia merupakan masalah kesehatan serius yang dihadapi masyarakat dunia, terutama pada anak-anak. Indonesia masih menduduki posisi keempat sebagai negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara.
Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 menunjukkan bahwa 1 dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun mengalami anemia. Kondisi ini dapat berdampak jangka panjang dan memengaruhi kualitas generasi masa depan.
Salah satu faktor penyebab masih tingginya kasus anemia di Indonesia adalah anemia terjadi tanpa gejala dan orang tua kurang memahami pentingnya pencegahan anemia sejak dini, sehingga orang tua terkadang menghiraukan risiko atau dampak negatif jika si Kecil menderita anemia.
Kekurangan zat besi dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik maupun kognitif.
2. Penurunan Daya Tahan Tubuh
Anemia dapat melemahkan daya tahan tubuh anak, sehingga lebih rentan terserang penyakit infeksi.
3. Gangguan Perilaku dan Emosi
Anemia dapat menyebabkan gangguan perilaku dan emosi pada anak, seperti mudah marah, sulit berkonsentrasi, dan menarik diri.
4. Penurunan Prestasi Belajar
Anemia terjadi karena kekurangan zat besi, jika anak kekurangan zat besi dapat mempengaruhi konsentrasi dan kemampuan belajarnya, sehingga prestasi belajar menurun.
5. Gangguan Jantung
Dalam kasus yang parah, anemia dapat menyebabkan masalah jantung, seperti pembesaran jantung dan gagal jantung.
-Perubahan Pola Makan: Mencukupi asupan zat besi melalui makanan, seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
-Pencegahan: Pencegahan anemia pada anak dapat dilakukan dengan memberikan makanan kaya zat besi sejak dini, serta memberikan suplemen zat besi pada ibu hamil dan menyusui.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAN)
Riset Kesehatan Dasar pada tahun 2018 menunjukkan bahwa 1 dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun mengalami anemia. Kondisi ini dapat berdampak jangka panjang dan memengaruhi kualitas generasi masa depan.
Salah satu faktor penyebab masih tingginya kasus anemia di Indonesia adalah anemia terjadi tanpa gejala dan orang tua kurang memahami pentingnya pencegahan anemia sejak dini, sehingga orang tua terkadang menghiraukan risiko atau dampak negatif jika si Kecil menderita anemia.
Gejala Anemia pada Anak
Anemia pada anak di tahap awal seringkali menunjukkan gejala yang tidak khas, bahkan ada anak dengan anemia yang tidak merasakan keluhan atau gejala apa pun.
Karena susah dikenali, banyak kasus anemia pada anak yang baru terdeteksi ketika sudah terjadi komplikasi, misalnya gangguan tumbuh kembang atau gangguan pada organ tertentu, seperti jantung, otak, dan ginjal.
Akan tetapi, biasanya sebelum kondisinya parah, anak-anak yang mengalami anemia akan menunjukkan beberapa tanda dan gejala berikut:
- Terlihat lemas atau lelah
- Terlihat malas bermain atau berinteraksi dengan orang di sekitarnya
- Kulit pucat atau kekuningan
- Mata menguning
- Jantung berdebar
- Sesak napas
- Sakit kepala, pusing, atau nyeri di tulang atau bagian tubuh tertentu
- Sering terkena infeksi
- Luka sulit sembuh
Baca juga: Anemia Saat Hamil? 6 Akibat Ini Bisa Bumil Alami! |
Dampak Anemia pada Anak
Anemia dapat menimbulkan berbagai dampak negatif pada anak, di antaranya:
1. Gangguan Tumbuh KembangKekurangan zat besi dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik maupun kognitif.
2. Penurunan Daya Tahan Tubuh
Anemia dapat melemahkan daya tahan tubuh anak, sehingga lebih rentan terserang penyakit infeksi.
3. Gangguan Perilaku dan Emosi
Anemia dapat menyebabkan gangguan perilaku dan emosi pada anak, seperti mudah marah, sulit berkonsentrasi, dan menarik diri.
4. Penurunan Prestasi Belajar
Anemia terjadi karena kekurangan zat besi, jika anak kekurangan zat besi dapat mempengaruhi konsentrasi dan kemampuan belajarnya, sehingga prestasi belajar menurun.
5. Gangguan Jantung
Dalam kasus yang parah, anemia dapat menyebabkan masalah jantung, seperti pembesaran jantung dan gagal jantung.
Baca juga: Ini 10 Jenis Makanan Penambah Darah Alami, Cocok untuk Penderita Anemia |
Penanganan Anemia pada Anak
Penanganan anemia pada anak sangat penting untuk mencegah dampak negatif jangka panjang. Penanganan dapat dilakukan melalui:
- Pemberian Suplemen Zat Besi: Anak yang mengalami anemia perlu diberikan suplemen zat besi sesuai dengan kebutuhannya. Suplemen zat besi dapat diberikan dalam bentuk tablet atau sirup.-Perubahan Pola Makan: Mencukupi asupan zat besi melalui makanan, seperti daging merah, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
-Pencegahan: Pencegahan anemia pada anak dapat dilakukan dengan memberikan makanan kaya zat besi sejak dini, serta memberikan suplemen zat besi pada ibu hamil dan menyusui.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(WAN)