Membangun kesadaran dan perilaku hidup sehat di kalangan remaja utamanya pencegahan anemia penting untuk menjadi generasi yang sehat, produktif dan bebas stunting.
Prevalensi stunting di Kabupaten Bengkayang cukup tinggi di angka 23,4 persen pada 2024, menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).
Pencegahan anemia itu menjadi salah satu edukasi yang diberikan Duta Generasi Berencana (GenRe) dalam program PASTI (Partner Akselerasi Penurunan Stunting di Indonesia), program percepatan pencegahan dan penurunan stunting. Mereka adalah remaja yang dipilih sebagai fasilitator muda untuk memberikan edukasi, memotivasi, dan menginspirasi teman sebaya.
Sore itu, Boris dan Grace, sebagai fasilitator memandu sosialisasi soal anemia. Melalui diskusi berkelompok, siswa dibagi empat tim diminta membuat presentasi singkat soal definisi anemia, penyebab anemia, dampak dan gejala anemia, serta cara pencegahannya.
Usai itu, masing-masing tim mempresentasikan hasil pencariannya dari internet soal anemia. Fasilitator kemudian menambahakan beberapa hal yang tidak didapat siswa.
Tak cuma berisi presentasi, sosialisasi diisi kuis yang mesti dijawab oleh peserta. Tak sekadar kuis tanya jawab monoton, pertanyaan diberikan dengan jawaban yang mengharuskan siswa yang berdiri dalam banjar bergerak ke kanan untuk jawaban benar atau ke kiri untuk jawaban salah.
Tawa pecah ketika siswa menjawab pertanyaan salah, sebaliknya mereka girang melompat ketika berhasil menjawab pertanyaan dengan benar.

Permainan dalam sosialisasi anemia bersama Duta GenRe. Medcom.id/Renatha Swasty
Salah satu peserta, Kei, mengaku senang mengikuti sosialisasi soal anemia. Sebelumnya, dia sudah pernah mendengar soal anemia, tetapi menjadi tahu lebih banyak soal anemia setelah mengikuti sosialisasi ini.
"Seru, karena yang membawa materinya asik-asik semua. Jadi makin paham tentang anemia, pengin bisa ajak teman yang lain juga," kata siswa kelas X itu bahagia, Rabu, 26 November 2025.
Ketua Forum GenRe Kabupaten Bengkayang, Daffa, mengungkapkan selain menyosialisasikan soal pencegahan anemia untuk bebas stunting ke sekolah-sekolah, dia juga membuat inovasi salah satunya Kupipi atau kulit pisang krispi. Sebagai salah satu makanan tinggi zat besi untuk mencegah anemia, dia membagikan cara membuat Kupipi khususnya untuk ibu hamil dan remaja.
Dia menyebut inovasi ini dibuat lantaran perlu ada cara berbeda dalam sosialisasi. Daffa mengatakan sosialisasinya tak selalu mulus.
Daffa bercerita ada siswa yang ketika diharuskan minum tablet tambah darah, namun enggan karena amis. Akhirnya dia harus memikirkan berbagai cara agar siswa tersebut mau minum tablet tersebut.
"Kami embel-embelkan ajak 'ayo minumnya dengan es krim' atau 'ayo minumnya dengan pisang'," ungkap siswa kelas XII itu.
Meski begitu, Daffa senang karena kini bisa lebih luas menyosialisasikan soal pencegahan anemia, gizi seimbang, dan kesiapan keluarga. Program PASTI yang masuk ke desa-desa membuat dia bisa menyosialisasikan hal itu lebih luas.

Program PASTI. Medcom.id/Renatha Swasty
Program PASTI sendiri merupakan program kemitraan antara Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN dengan Tanoto Foundation, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN), dan PT Bank Central Asia Tbk yang diimplementasikan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI). Wilayah dampingan di Kalimantan Barat terdiri atas Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sekadau, dan Kabupaten Kubur Raya. Di Kabupaten Bengkayang, pendampingan terdiri dari 31 desa dan kelurahan di 3 kecamatan.
Dalam Program PASTI terdapat tiga pendekatan utama, yakni pertama, membangun Pos Gizi DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting). Ini berfokus pada peningkatan gizi keluarga melalui pemberian edukasi, praktik memasak bergizi, serta pemantauan tumbuh kembang anak. Kegiatan ini menyasar keluarga dengan balita gizi kurang, ibu hamil, dan ibu menyusui yang berisiko stunting.
Kedua, melibatkan remaja desa dalam kampanye perubahan perilaku pencegahan stunting lewat Duta Generasi Berencana (GenRe) untuk membangun kesadaran dan perilaku hidup sehat terkait pencegahan anemia, gizi seimbang, dan kesiapan keluarga. GenRe berperan sebagai fasilitator muda yang memberikan edukasi, memotivasi, dan menginspirasi teman sebaya untuk menjadi generasi yang sehat, produktif dan bebas stunting.
Terakhir, penguatan kapasitas dan pendampingan Tim Percepatan Penurunan Stunting di tingkat desa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id