FITNESS & HEALTH

Sering Keliru, Ini Perbedaan Anemia dan Darah Rendah

A. Firdaus
Rabu 18 Juni 2025 / 13:06
Jakarta: Siapa bilang anemia dan darah rendah adalah penyakit yang sama? Dokter spesialis patologi klinik RS Paru Rotinsulu Frany Charisma menyebutkan, meski merupakan dua kondisi yang berbeda, publik sering keliru dan tertukar antara anemia dan darah rendah atau hipotensi

Oleh karena itu dr. Frany coba memaparkan perbedaannya. Salah satunya anemia benar-benar berhubungan dengan sel darah merah yang kurang.

"Bisa jumlahnya kurang ataupun mungkin dia jumlahnya masih oke tapi secara struktur dia kurang baik," kata dr. Frany dalam siaran oleh Kementerian Kesehatan.

Baca juga: Papua Jadi Episentrum Malaria, Saatnya Perkuat Sinergi Lintas Sektor

Akibatnya, kata dr. Frany, jika sel darah merahnya kurang, oksigen yang dibawa pun tidak optimal, sehingga muncullah gejala-gejala berupa letih, lemah, lesu, lunglai. Adapun klasifikasi anemia mengikuti standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Misalnya pada laki-laki dewasa berumur di atas 15 tahun, kadar normalnya adalah 13 gram/dL. Jika kadarnya di bawah angka ini, berarti ada anemia," ucap dr Frany.
 

Bagaimana dengan darah rendah?


Sedangkan darah rendah, adalah terkait tekanan darah seseorang. Kondisi ini, katanya, lebih kompleks dibandingkan anemia, dan anemia juga dapat memengaruhi seseorang terkena tekanan darah rendah.

Dr. Frany pun mencontohkan sejumlah kasus ekstrem, misalnya kecelakaan yang menyebabkan hilangnya darah terus-menerus. Kemudian menstruasi dalam durasi yang panjang serta volume darah yang dikeluarkan banyak.

"Anemia bisa memengaruhi karena memang tekanan darah itu dipengaruhi utamanya dua, yang pertama adalah pompa jantungnya kemudian tekanan si pembuluh darahnya," dia menjelaskan.

Menurut dr. Frany, ada yang berteori bahwa orang tua cenderung mengalami hipotensi, namun hal itu tidak benar juga. Ia menyebutkan, elastisitas pembuluh darah orang tua tidak seperti saat masih muda, sehingga cenderung lebih kaku.

"Kalau kita membayangkan pembuluh darah kita seperti selang, jika kita memompa ke selang yang lebih kaku, pasti tensinya lebih tinggi dibandingkan dengan si selang itu dia lebih elastis, lebih lentur biasanya itu lebih bisa menyesuaikan," dr. Frany menambahkan.

Kekeliruan antara anemia dan hipotensi ini wajar, kata dr. Frany, apalagi karena lebih mudah bagi masyarakat untuk mengecek tekanan darah dibandingkan mengecek darah lebih lanjut.

"Darah rendah ini tidak menyebabkan anemia karena penyebabnya berbeda, tapi kondisi anemia mungkin bisa menyebabkan darah rendah," pungkas dr. Frany.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH