FITNESS & HEALTH

Mencegah Anemia Melalui Inovasi Kalkulator Pengukuran Zat Besi untuk Anak

Aulia Putriningtias
Kamis 28 Agustus 2025 / 18:08
Yogyakarta: Memasuki usia 71 tahun sejak berdiri, Sarihusada melalui SGM memiliki komitmen dalam mendukung pencegahan defisiensi zat besi untuk tidak terjadinya anemia pada anak. Hal ini dilakukan melalui inovasi pengukuran zat besi.

Jenama yang terkenal atas produk susu ini berkomitmen dalam mewujudkan Generasi Emas 2045. Namun, Sobat Medcom perlu tahu bahwa 1 dari 3 anak usia kurang dari 5 tahun di Indonesia mengalami anemia. 

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan RI tahun 2018, prevalensi anemia pada anak usia 6-59 bulan mencapai 38,4 persen. Angka tersebut menempatkan Indonesia sebagai salah satu dari lima negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara. 

Baca juga: Moms Perlu Tahu! Ini Ciri Bayi Mengalami Anemia menurut IDAI

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Devie Kristiani Sp.A., anemia defisiensi besi sering kali dianggap sepele oleh masyarakat, terkhususnya orang tua yang tak teredukasi. Padahal, dampaknya bisa menentukan masa depan seorang anak.

"Zat besi tidak hanya membentuk hemoglobin untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh, tetapi juga berperan dalam pembentukan neurotransmitter penting di otak yang memengaruhi konsentrasi, daya ingat, dan semangat belajar," ungkapnya dalam kunjungan media ke pabrik SGM di Yogyakarta, Rabu, 27 Agustus 2025. 

Anak yang berisiko kekurangan zat besi juga memiliki kemampuan psikomotor yang lebih rendah, sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar anak di sekolah. Oleh karena itu, pencegahan sejak dini mulai dari kehamilan, pola makan kaya zat besi dan vitamin C, hingga pemeriksaan berkala melalui deteksi dini dengan alat skrining dan monitoring asupan zat besi adalah investasi terbaik.
 

Bagaimana cara anak agar tidak mengalami defisiensi zat besi?


Untuk menekan angka anemia, diperlukan untuk beberapa penanganan yang sebenarnya mudah untuk dilakukan. Menurut dr. Devie, setidaknya ada lima cara yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya anemia pada anak.
 

1. Kecukupan gizi


Pertama, penting untuk memastikan bahwa ibu yang sedang hamil memiliki kecukupan gizi yang mumpuni.
 

2. ASI dan MPASI yang mengandung zat besi berkualitas


Memastikan bahwa ibu memiliki ASI dan MPASI mengandung zat besi dan berkualitas. Penanganan ini tentunya diperlukan tindakan kooperatif antara ibu dan dokter ahli atau kader Posyandu.
 

3. Kecukupan suplementasi zat besi


Memastikan anak mencukupi suplementasi zat besi di usia 4 bulan untuk bayi yang tidak prematur. Untuk bayi prematur, dapat dimulai sejak umur 2 minggu.
 

4. Kurangi asupan teh dan cokelat


Keempat, pastikan bahwa mengurangi asupan teh atau cokelat karena dapat menghalangi penyerapan zat besi.
 

5. Penghitungan zat besi


Para ibu yang bingung dapat melakukan penghitungan zat besi melalui inovasi dari SGM. SGM menghadirkan kalkulator zat besi untuk mengetahui apakah si kecil berisiko mengalami anemia atau tidak.
 

Hadirnya kalkulator zat besi


VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto mengungkapkan bahwa saat ini anemia defisiensi besi menjadi masalah gizi utama yang dihadapi anak Indonesia. Untuk itu, komitmen hadirnya inovasi kalkulator zat besi ini diwujudkan dan juga kehadiran produk bernutrisi yang disesuaikan dengan kebutuhan anak Indonesia. 

"Alat ini adalah alat praktis orang tua memantau kebutuhan zat besi si Kecil. Semua upaya ini kami lakukan sebagai kontribusi nyata dalam mendukung terwujudnya Generasi Emas Indonesia 2045 yang sehat dan bebas anemia,” kata Vera.

Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin menyampaikan bahwa pemenuhan nutrisi lengkap merupakan fondasi penting bagi tumbuh kembang optimal anak yang akan mewujudkan Generasi Emas Indonesia.

"Menjawab kebutuhan tersebut, SGM menghadirkan berbagai solusi nutrisi inovatif yang diformulasikan khusus sesuai dengan kebutuhan anak Indonesia. SGM Eksplor mendukung nutrisi lengkap anak dengan inovasi unggulan IronC, kombinasi unik zat besi dan vitamin C yang terbukti mampu meningkatkan penyerapan zat besi hingga dua kali lipat. Formulasi ini juga diperkaya dengan DHA, Omega 3 & 6," jelas Arif. 

Sejalan dengan itu, Sarihusada juga memperkuat komitmennya melalui riset dan inovasi produk yang terus dikembangkan. Tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, Sarihusada juga konsisten menerapkan prinsip keberlanjutan dalam setiap operasionalnya. 

Salah satu wujud nyata adalah penggunaan energi terbarukan melalui Boiler Biomassa, yang tidak hanya mampu menurunkan emisi karbon secara signifikan, tetapi juga memberi manfaat sosial dan ekonomi bagi komunitas petani lokal melalui pemanfaatan abu sekam sebagai pupuk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FIR)

MOST SEARCH