FITNESS & HEALTH
Mengenal Penyakit Pneumonia, Penyebab Aktor Harry Potter Michael Gambon Meninggal Dunia
Putri Purnama Sari
Jumat 29 September 2023 / 11:50
Jakarta: Aktor pemeran Profesor Albus Dumbledore di Film Harry Potter, Michael Gambon dikabarkan meninggal dunia di usia 82 tahun akibat pneumonia.
Kabar tersebut dikonfirmasi oleh pihak keluarga dari aktor asal Irlandia itu dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 28 September 2023 pagi waktu setempat.
"Kami sangat terpukul mengumumkan meninggalnya Sir Michael Gambon. Suami dan ayah tercinta, Michael meninggal dengan tenang di rumah sakit bersama istrinya Anne dan putranya Fergus di samping tempat tidurnya, setelah menderita pneumonia,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
Lantas, apa sih pneumonia itu? Apa saja gejala yang biasanya dirasakan oleh pengidap? Dan bagaimana cara mengobatinya? Berikut, Medcom.id sudah merangkum ulasannya.
Pneumonia adalah
Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala ringan hingga serius.Pneumonia adalah peradangan akut parenkim paru yang biasanya dari suatu infeksi saluran pernafasan bawah akut di mana asinus terisi dengan cairan radang yang ditandai dengan batuk dan disertai nafas cepat yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan mycoplasma (fungi).
Pneumonia dibagi menjadi 3 yaitu community acquired pneumonia (CAP) atau pneumonia komunitas, hospital acquired pneumonia (HAP) dan ventilator associated pneumonia (VAP).
Dilansir laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), World Health Organization (WHO) tahun 2019, Pneumonia ini menyebabkan 14 persen dari seluruh kematian anak dibawah 5 tahun dengan kematian 740 ribu lebih jiwa.
Sedangkan di Indonesia sendiri, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 merilis pasien penderita Pneumonia umumnya menyerang usia 55-64 tahun sebanyak 2,5 persen, usia 65-74 tahun 3,0 persen, dan 75 tahun ke atas mencapai 2,9 persen.
Penyebab Pneumonia
.jpg)
Penyebab pneumonia adalah mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur ataupun parasit. Pada pneumonia komunitas kuman penyebab yang paling banyak ditemukan adalah Streptococcus pneumonia yang menjadi penyebab pada dua per tiga kasus pneumonia.
Beberapa kuman penyebab lain yaitu Haemophilus influenza, Klebsiella pneumonia, staphylococcus aureus,Pseudomonas spp, Mycoplasma pneumonia, Chlamydia, Moraxella catarrhalis, 88 Legionella dan virus influenza.
Baca juga: Michael Gambon Pemeran Dumbledore di Film Harry Potter Meninggal Dunia Akibat Pneumonia |
Gejala Pneumonia
Dilansir dari Jurnal Poltekkes Denpasar, secara umum gambaran klinis pneumonia diklasifikasikan menjadi 2 kelompok, yaitu:a. Gejala Umum
Gejala umum penderita pneumonia adalah demam, sakit kepala, maleise, nafsu makan kurang, gejala gastrointestinal seperti mual, muntah dan diare.
b. Gejala Respiratorik
Gejala respiratorik penderita pneumonia adalah batuk, nafas cepat (tachypnoe/fast breathing), napas sesak (retraksi dada/chest indrawing), napas cuping hidung, air hunger dan sianosis.
Pengobatan Pneumonia
Dilansir dari alodokter, pengobatan pneumonia bertujuan untuk mengatasi infeksi, meredakan gejala, dan mencegah komplikasi. Pengobatan akan diberikan sesuai penyebab dan tingkat keparahan kondisi.- Obat antipiretik dan analgetik, seperti ibuprofen atau paracetamol, untuk meredakan demam dan nyeri
- Obat untuk meredakan batuk
- Obat antibiotik seperti ceftaroline fosamil, clarithromycin, azithromycin, erythromycin, atau cefditoren, untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri
- Obat antivirus seperti acyclovir, oseltamivir, atau ketoconazole, untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi virus
- Obat antijamur seperti fluconazole, atau itraconazole, untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi jamur
Jika mengalami gejala yang berat, penderita pneumonia perlu dirawat di rumah sakit. Selama rawat inap di rumah sakit, penderita akan diberikan penanganan berupa:
- Pemberian antibiotik atau obat lain melalui suntikan
- Pemberian oksigen tambahan melalui selang atau masker oksigen, untuk mempertahankan kadar oksigen dalam darah
- Pemberian cairan infus, untuk menjaga keseimbangan cairan dan kecukupan nutrisi
- Fisioterapi, untuk memaksimalkan penyerapan oksigen dengan melakukan latihan pernapasan
- Pasien dengan gejala yang sangat parah perlu ditempatkan dalam ruang perawatan intensif dan dipasangkan ventilator, yaitu mesin untuk membantu pernapasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)