FITNESS & HEALTH
Minum 1 Gelas Cuka Sari Apel Setiap Hari, Bisa Kurangi Kolesterol dan Gula Darah, Benarkah?
Mia Vale
Minggu 20 April 2025 / 14:13
Jakarta: Mungkin di luar sana, kamu banyak membaca atau mendengar ada beragam solusi ajaib untuk mengatasi salah satu masalah kesehatanmu. Salah satunya temuan yang terkait dengan minuman yang bisa kamu minum setiap hari dan berpotensi memberikan manfaat kesehatan.
Cuka sari apel! Banyak pembicaraan tentang "minuman" ini, terutama sejak minuman ini dijadikan judul drama Netflix tentang seorang wanita yang membangun kerajaan kesehatan dengan mengklaim bahwa dia telah menyembuhkan dirinya sendiri dari kanker melalui gaya hidup dan pola makannya, bukan melalui perawatan medis profesional.
Judul acara ini merupakan penghormatan kepada "pakar kesehatan" yang sering menggembar-gemborkan cuka sari apel sebagai obat mujarab. Namun, meskipun jelas bukan satu-satunya obat mujarab, itu juga bukan palsu.
Dalam tulisannya di situs web Universitas Kedokteran Chicago, ahli gastroenterologi, Edwin K McDonald IV menyimpulkannya dengan baik, dengan mengatakan cuka sari apel "bukan debu peri, tetapi juga bukan minyak ular". Seperti banyak hal lainnya, kebenarannya ada di antara keduanya. Lantas, apa kebenaranya?
.jpg)
(Dalam Alodokter, dr. Gracia Fensynthia memaparkan cuka apel bisa membantu menurunkan berat badan sehingga dapat dikonsumsi saat kamu sedang diet. Meski begitu, bukan berarti kamu bisa mengonsumsinya secara berlebihan. Tetap lakukan olahraga dan melakukan olahraga. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi cuka sari apel dapat menurunkan kadar gula darah. Dalam percobaan BBC dengan Dr James Brown, dari Universitas Aston, sekelompok orang yang mengonsumsi cuka sari apel menyaksikan penurunan asupan gula ke dalam darah secara keseluruhan sebesar 36 persen setelah makan selama periode pengujian 90 menit.
Pun dengan Penelitian lain yang diterbitkan dalam Journal of the American Association of Diabetes pada tahun 2004, Get Surrey mengutip, cuka sari apel menurunkan kadar glukosa darah setelah makan.
Baca juga: 5 Teh Terbaik untuk Bantu Turunkan Berat Badan
Penelitian tersebut melibatkan pemberian makanan yang terdiri dari bagel, jus jeruk, dan mentega kepada peserta. Setelah makan, para peserta menerima 20 gram cuka sari apel atau plasebo kemudian kadar glukosa darah mereka diperiksa 30 dan 60 menit kemudian.
Satu studi menemukan bahwa efek ini lebih signifikan pada pasien diabetes tipe 2 dan peningkatan yang paling nyata terjadi setelah dosis harian 15 miligram cuka sari apel selama lebih dari delapan minggu.
Dalam sebuah studi yang dilaporkan oleh BMC Complementary Medicine and Therapies, para peneliti mengatakan, "Kami menemukan bahwa konsumsi cuka sari apel secara signifikan menurunkan kolesterol total serum."
Dalam sebuah studi tahun 2018, para ilmuwan di Iran melaporkan dalam Journal of Functional Foods, studi ini menunjukkan bahwa konsumsi cuka sari apel bersama dengan diet kalori terbatas dapat menurunkan nafsu makan, berat badan, BMI, lingkar pinggul, VAI, trigliserida plasma, konsentrasi kolesterol total dan juga meningkatkan kadar HDL-C pada subjek yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Mereka menambahkan, "Implikasi dari hal ini adalah kemungkinan bahwa sari cuka apel dapat digunakan sebagai terapi tambahan bersamaan dengan RCD atau cara standar terapi manajemen berat badan lainnya."
Namun yang harus diingat, dari sekian banyak khaisat cuka sari apel, ahli gastroenterologi Chicago, Dr. McDonald, tetap menyarankan untuk konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen atau aditif apa pun secara teratur ke dalam makanan.
Baca juga: Puasa Bikin Berat Badan Naik Turun? Ikuti 8 Cara Ini Agar Angka di Timbangan Tetap Stabil
Kamu tetap harus mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga, dan minum obat jika membutuhkannya. Kamu mungkin ingin mengonsumsi cuka sari apel. Lakukan dengan memasukkannya ke dalam makanan dalam jumlah kecil.
Kamu bisa mencoba mengencerkan sedikit cuka sari apel dalam segelas air atau minuman lain. Ingat, bila dilakukan dalam jumlah banyak, dapat menyebabkan beberapa efek samping, termasuk, kerusakan gigi, iritasi tenggorokan, mulas, mual, sakit perut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
(TIN)
Cuka sari apel! Banyak pembicaraan tentang "minuman" ini, terutama sejak minuman ini dijadikan judul drama Netflix tentang seorang wanita yang membangun kerajaan kesehatan dengan mengklaim bahwa dia telah menyembuhkan dirinya sendiri dari kanker melalui gaya hidup dan pola makannya, bukan melalui perawatan medis profesional.
Judul acara ini merupakan penghormatan kepada "pakar kesehatan" yang sering menggembar-gemborkan cuka sari apel sebagai obat mujarab. Namun, meskipun jelas bukan satu-satunya obat mujarab, itu juga bukan palsu.
Dalam tulisannya di situs web Universitas Kedokteran Chicago, ahli gastroenterologi, Edwin K McDonald IV menyimpulkannya dengan baik, dengan mengatakan cuka sari apel "bukan debu peri, tetapi juga bukan minyak ular". Seperti banyak hal lainnya, kebenarannya ada di antara keduanya. Lantas, apa kebenaranya?
Menurunkan kadar gula darah
.jpg)
(Dalam Alodokter, dr. Gracia Fensynthia memaparkan cuka apel bisa membantu menurunkan berat badan sehingga dapat dikonsumsi saat kamu sedang diet. Meski begitu, bukan berarti kamu bisa mengonsumsinya secara berlebihan. Tetap lakukan olahraga dan melakukan olahraga. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)
Ada penelitian yang menunjukkan bahwa mengonsumsi cuka sari apel dapat menurunkan kadar gula darah. Dalam percobaan BBC dengan Dr James Brown, dari Universitas Aston, sekelompok orang yang mengonsumsi cuka sari apel menyaksikan penurunan asupan gula ke dalam darah secara keseluruhan sebesar 36 persen setelah makan selama periode pengujian 90 menit.
Pun dengan Penelitian lain yang diterbitkan dalam Journal of the American Association of Diabetes pada tahun 2004, Get Surrey mengutip, cuka sari apel menurunkan kadar glukosa darah setelah makan.
Baca juga: 5 Teh Terbaik untuk Bantu Turunkan Berat Badan
Penelitian tersebut melibatkan pemberian makanan yang terdiri dari bagel, jus jeruk, dan mentega kepada peserta. Setelah makan, para peserta menerima 20 gram cuka sari apel atau plasebo kemudian kadar glukosa darah mereka diperiksa 30 dan 60 menit kemudian.
Membantu menurunkan kolesterol
Satu studi menemukan bahwa efek ini lebih signifikan pada pasien diabetes tipe 2 dan peningkatan yang paling nyata terjadi setelah dosis harian 15 miligram cuka sari apel selama lebih dari delapan minggu.
Dalam sebuah studi yang dilaporkan oleh BMC Complementary Medicine and Therapies, para peneliti mengatakan, "Kami menemukan bahwa konsumsi cuka sari apel secara signifikan menurunkan kolesterol total serum."
Membantu penurunan berat badan
Dalam sebuah studi tahun 2018, para ilmuwan di Iran melaporkan dalam Journal of Functional Foods, studi ini menunjukkan bahwa konsumsi cuka sari apel bersama dengan diet kalori terbatas dapat menurunkan nafsu makan, berat badan, BMI, lingkar pinggul, VAI, trigliserida plasma, konsentrasi kolesterol total dan juga meningkatkan kadar HDL-C pada subjek yang kelebihan berat badan atau obesitas.
Mereka menambahkan, "Implikasi dari hal ini adalah kemungkinan bahwa sari cuka apel dapat digunakan sebagai terapi tambahan bersamaan dengan RCD atau cara standar terapi manajemen berat badan lainnya."
Namun yang harus diingat, dari sekian banyak khaisat cuka sari apel, ahli gastroenterologi Chicago, Dr. McDonald, tetap menyarankan untuk konsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen atau aditif apa pun secara teratur ke dalam makanan.
Baca juga: Puasa Bikin Berat Badan Naik Turun? Ikuti 8 Cara Ini Agar Angka di Timbangan Tetap Stabil
Kamu tetap harus mengonsumsi makanan yang sehat, berolahraga, dan minum obat jika membutuhkannya. Kamu mungkin ingin mengonsumsi cuka sari apel. Lakukan dengan memasukkannya ke dalam makanan dalam jumlah kecil.
Kamu bisa mencoba mengencerkan sedikit cuka sari apel dalam segelas air atau minuman lain. Ingat, bila dilakukan dalam jumlah banyak, dapat menyebabkan beberapa efek samping, termasuk, kerusakan gigi, iritasi tenggorokan, mulas, mual, sakit perut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TIN)