FITNESS & HEALTH

3 Berita Terpopuler Gaya: Gempa Megathurst dan Pariwisata Hingga Sakit Kepala di Pagi Hari

Yatin Suleha
Rabu 28 Agustus 2024 / 06:46
Jakarta: Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) belakangan ini memeringati masyarakat mengenai gempa megathrust. Lantas, bagaimana persiapannya, terutama pada bidang pariwisata?

Suci Dewi Anugerah selaku Kepala Bidang Mitigasi Tsunami Samudra Hindia dan Pacific BMKG mengatakan bahwa, memang belum dipastikan kapan megathrust akan terjadi. Namun, alangkah baiknya untuk melakukan mitigasi dan persiapan dini, terkhususnya untuk pariwisata Indonesia.

"Yang pertama, bagaimana menyiapkan assessment. Ini artinya adalah kawasan wisata dan para pengelola, dalam hal ini hotel, ataupun pengelola wisata lainnya itu mampu memahami potensi bahaya yang bisa saja melanda wilayahnya," paparnya dalam The Weekly Brief With Sandi Uno, Senin, 26 Agustus 2024. Berikut ini, Medcom.id/gaya merangkum berita menarik yang terjadi sepanjang Selasa, 27 Agustus 2024:
 

1. Ramai Isu Gempa Megathurst, Ini Saran BMKG untuk Pariwisata Indonesia


Gempa megathrust adalah salah satu gempa bumi terkuat di dunia yang dapat mengakibatkan tsunami. Oleh karena itu, gempa megathrust termasuk dalam jenis bencana alam yang informasinya wajib dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (“BMKG”), yaitu berupa informasi rutin dan peringatan dini.

Dalam weekly breifnya Kemenparekraf mengatakan penting bagi para pelaku usaha, khususnya pada hotel-hotel, untuk memberitahu masyarakat dan memberikan rambu jelas mengenai evakuasi. Terkhususnya, bagi hotel-hotel yang berlokasi rawan dengan gempa.

Suci Dewi Anugerah selaku Kepala Bidang Mitigasi Tsunami Samudra Hindia dan Pacific BMKG mengatakan menekankan bahwa megathrust itu nyata. Kita sebagai masyarakat diimbau untuk memersiapkan diri dengan mempelajari mitigasi dan rambu-rambu evakuasi. Terutama, ketika kita berada di area pariwisata.

Ia menyoroti bagaimana Indonesia sering kali mengalami bencana alam. Mulai dari Tsunami di Aceh, Gempa Bumi di Yogyakarta, dan ini semua tidak dapat diprediksi begitu cepat. Jadi, Suci menekankan agar masyarakat selalu memersiapkan diri.



Selengkapnya klik di sini
 

2. Tabir Surya SPF 30 Cocok Digunakan di Iklim Indonesia


Cuaca yang ekstrem di Indonesia membuat kita harus melindungi kulit lebih ekstra. Setidaknya kamu bisa mengaplikasikan tabir surya dalam 2-3 jam sekali secara berulang.

Imbauan itu diutarakan Dokter kecantikan Dayanara Nindy. Ia menekankan pentingnya perlindungan kulit dari paparan sinar matahari di luar ruangan menggunakan tabir surya dengan minimal kadar SPF 30 karena dinilai cocok untuk iklim di Indonesia.

”SPF 30 mengindikasikan kulit dapat bertahan 30 kali lebih lama di bawah sinar matahari tanpa mengalami rasa seperti terbakar (sunburn) pada kulit," kata dokter klinik kecantikan MS Glow Beauty dr Dayanara Nindy melansir Antara.



Selengkapnya klik di sini
 

3. Ini 6 Penyebab Mengalami Sakit Kepala Setelah Bangun Tidur di Pagi Hari


Sering mengalami sakit kepala saat bangun tidur, kamu bisa saja mengalami beberapa hal. Ternyata, memang kejadian seperti ini sering dialami oleh beberapa orang.

Dikutip dari Sleep Foundation, 1 dari 13 orang mengalami sakit kepala di pagi hari. Sakit kepala ini biasanya lebih banyak menyerang wanita daripada pria dan paling sering terjadi pada orang berusia antara 45 dan 64 tahun.

Sejumlah gangguan tidur atau kesehatan, serta kebiasaan pribadi, bisa memicu sakit kepala saat bangun tidur. Tentu ini akan menganggu aktivitas jika terus menerus dirasakan dan lama untuk mereda.



Selengkapnya klik di sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(TIN)

MOST SEARCH