FITNESS & HEALTH

Bayi yang Tidak Cocok dengan Sufor, Ketahui Alasan, Gejala, Sampai Fesesnya

Mia Vale
Senin 19 Mei 2025 / 21:48
Jakarta: Jika Moms karena satu dan lain hal sulit memberikan ASI, mengandalkan susu formula menjadi solusinya. Dan faktanya, berkisar 2 - 15 persen bayi, mengalami intoleransi atau tidak cocok terhadap susu formula. 

Akibatnya, waktu makan menjadi sulit. Tapi jangan disamakan dengan alergi susu formula, ya! Intoleransi susu formula di sini artinya bayi memiliki kepekaan terhadap bahan dalam susu formula yang Moms berikan kepadanya. 

Baca juga: Moms, Ini Manfaat Sleep Training pada Bayi dan Tips Sukses Melakukannya

Kondisi ini tidak mengancam jiwa, tetapi dapat menyebabkan dehidrasi dan pertambahan berat badan serta pertumbuhan bayi lambat. Pasalnya intoleransi susu formula dapat menyebabkan iritasi dalam sistem pencernaan bayi. 

Untuk itu, penting bagi Moms mengetahui tanda-tanda bahwa si kecil mungkin mengalami kondisi tersebut, kapan bayi kemungkinan tidak mengalami intoleransi terhadap susu formula, dan kapan penting untuk membawa bayi untuk pemeriksaan menyeluruh.
 

Alasan bayi intoleransi susu formula 


Penting untuk dipahami bahwa bayi yang diberi susu formula dapat mengembangkan kepekaan pencernaan karena berbagai alasan seperti intoleransi laktosa, alergi protein susu sapi, atau sistem pencernaan yang belum matang. 

Hal-hal ini sulit diprediksi dan dapat menyebabkan reaksi alergi atau masalah pencernaan. Jadi sebaiknya, Moms selalu memantau kesehatan si kecil dan mencari pertolongan dini jika ada masalah. 
 

Tanda-tanda yang harus diwaspadai



(Ciri-ciri bayi tidak cocok susu formula yang disebabkan oleh alergi susu formula salah satunya sakit perut atau kolik. Foto: Ilustrasi/Dok. Pexels.com)

Orang tua harus menyadari bahwa seiring berkembangnya sistem pencernaan bayi, perut kembung, menangis, gumoh, dan rewel secara umum adalah hal yang wajar setelah pemberian susu formula. 

Masalah-masalah ini biasanya teratasi dalam beberapa bulan pertama kehidupan. Namun, terus-menerus mengubah dan bereksperimen dengan jenis susu formula bayi dapat memperburuk masalah tersebut. 

Jadi, untuk tahu jika bayi Moms benar-benar mengalami intoleransi susu formula, perhatikan tanda-tanda berikut: 
 
  • - Diare 
  • - Muntah 
  • - Darah atau lendir dalam tinja bayi  
  • - Bayi sering menarik kakinya ke atas ke arah perutnya karena rasa sakit 
  • - Kesulitan menambah berat badan atau kehilangan berat badan secara signifikan 
  • - Menangis terus-menerus dan tanda-tanda ketidaknyamanan, seperti kembung, kram perut
 

Feses bayi yang tidak cocok dengan susu formula


Jika bayi Moms tidak toleran terhadap laktosa, Shawnté James, M.D., dokter spesialis anak dan neonatus dari Baby Center mengatakan, bayi mungkin mengalami gejala-gejala di atas berkisar 30 menit hingga dua jam setelah minum ASI atau minum susu formula berbahan dasar susu sapi. 

Satu lagi menurut Dr James, bila bayi tidak toleran terhadap laktosa dan sistem pencernaannya kesulitan mencerna susu, dia mungkin akan mengalami diare atau feses yang encer. 

Ya, ciri feses bayi tidak cocok susu formula umumnya berwarna kemerahan, karena ada peradangan dan luka di ususnya. Warna feses bayi tidak cocok susu formula juga bisa encer dan berlendir. Bau fesesnya lebih busuk dengan frekuensi kentut lebih sering dan berbau tidak sedap, yang mirip ciri-ciri diare pada bayi. 
 

Yang harus Moms lakukan


Bila bayi Moms memang bereaksi negatif terhadap susu formula yang diperkaya zat besi yang terbuat dari susu sapi, yang direkomendasikan oleh American Academy of Pediatrics, beralihlah ke susu formula yang menggunakan protein kedelai atau beras. 
Susu formula yang dibuat dengan protein yang telah dipecah (disebut susu formula terhidrolisis) juga tersedia dan jauh lebih mudah bagi perkembangan sistem pencernaan. 

Namun begitu, selain masalah susu formula, bayi Moms mungkin juga memerlukan perawatan untuk masalah kesehatan yang disebabkan oleh intoleransi, seperti dehidrasi atau penurunan berat badan. 

Baca juga: 7 Tips Menyimpan Kaldu MPASI agar Tahan Lama

Jadi, penting bagi Moms untuk tetap berkonsultasi dengan dokter anak mengenai perubahan pola makan dan pilihan perawatan, meskipun Moms merasa 100 persen yakin bahwa si kecil mengalami intoleransi susu formula.


Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

(TIN)

MOST SEARCH